Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati meninjau langsung kondisi warga dan rumah yang terdampak tanah longsor di Dusun Ketangi, Desa Ngembeh, Kecamatan Dlanggu (Foto : @mojokertokab.go.id)
Mojokerto, goindonesia.co – Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati meninjau langsung kondisi warga dan rumah yang terdampak tanah longsor di Dusun Ketangi, Desa Ngembeh, Kecamatan Dlanggu. Tak hanya itu, Bupati Ikfina juga menyalurkan bantuan paket sembako kepada 8 keluarga yang terkena imbas dari tanah longsor tersebut.
Adanya bencana tanah longsor ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto juga telah menyiapkan tempat pengungsian dan tempat evakuasi cadangan yang telah didukung dengan berbagai logistik pengungsian.
Adapun 8 rumah warga yang terdampak tanah longsor yakni rumah Iswati (47), rumah Winarto (42), rumah Mat Slimin (55), rumah Sebo (70), rumah Sumito (65), rumah Sutami (55), rumah Kasian (70), dan rumah Suwadi (70).
Dari hasil tinjauannya 8 rumah yang terdampak tanah longsor di Dusun Ketangi. Delapan rumah itu rusak diakibatkan longsornya bibir Sungai Raharja Tirta. Bibir sungai itu longsor sepanjang 400 meter dengan ketinggian longsor mencapai 30 meter.
Pada kesempatan itu, Bupati Ikfina juga menggelar audiensi dengan keluarga yang terdampak tanah longsor. Ia pun mengatakan, bahwa Sungai Raharja Tirta merupakan kewenangan dari pemerintah pusat. Sehingga Ia menegaskan akan segera berkoordinasi dengan pemerintah Provinsi Jawa Timur dan pemerintah pusat untuk menemukan solusi terbaik dalam penanganan bencana tanah longsor ini.
“Kita akan segera carikan solusi, setidak-tidaknya solusi permanen,” ucap Bupati Ikfina, Senin (29/4) siang.
Bupati Ikfina juga mengimbau, agar warga yang terdampak tanah longsor bisa waspada dan menjaga diri masing-masing. Ia pun mewanti-wanti agar warga tidak beraktivitas didalam rumah ketika kondisi rumah sudah sangat membahayakan.
“Saya minta tolong kondisi ini sebetulnya kita masih bisa untuk antisipasi menyelamatkan diri. Jangan sampai karena keteledoran karena sudah tahu itu bahaya, kita tidak mempunyai upaya untuk menyelamatkan diri,” ujarnya.
Selain itu, terkait penanganan tanah longsor, Bupati Ikfina juga mengatakan, bahwa Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto juga akan segera melengkapi data-data pendukung untuk segera dirapatkan dengan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWS) dalam mengatasi bencana tanah longsor ini.
“Saya minta tolong untuk diberi waktu karena kita harus membahas semuanya tindak lanjutnya, nanti kalau relokasi berarti pak Rachmat yang mengurusi tetapi itu tetap dibereskan agar tidak merambat sampai ke jalan,” bebernya.
Sementara itu, Kalaksa BPBD kabupaten Mojokerto Yo’i Afrida mengatakan, bahwa adanya bencana tanah longsor ini, Pemkab Mojokerto telah melakukan berbagai mitigasi dan berkoordinasi langsung dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Kita sudah bersurat ke provinsi untuk segera ada penanganan dan langkah-langkah yang telah kita lakukan untuk saat ini adalah pertama, kita dirikan pengungsian sementara dirumah Bu Ramiah. Kedua tempat evakuasi cadangan ada di balai dusun dan ditempat TPQ. yang jelas pemerintah tidak diam dan ini demi masyarakat, pemerintah hadir,” pungkasnya.
Diketahui, pada peninjauan rumah yang terdampak tanah longsor juga turut dihadiri Kepala DPRKP2 Kabupaten Mojokerto, Rachmat Suharyono, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto, Rinaldi Rizal Sabirin, Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Yurdiansah, dan jajaran Forkopimca Dlanggu. (***)
* Dinas Komunikasi dan Informatika