Kabupaten

Libur Idul Fitri 2024: Lonjakan Kunjungan Wisata di Bandung Barat Meningkatkan PAD dan Tantangan Kemacetan

Published

on

Ilustrasi situasi lalulintas di Bandung Barat (Foto : @bandungbaratkab.go.id)

Bandung Barat, goindonesia.co – Libur nasional Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriyah/ 2024 Masehi yang berlangsung selama 10 hari sejak tanggal 5 -15 April berdampak signifikan pada melonjaknya kunjungan wisata diseluruh obyek wisata yang ada di Kabupaten Bandung Barat, terutama yang ada dikawasan utara. 

Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung Barat, hingga 15 April 2024, dari 12 obyek wisata yang dijadikan sample penghitungan setidaknya ada 185.229 wisatawan yang berkunjung ke Bandung Barat untuk mengisi waktu libur dan kebersamaan dengan keluarganya.

“Alhamdulillah setiap tahunnya kunjungan wisatawan pada liburan Idul Fitri terus mengalami peningkatan. Pada liburan kali ini ada sekitar 185.229 wisatawan yang berkunjung ke Bandung Barat,” terang Pj. Bupati Bandung Barat, Arsan Latif, Selasa (16/4/) pagi. 

Dari jumlah tersebut puncak kunjungan terjadi pada tanggal 13 April atau H+3 Idul Fitri yang mencapai 38.062 wisatawan. 

Tingginya tingkat kunjungan wisatawan ini berdampak langsung pada padatnya arus lalu lintas, sehingga terjadi kemacetan hampir diseluruh ruas jalan yang ada disekitar kawasan wisata.

“Atas nama Pemerintah Daerah, Saya mengucapkan terimakasih dan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bandung Barat yang telah turut berkontribusi dan terdampak langsung oleh aktifitas pariwisata ya g terjadi sepanjang libur lebaran kali ini,” ujarnya.

Arsan menegaskan bahwa tingginya tingkat kunjungan wisatawan ini juga akan berdampak pada meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi masuk obyek wisata serta pajak hotel dan restoran yang tingkat akupansinya bisa mencapai 94 persen.

Pasalnya, tidak sedikit wisatawan yang datang hanya untuk sekedar menginap, makan dan minum sambil menikmati suasana alam Bandung Barat.

“Meningkatnya PAD juga akan digunakan untuk pembangunan dan dapat dirasakan oleh masyarakat dalam jangka panjang untuk menopang meningkatnya roda perekonomian masyarakat,” kata Arsan. (***)

*(Diskominfotik KBB)

Trending

Exit mobile version