Kabupaten

Masyarakat Desa Maleber Antusias Menyaksikan Pawai Khitanan Massal

Published

on

Pawai Khitanan Massal (Foto : @kuningankab.go.id)

Kuningan, goindonesia.co – Masyarakat Desa Maleber antusias menyaksikan pawai khitanan masal, yang berlangsung masih dalam suasana Lebaran Idul Fitri 1445. Berbagai arak-arakan/kemonesan mengiringi pengantin sunat diatas Andong, diikuti keluarganya yang menempuh jarak sekitar 3 km.

Moment hajat Desa/Kec. Maleber dengan tradisi khitanan massal dilepas Sekda Kabupaten Kuningan, Dr. Dian Rachmat Yanuar, M.Si, di halaman desa. Hadir juga  Anggota DPRD H. Ujang Kosasih, aparat kecamatan dan desa, LPM, tokoh perantau dan tokoh masyarakat.

Disepanjang jalan, tampak anak-anak dan ibu-ibu begitu gembira, salah satu warga Dusun Pahing, Desa Maleber, Ibu Engkun (50) menyatakan, pawai sunatan masal ini sangat menghibur karena dapat menyaksikan berbagai arakan, seperti hiasan Andong, replika domba, ada orang lagi menggergaji, Drum Band dan banyak lagi.

Sambil menyaksikan pawai, Sekda Dian menyampaikan, kegiatan ini  tidak hanya sekedar khitanan massal, melainkan peristiwa penting yang memperkuat jalinan sosial dalam bentuk kepedulian bagi anak untuk disunat dan pelestarian budaya lokal. 

“Dengan partisipasi yang begitu besar dari masyarakat, ini merupakan wujud pelestarian budaya yang terintegral sebagai identitas Desa Maleber dan Kuningan secara keseluruhan,” ungkapnya.

Apa yang dilakukan Desa Maleber, Sekda Dian berharap, semoga menjadi inspirasi bagi desa yang lain untuk memperkuat ikatan kebersamaan. Ini bukan hanya sebuah kegiatan, tetapi juga simbol dari kekompakan dan kebersamaan. “Selain itu, jauh lebih penting  khitanan massal memiliki manfaat bagi aspek kesehatan anak,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ketua penyelenggara Ajat, menyebutkan,  sunatan massal merupakan  rangkaian kegiatan hajat desa,  yang sudah menjadi agenda tahunan. Sekarang  jumlahnya mencapai 36 pengantin sunat, ada juga yang dari salah satu desa tetangga.

“Alhamdulillah, pelaksanaannya dapat berlangsung meriah. Keterlibatan tiap dusun dengan menampilkan berbagai arakan/kemonesan menjadi daya tarik tersendiri, disamping adanya dukungan dari semua pihak,” ucapnya. (***)

*(IKP/DISKOMINFO).

Trending

Exit mobile version