Ilustrasi panic buying (Foto : Reuters/Tyrone Siu)
Balikpapan, goindonesia.co – Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan mengimbau masyarakat untuk tidak panic buying usai masa lebaran Idulfitri 1445 Hijriah. Kendati memang sejumlah kebutuhan pokok harganya masih relatif tinggi di pasar tradisional.
Komoditas pangan yang masih belum stabil ini mencakup cabai, tomat, daun prei atau daun bawang, bawang merah, bawang putih, kubis atau kol. Khususnya harga ikan segar yang masih merangkak naik.
Kepala Disdag Kota Balikpapan, Haemusri Umar meyakini kenaikan beberapa komoditas pangan tersebut dipicu oleh tingginya permintaan pembeli.
“Untuk komoditi pangan ikan itu yang terlapor masuk masih mahal. Jadi memang pasca lebaran, permintaan ikan begitu tinggi sehingga mempengaruhi harga di pasar tradisional,” ungkapnya.
Di samping itu, harga ikan yang belum stabil ini juga ditunjang oleh para nelayan yang belum aktif kembali melaut. “Jadi memang kondisinya semacam ini. Kita hanya mengimbau kepada seluruh masyarakat agar hendaknya lebih bijak dalam berbelanja, dengan belanja sesuai kebutuhan rumah tangga,” tuturnya.
Untuk diketahui, harga komoditas yang terpantau naik mencakup bawang prei atau daun bawang melonjak Rp120 ribu, yang sebelumnya Rp25 ribu per kilogram.
Bawang merah dan bawang putih Rp55 ribu yang sebelumnya Rp35 ribu per kilogram. Kubis atau kol yang juga naik Rp18 ribu yang sebelumnya Rp10 ribu per kilogram.
Demikian dengan harga tomat Rp40 ribu yang sebelumnya Rp15 ribu per kilogram. Harga cabai yang sudah mulai turun Rp80 ribu yang sebelumnya Rp100 ribu per kilogram.
Sementara harga ikan layang yang semula Rp35 ribu merangkak naik menjadi Rp50 ribu, ikan bandeng yang sebelumnya Rp30 ribu naik menjadi Rp40 ribu per kilogram.
Sedangkan harga ayam Rp70 ribu per ekornya dengan berat timbangan ayam sekitar dua kilogram. Dengan harga normal sebelumnya Rp55 ribu per ekornya. (***)
*(diskominfo, Pemerintah Kota Balikpapan)