Berita Kota

Gerakan Mbah Dirjo Sasar Pondok Pesantren di Yogya

Published

on

Pemkot Yogyakarta bersama Kementerian Agama Kota Yogyakarta dan organisasi perangkat daerah terkait di Kota Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Resik-Resik Pondok Pesantren dalam rangka menyemarakkan Hari Santri Tahun 2023 dengan tema ‘Jihad Santri Jayakan Negeri’ (Foto : @warta.jogjakota.go.id)

Mergangsan, goindonesia.co – Dalam rangka menyemarakkan Hari Santri Tahun 2023 dengan tema ‘Jihad Santri Jayakan Negeri’, Pemerintah Kota Yogyakarta bersama Kementerian Agama Kota Yogyakarta dan organisasi perangkat daerah terkait di Kota Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Resik-Resik Pondok Pesantren. Kegiatan ini dilaksanakan di lima lokasi antara lain Pondok Pesantren Harun Asy-Syafi’i, Pondok Pesantren Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta, Pondok Pesantren Muallimat Muhammadiyah Yogyakarta, Pondok Pesantren Nurul Ummah dan Pondok Pesantren Fauzul Muslimin pada hari Jumat (13/10).

Selain kegiatan resik-resik, juga dilakukan sosialisasi penyuluhan pengolahan sampah Mbah Dirjo oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta. Tentu hal ini semakin menyakinkan langkah Pondok Pesantren Harun Asy-Syafi’i menjadi pondok pesantren yang maju dalam pengolahan sampah. 

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Yogyakarta, Yunianto Dwi Sutono dalam kegiatan resik-resik pondok pesantren menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan. Hal ini merupakan sebuah upaya dalam membentuk karakter generasi muda yang berkualitas serta menjaga kenyamanan dan kesehatan para santri.

“Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam acara ini. Mari kita terus bergandengan tangan dalam mewujudkan Kota Yogyakarta yang beriman, ber-taqwa, religius, lebih bersih, lebih maju dan lebih sejahtera,” tuturnya.

Kegiatan resik-resik pesantren diikuti oleh beberapa perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta, diantaranya Kementerian Agama, Baznas Kota Yogyakarta, Sekretariat Daerah Kota Yogyakarta, Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Satuan Polisi Pamong Praja hingga Perlindungan Masyarakat (Linmas) turut membersihkan area pesantren.

Tidak hanya itu, para santri pun bersemangat melakukan bersih-bersih seperti menyapu, mengepel masjid, mengelap jendela kelas. Di tengah bersih-bersih, para santri nampak ceria bercanda satu sama lain.

Salah satu pengasuh Pondok Pesantren Harun Asy-Syafi’i Moh Ulin Nuha menyebut saat ini ada 282 santri yang terdaftar di pondok pesantren. Tahfidz murni merupakan program khusus yang menjadi unggulan di Pondok Pesantren Harun Asy-Syafi’i. Program ini menghafal Al-Quran 30 Juz selama satu tahun.

Pengelolaan sampah di pesantren, Ulin menjelaskan saat ini sedang memulai pengolahan sampah organik dengan biopori. Biopori di Pondok Pesantren Harun Asy-Syafi’i dibuat seperti sumur dengan kedalaman tiga buis sumur dan sampah anorganiknya dikumpulkan untuk dijual di pengepul.

“Kedepannya kami ingin menjadi pesantren yang terdepan dalam pengolahan sampah, supaya kita bisa menghasilkan pupuk tidak hanya sekedar dipendam kemudian selesai tapi hasilnya bisa dimanfaatkan. Kemudian bisa membuat ketahanan pangan karena kita punya lahan yang lumayan ini kan luas, di pinggir-pinggirnya mungkin bisa kita tanami dengan tanaman-tanaman sayuran dan yang lainnya,” ujar Ulin di sela-sela resik-resik pondok pesantren. (***)

*@warta.jogjakota.go.id

Trending

Exit mobile version