Acara halal bihalal paguyuban IKM Bojonegoro di aula rumah makan Omah Tepi Sawah Desa Ngampel, Kecamatan Kapas (Foto : @bojonegorokab.go.id)
Bojonegoro, goindonesia.co – Pemkab Bojonegoro terus bersinergi untuk memajukan produk UMKM di kancah nasional. Penegasan ini disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan Welly Fitrama saat acara halal bihalal paguyuban IKM (Industri Kecil Menengah). Acara digelar di aula rumah makan Omah Tepi Sawah Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Kamis (2/05/2024).
Kepala Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan Bojonegoro Welly Fitrama yang mewakili Pj Bupati Adriyanto menyampaikan bahwa masih dalam nuansa Idul Fitri, pihaknya mengucapkan minal aidzin walfaizin. “Semoga kita semua menjadi manusia yang kembali pada fitrohnya, manusia yang jauh lebih baik lagi dari sebelumnya,” terangnya.
Welly juga menyampaikan pesan Pj Bupati yang mengapresiasi para pelaku IKM (Industri Kecil Menengah) yang ada di Bojonegoro. Karena secara tidak langsung ikut mempromosikan Bojonegoro melalui produk-produk yang dimiliki. Sehingga untuk terus mendorongnya, Pemkab berupaya mencari cara bagaimana produk IKM bisa dikenal, baik kuliner maupun produk kerajinanya di kancah nasional.
Rencananya, Pemkab Bojonegoro akan menerima kunjungan dari Kementerian Keuangan. Pihaknya sudah merencanakan untuk mempromosikan produk-produk khas Bojonegoro.
“Akan ada juga agenda pameran yang digelar di Surabaya, kami akan memilih produk unggulan dari para pelaku UMKM untuk kami ikutsertakan dalam pameran tersebut,” ucapnya.
Lebih lanjut Welly menjelaskan masing-masing paguyuban diusahakan terdapat pusat inkubasi yaitu proses pembinaan bagi usaha kecil dan pengembangan produk baru. Inkubator Bisnis akan menyediakan sarana dan prasarana usaha, pengembangan usaha dan dukungan manajemen serta teknologi. Semisal sentra pengrajin tahu yang ada di Kelurahan Ledok Kecamatan Bojonegoro.
“Di saat ada kunjungan tamu dari luar, maka kita bisa mengenalkan produk unggulan berikut proses pembuatan produk dan pengemasanya dalam satu tempat,” jelasnya.
Tak lupa Welly menambahkan Pemkab siap bersinergi dengan para IKM (Industri Kecil Menengah) untuk memajukan produk lokal ke kancah nasional.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Makanan Minuman dan Industri Kreatif (APMMIK) Kristin berharap IKM dapat terus bersinergi baik dari pemerintah daerah maupun dari dinas sektoral sebagai pembina.
“Terimakasih banyak atas fasilitas yang diberikan termasuk dalam kepengurusan legalitas produk bagi para pelaku UMKM di Bojonegoro,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua AHJ (Asosiasi Handycraft Jawa Timur) Meirina, Ketua Forum Industri Kecil Menengah (IKM) Jawa Timur (FIJ) Merris Retnowati, Ketua IKM Prima Utama Jati Nanik Widyawati.
Mereka menyampaikan dengan adanya halal bihalal ini bisa menambah kebersamaan serta semangat untuk mengangkat UMKM agar dapat lebih dikenal di luar wilayah Bojonegoro baik dari produk makanan, minuman bahkan produk kerajinanya. Di samping itu, setiap paguyuban mempunyai agenda masing-masing baik agenda bazar, pameran bahkan pelatihan yang bekerja sama dengan pemerintah desa untuk peningkatan skill bagi ibu-ibu rumah tangga.(***)
*PEMKAB BOJONEGORO