Kabupaten

Atasi Stunting, Puskesmas Lakukan Intervensi PMT

Published

on

Monitoring dan evaluasi di Posyandu Biloarum Desa setempat (Foto : @demakkab.go.id)

Demak, goindonesia.co – Desa Pundenarum Kecamatan Karangawen berhasil menurunkan kasus stunting dalam kurun waktu 1 tahun. Dari tahun 2023 terdapat 7 kasus balita stunting dan di Tahun 2024 ini turun menjadi 4 kasus stunting.

“Di Desa pundenarum sendiri, ada 4 balita yang terdeteksi stunting, sedangkan untuk posyandu Biloarum, ada 1 balita yang terdeteksi stunting dengan usia 22 Bulan. Untuk Desa pundenarum  ada penurunan, karena tahun kemaren terdeteksi ada 7 Balita”, ungkap Ratna salah satu kader Posyandu Biloarum.

Hal ini disampaikan saat Tim Pokjanal dari OPD gabungan yang terdiri dari Dinkes, Dinkominfo, Bappelitbangda, Dinpertan Pangan, Dinlutkan, tim Penggerak PKK Demak, Bagian Kesra Setda Demak, Dinsos, Dindikbud yang dikoordinatori oleh Dinpermades P2KB saat melakukan monitoring dan evaluasi di Posyandu Biloarum Desa setempat, Selasa 20/08/2024

Bidan Desa pundenarum Sulastri menyampaikan, setiap ditemui balita dengan stunting akan dilakukan komunikasi dengan petugas gizi dari Puskesmas karangawen 1, setelahnya akan dilakukan kunjungan dari puskesmas sebagai tindak lanjut temuan tersebut.  

“Bila ditemui satu balita terdeteksi stunting, kita melaporkan ke puskesmas karangawen 1, kemudian petugas melakukan kroscek dan intervensi seperti pemberian PMT, dan dilakukan  penyuluhan”, jelas sulastri.

Ditambahkannya, Untuk PMT (Pemberian Makanan Tambahan) bagi balita stunting, tidak setiap hari diberikan melainkan hanya pada saat posyandu saja. Makanan yang diberikan berupa bahan makakan mentah atau belum dimasak. (***)

*Pemerintahan Kabupaten Demak

Trending

Exit mobile version