Gunungan yang berisi hasil bumi pada Festival Larung Kali Gajah Wong 2024 (Foto : @warta.jogjakota.go.id)
Umbulharjo-Warga Kampung Balirejo, Muja Muju, Umbulharjo menggelar Festival Larung Kali Gajahwong. Festival yang telah digelar empat kalinya ini adalah sebuah bentuk rasa syukur warga atas adanya Sungai Gajah Wong yang telah memberikan banyak manfaat.
Ketua Panitya Larung Kali, Nugroho Rusdianto mengungkapkan Sungai Gajah Wong telah memberikan peran penting bagi warga sekitar. Salah satunya sebagai sumber pendapatan bagi beberapa warga.
“Sungai ini banyak dijadikan sumber mata pencaharian bagi warga. Misalnya sebagian warga memanfaatkan tanah subur dialiran sungai ini untuk bertani,” katanya di Pendopo Balirejo, Muja Muju, Minggu (27/10/2024).
Selain itu, lanjutnya, sungai ini juga sebagai sumber makanan bagi warga karena banyak menghasilkan berbagai satwa seperti ikan ataupun belut serta keong yang dapat dikonsumsi warga.
“Banyak warga yang kerap memancing di sungai ini dan hasilnya dapat di bawa pulang lalu dimakan oleh keluarga,” ujarnya.
Dalam festival ini tiga buah gunungan yang berisi hasil bumi diarak mengelilingi Kampung Balirejo. Warga yang mengaraknya pun kompak menggunakan surjan untuk pria dan kebaya untuk wanita.
Usai diarak gunungan ini lalu dibagikan sebagai simbol persatuan dan berkah bagi seluruh warga. “Gunungan ini berisi hasil bumi yang merupakan simbol anugerah yang perlu dijaga dan dirawat,” jelasnya.
Selain gunungan, terdapat belasan tumpeng. Berbeda dari gunungan yang dibagikan untuk warga. Tumpemg-tumpeng ini dihanyutkan atau dilarung di sungai tersebut sebagai simbol pengharapan agar segala hal buruk dapat tersingkir dari kampung.
Sementara untuk menghibur para pengunjung, beberapa pertujukkan keseniaaan digelar dalam festival ini seperti tarian tradisonal dan jathilan.
Nugroho berharap dengan adanya festival tersebut dapat menyadarkan masyarakat agar turut berpartisipasi dalam menjaga kelestarian lingkungan.
“Dengan sinergi dari semua masyarakat semoga aliran Sungai Gajah Wong ini terhidar dari berbagai bencana seperti pencemaran limbah sehingga tetap lestari dan menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat,” ujarnya. (***)
*Portal Berita Pemerintah Kota Yogyakarta