Berita Kota

Gen Z Fasih Demokrasi, Stop Hoaks dan Ujaran Kebencian

Published

on

Pj.Wali Kota Mojokerto saat memberikan arahan kepada peserta generasi z (Foto : liv, @gemamedia.mojokertokota.go.id)

Kota Mojokerto, goindonesia.co – Dalam rangka meningkatkan literasi demokrasi bagi Gen Z sebagai pemilih pemula, Pemkot Mojokerto melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan Sekolah Kebangsaan, di Pendopo Sabha Kridatama, Rumah Rakyat, Rabu (21/8/2024).

“Kegiatan semacam ini penting, bagaimana mempersiapkan generasi Z sebagai pemilih pemula untuk lebih melek dan fasih berdemokrasi,” ungkap Penjabat (Pj.) Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro saat membuka kegiatan tersebut.

Menurut sosok yang akrab disapa Mas Pj ini, pemuda selalu dipanggil dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dimana pemuda selalu menjadi motor penggerak.

“Pemuda yang akan menjadi motor penggerak, kalau pemudanya tidak melek, tidak fasih demokrasi bagaimana akan menggunakan hak pilihnya dengan baik,” tambahnya.

Sosok yang juga menjabat sebagai Kepala Dispora Provinsi Jawa Timur ini juga mengajak Gen Z untuk befikir lebih kritis, dan berhati-hati dengan maraknya hoaks serta ujaran kebencian, utamanya menjelang Pemilu.

“Hati-hati dengan berita, di cek dulu, Pemkot Mojokerto sudah memfasilitasi klinik hoaks yang bisa diakses masyarakat umum. Jadi kalau mendapat informasi saring dulu sebelum sharing,” ujarnya.

Lebih lanjut Mas Pj berpesan agar Gen Z jangan sampai memilih pemimpin hanya karena ikut-ikutan, tanpa mencari informasi tentang visi dan misi calon pemimpin.

“Jangan latah, cari pemimpin yang hebat. Karena tantangan Bangsa Indonesia kedepan itu semakin berat. Kita harus siap menyongsong Indonesia Emas 2045,” pesannya.

Sementara itu Plt. Kepala Dinas Kominfo Kota Mojokerto, Santi Ratnaning Tias mengatakan melalui kegiatan ini diharapkan akan menambah pemahaman Gen Z terkait pentingnya menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada serentak.

“Diharapkan setelah mengikuti kegiatan ini Gen Z memiliki pemahaman tentang proses pemilihan, isu-isu politik, dan implikasi dari pilihan mereka,” terangnya.

Mengingat, pada Pemilu tahun ini sebanyak 55 persen dari pemilih berasal dari kelompok usia muda.

“Dengan meningkatnya pemahaman Gen Z terkait demokrasi, diharapkan pula akan meningkatkan partisipasi pemilih pemula,” tambahnya. (***)

*Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mojokerto.

Trending

Exit mobile version