Tanggul buatan masyarakat dengan kantong sak berisi pasir untuk mengurangi tingginya genangan air yang masuk permukiman penduduk (Foto : @demakkab.go.id)
Demak, goindonesia.co – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Jawa Tengah dan jebolnya enam tanggul mengakibatkan 89 desa di 11 kecamatan yang berada di Kabupaten Demak terendam banjir. Selain itu, pada Minggu 17 Maret 2024 tanggul Sungai Wulan yang berada diperbatasan Kabupaten Demak dan Kudus juga kembali jebol.
Adapun Sebelas kecamatan yang terdampak meliputi Kecamatan Demak, Kecamatan Karangtengah, Kecamatan Sayung, Kecamatan Mranggen, dan Kecamatan Wonosalam.
Kemudian, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Karangawen, Kecamatan Kebonagung, Kecamatan Guntur, Kecamatan Dempet, serta Kecamatan Gajah.
Bedasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Senin (18/3/24) mencatat ketinggian banjir di 11 Kecamatan tersebut antara 30-80 cm.
“Sebanyak 93.149 jiwa terdampak dan 22.725 jiawa diantaranya mengungsi”, tulis laporan BNPB.
Saat ini Pemkab Demak telah mendirikan lokasi pengungsian di 45 titik. BPBD Kabupaten Demak hingga kini masih bersiaga dengan kondisi banjir tersebut mengingat hingga siang ini, Selasa (19/03/24) banjir semakin meluas.
Berdasarkan pantauan tim pemberitaan Kominfo, aliran air banjir sudah melebar mengenangi sepanjang Jalan Sultan Fatah (Bogorame) menuju di depan Jalan Gedung Demak Sport Center.
Untuk mengurangi tingginya genangan air yang masuk permukiman penduduk, masyarakat kampung Bogorame membendung aliran air banjir dengan kantong sak berisi pasir. (***)
*Pemerintahan Kabupaten Demak