Destinasi wisata andalan di Banyuwangi adalah Agrowisata Tamansuruh (AWT) (Foto : @banyuwangikab.go.id)
Banyuwangi, goindonesia.co – Salah satu destinasi wisata andalan di Banyuwangi adalah Agrowisata Tamansuruh (AWT). Di lokasi tersebut, pada akhir pekan ini, 26 Juni-7 Juli 2024, akan diramaikan beragam acara. Mulai pertunjukan seni budaya, peragaan busana batik serta fashion show daur ulang (recycle), hingga festival arsitektur.
AWT merupakan destinasi wisata berbasis pertanian yang terhampar di lahan seluas 10,5 hektar. Letaknya yang di lereng Gunung Ijen, tepatnya di Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah, menyuguhkan pemandangan pegunungan Ijen dan Selat Bali dari ketinggian sekitar 450 mdpl.
AWT mengusung konsep Desa Osing, sebuah desa wisata yang menyuguhkan keotentikan budaya asli Suku Osing yang merupakan masyarakat asli Banyuwangi. AWT didesain menjadi destinasi yang mengusung kearifan lokal Banyuwangi.
Nuansa khas otensitas budaya Osing sangat terasa. Gugusan Rumah Osing yang dikelilingi taman bunga menghiasi kawasan tersebut.
“Event ini untuk mengenalkan destinasi wisata Agrowisata Tamansuruh, yang sudah direvitalisasi oleh Kementerian PUPR. Di sini pengunjung bisa merasakan keindahan panorama Gunung Ijen dengan hamparan bunga yang ada di sekitarnya,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Senin (24/6/2024).
Selain itu, event ini juga mengangkat kekayaan potensi Desa Tamansuruh yang kaya akan tradisi seni budaya dan potensi pertaniannya. “Tak hanya mengenalkan AWT, namun juga mendorong Desa Tamansuruh untuk mengoptimalkan potensinya. Seperti tradisi membaca Lontar Yusuf, tradisi Pencak Sumping, selain juga tentunya potensi agronya,” kata Ipuk.
Sepekan di AWT akan dibuka pukul 08.00-21.00 setiap hari, dan tidak dipungut biaya.
Adapun rangkaian acara yang akan dihadirkan di Sepekan AWT, di antaranya festival arsitektur nusantara, pameran potensi pertanian, dan pertunjukan seni budaya Desa Tamansuruh.
Selain itu juga dimeriahkan beragam acara seperti Fashion Show Batik dan Recycle (26 Juni), Presentasi Kostum BEC (27 Juni), Cosplay show dan Sketsa on The Spot (30 Juni), Digital Library (1-5 Juli), Ngopi Bareng Pemuda (2 Juli), Senam Zumba (6 Juli), dan Workshop (7 Juli).
“Dispenduk juga akan membuka layanan adminduk bagi warga. Jadi selain menikmati beraneka acara, masyarakat juga bisa sekalian mengurus adminduknya,” kata Plt Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata, M. Taufik.
Dia menambahkan, Festival Arsitek Nusantara (FAN) akan digelar seminggu penuh di lokasi yang sama, mulai 26 Juni -7 Juli. Event ini akan diisi dengan pameran arsitektur yang mengusung tema Arsitektur dan Air. Di sana akan disuguhkan desain-desain arsitektur yang murah dan ramah lingkungan karya arsitek lokal hingga nasional.
Ada juga seminar dan workshop arsitektur dengan menghadirkan arsitek Yu Sing sebagai narasumber. Yu Sing dikenal sebagai seorang arsitek peduli lingkungan. Karya-karyanya selalu mengusung konsep rumah murah dan ramah alam.
FAN 2024 juga akan diisi lomba sketsa on the spot serta klinik konsultasi bagi warga yang ingin mengurus persetujuan bangunan gedung (PBG). (***)
*Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, @banyuwangikab.go.id