Pj Bupati Sumedang Yudia Ramli bersama Plh Sekda Tuti Ruswati dan para kepala SKPD gowes sambil memantau Jumat Bersih (Jumasih) di Kelurahan Cipameungpeuk, Kecamatan Sumedang Selatan dan Kelurahan Talun, Kecamatan Sumedang Utara (Foto : @sumedangkab.go.id)
Sumedang, goindonesia.co – Pj Bupati Sumedang Yudia Ramli bersama Plh Sekda Tuti Ruswati dan para kepala SKPD gowes sambil memantau Jumat Bersih (Jumasih) di Kelurahan Cipameungpeuk, Kecamatan Sumedang Selatan dan Kelurahan Talun, Kecamatan Sumedang Utara, Jumat (03/05/2024).
“Luar biasa, masyarakat kompak bebersih lingkungan dalam program Jumsih. Lingkungan jadi bersih dan nyaman. Dalam benak saya, Sumedang harus kembali menyabet lagi Adipura. Dulu pernah mendapatkan Adipura dan setelah itu tidak mendapatkan lagi,” ujar Yudia mengapresiasi masyarakat Kelurahan Cipameungpeuk dan Talun dalam menjaga kebersihan lingkungannya dengan melaksanakan Jumsih.
Ia mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Sumedang untuk menggalakkan lagi Jumsih. “Mari galakkan lagi Jumsih mudah-mudahan dengan Jumsih ini bisa menumbuhkan partisipasi masyarakat bersama pemerintah dalam meraih kembali Adipura dan menjadikan Sumedang kota yang bersih dan indah,” katanya.
Sebelum ke Cipameungpeuk, rombongan gowes berangkat dari rumah dinas bupati di Cipada menuju ke Makam Gunung Puyuh. Pj Bupati berziarah ke makam para Pangeran dan Bupati Sumedang di komplek pemakaman Gunung Puyuh.
Di makam ini, disemayamkan diantaranya Pangeran Rangga Gempol II, Pangeran Panembahan, dan Pangeran Soeria Koesoemah Adinata atau dikenal dengan Pangeran Sugih. Pangeran Sugih adalah Bupati Sumedang (1836-1882). Rombongan juga berziarah ke makam Cut Nyak Dien, Pahlawan Nasional asal Aceh yang makamnya berada di sekitar makam para Pangeran Sumedang di Gunung Puyuh.
Selain memantau program Jumsih, Pj Bupati Yudia Ramli melihat budidaya Magot Mantul di Talun Kidul, Kelurahan Talun, Kecamatan SUmedang Utara. “Mudah-mudahan ke depannya Sumedang bisa menjadi terkenal dengan adanya budidaya magot ini,” katanya.
Budidaya Magot di Talun ini, produksi per hari mencapai 80 kg. “Saya lihat kapasitasnya produksinya bisa ditingkatkan,” kata Yudia.
Menurutnya, budidaya Magot ini merupakan bagian dari pertumbuhan ekonomi masyarakat. “Jadi memilihara Magot itu bisa multi player efek. Saya melihat ini kemampuan dari Camat Sumedang Utara dan Lurah Talun yang bisa membina masyarakatnya dalam budidaya Magot ini. Pertumbuhan peningkatkan ekonomi dan partisipasi masyarakat,” kata Yudia. (***)
*(penerbit: sumedangkab.go.id)