Kunjungan kerja Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam rangka pengecekan program pompanisasi air Sungai Dengkeng di Desa Tumpukan, Kecamatan Karangdowo, Klaten (Foto : @klatenkab.go.id)
Klaten, goindonesia.co – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo melakukan pengecekan program pompanisasi air Sungai Dengkeng di Desa Tumpukan, Kecamatan Karangdowo, Klaten, Rabu (19/6/2024). Program tersebut merupakan inisiasi dari Kementerian Pertanian RI dalam meningkatkan produksi padi di wilayah Klaten.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Presiden juga menyempatkan berbincang langsung dengan petani. Rombongan presiden tiba sekitar pukul 08.30 WIB.
Presiden yang didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi, Pangdam Diponegoro Mayjen Deddy Suryadi, dan Bupati Klaten Sri Mulyani mengecek pompa di tepi sungai Dengkeng.
Usai pengecekan, Presiden Jokowi tidak memberikan pernyataan resmi ke awak media dan melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Karanganyar untuk cek program yang sama di wilayah tersebut.
Kegiatan tersebut dalam rangka memastikan kondisi peralatan pengairan lahan tanam padi di wilayah tersebut berfungsi optimal. Hal ini sehubungan dengan upaya pengendalian inflasi nasional yang disampaikan Presiden pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri di Jakarta, Jumat (14/6/2024). Disampaikan Presiden RI pengendalian inflasi ini sangat penting dan harus dilakukan oleh setiap kepala daerah.
Dalam rakornas tersebut, turut dibahas ancaman krisis pangan hingga kelaparan pada 2050 dalam skala dunia, jika tidak ada antisipasi. Tak kurang dari 50 juta petani pun diperkirakan akan kekurangan pangan karena tidak ada air.
Mentan Amran menyampaikan wilayah Indonesia sedang mengalami elnino atau perubahan iklim ekstrim dan kekeringan yang terjadi secara merata. Pompanisasi dinilai sebagai solusi awal untuk meningkatkan dan mempercepat produksi gabah.
“Ini merupakan solusi tercepat agar indeks tanam (padi) kita meningkat. Yang tadinya 1 kali bisa menjadi 2 kali, yang 2 kali menjadi tiga kali,” paparnya.
Di Jawa Tengah sendiri terdapat potensi lahan tanam padi seluas 267 ribu hektar.
“Kalo IP-nya (indeks planting; indeks tanam) dinaikkan 1-1,5 kali, potensinya bisa meningkat hampir dua kali lipat,” katanya saat mendampingi Presiden.
Sementara itu, Bupati Klaten, Sri Mulyani yang turut mendampingi kunjungan rombongan Presiden RI menerangkan program serupa tersebar di 65 titik di wilayah Klaten. Menurutnya program tersebut membantu petani Klaten untuk memaksimalkan potensi produksi padi.
“Presiden juga memberikan semangat kepada para petani untuk terus meningkatkan produksi padi,” ungkapnya. (***)
*PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN