Komunitas Balawa, di Dusun Lambo, Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Buleleng (Foto : @bulelengkab.go.id)
Buleleng, goindonesia.co – Komunitas Balawa (Bali Aga Pedawa) yang terletak di Dusun Lambo, Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Buleleng berhasil masuk nominasi dalam ajang Calon Penerima Bali Swacitta Nugraha 2024. Setelah melalui tahap seleksi ketat bersama empat calon lainnya yakni dari Desa Panji dengan pembayaran air digital, Bamboo Corner dan English Corner dari Desa Sidatapa, dan Madu Bali Aga dari Desa Banyuseri. Namun, Balawa menjadi satu-satunya duta Buleleng yang lolos dalam ajang tahunan ini yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Bali.
Setiap tahun, Pemerintah Provinsi Bali menyelenggarakan program penghargaan Bali Swacitta Nugraha. Penghargaan ini diberikan kepada masyarakat atau komunitas yang kreatif dan inovatif serta menghasilkan karya yang sangat bermanfaat bagi pembangunan daerah.
Seijin Kepala Balitbang Inovda Buleleng, Analis Kebijakan Ahli Muda Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah Kabupaten Buleleng, I Putu Adhy Wicaksana Indra Saputra, pada Jumat,(14/6) menyatakan bahwa Balitbang Inovda Buleleng tahun ini mengikutsertakan lima inovasi untuk mengikuti Bali Swacitta Nugraha 2024.
Bersama Universitas Undiksha, Stah Mpu Kuturan dan Panji Sakti, kelima kontestan dibantu menyusun proposal yang kemudian dikirim ke denpasar untuk diseleksi dewan juri. Dimana puncak acara penghargaan ini akan dihelat pada tanggal 14 Agustus 2024 bertepatan dengan HUT Provinsi Bali di Denpasar.
Alhasil, dari kelima kontenstan tersebut hanya Balawa yang berhasil lolos ke tahap selanjutnya. Karena, dari keempat peserta lainnya dianggap inovasinya sudah familiar dan banyak digunakan ditempat lain. “Lima inovasi ini diajukan kepada tim ahli untuk kemudian diseleksi kelengkapannya. Namun, hanya Komunitas Balawa yang berhasil lolos karena memiliki nama yang unik serta inovasinya sangat menyentuh baik dari sisi keberlangsungan SDM maupun lingkungan,” ujar Adhy Wicaksana.
Saat ini, Balawa sudah memasuki seleksi akhir dan tinggal menunggu penetapan pemenang. Mulai dari tahap pengiriman proposal, wawancara hingga ditinjau langsung kelapangan oleh tim dewan juri Brida Provinsi Bali sudah dilalui dengan baik. “Kami tidak menargetkan untuk menang ya. Intinya, bisa tampil dan memberikan inspirasi bagi komunitas lainnya. Syukur kalau menang, itu bonus buat kita,” tambahnya.
Di tempat terpisah, Pembina Balawa, I Made Arya Sarjaya mengatakan ada empat inovasi yang komunitasnya diajukan ke provinsi melalui Balitbang Inovda Buleleng, diantaranya inovasi sampah plastik menjadi rupiah dengan membentuk bank sampah, inovasi pendidikan dengan menukar sampah dengan les, inovasi daur ulang dengan rumah produksi Balawa tempah mengolah barang bekas menjadi nilai ekonomis serta inovasi lingkungan melalui edukasi malu buang sampah tidak pada tempatnya.
“Ke empat inovasi itu kami ajukan melalui proposal, selanjutnya wawancara dan visitasi lapangan dan mendapat respon positif dari tim penilai. Astungkare kami bisa melenggang ke tahap penilaian akhir nantinya,” jelasnya.
Made Arya berharap melalui kegiatan ini komunitasnya tetap eksis dan bisa mereplikasikan ke tempat lain, sehingga apa yang pihaknya harapkan terwujud dan bisa bergerak bersama dalam mencintai lingkungan untuk daerah. (***)
*Pemerintah Kabupaten Buleleng