Connect with us

Berita Kota

23 Kampung Surabaya Raih Penghargaan Proklim 2024 Dari Kemmenterian LHK

Published

on

Acara puncak Festival LIKE 2 di Jakarta Pusat (Foto : @www.surabaya.go.id)

Surabaya, goindonesia.co – Sebanyak 23 kampung di Kota Surabaya, meraih penghargaan Program Kampung Iklim (ProKlim) Tahun 2024 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas komitmen masyarakat dalam melakukan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di lingkungan setempat.

Pemberian penghargaan itu dilakukan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, dalam puncak Festival LIKE 2 di Jakarta Pusat, Jumat (9/8/2024). Pada tahun ini KLHK membagi dalam dua kategori nominasi yaitu ProKlim Lestari (tertinggi) dan ProKlim Utama.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengapresiasi kerja keras masyarakat dan berbagai pihak yang telah berhasil meraih penghargaan Proklim dari Kementerian LHK. Menurutnya, keberhasilan ini tidak terlepas dari sinergi dan gotong-royong antara masyarakat, pemerintah serta stakeholder dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik.

“Kami sangat bangga dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga yang telah bekerja keras untuk menjadikan Surabaya sebagai kota yang peduli lingkungan. Penghargaan ini merupakan motivasi bagi kita semua untuk terus menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup,” kata Wali Kota Eri Cahyadi, Minggu (11/8/2024).

Ia mengungkapkan bahwa ada dua kampung di Surabaya yang berhasil meraih Trophy ProKlim Lestari atau penghargaan kategori tertinggi dari Kementerian LHK. Kedua kampung itu adalah Kelurahan Pagesangan dan RW 1 Banjar Sugihan. “Jadi untuk bisa menjadi ProKlim Lestari itu harus membina 10 ProKlim Utama,” tuturnya.

Selain ProKlim Lestari, Kementerian LHK juga memberikan penghargaan ProKlim Utama kepada 21 kampung iklim di Kota Surabaya. Di samping dua kategori penghargaan itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya juga menerima penghargaan berupa Piagam Apresiasi Pembina ProKlim Tahun 2024. “Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi Kementerian LHK kepada pemerintah kota karena telah berpartisipasi aktif dalam melaksanakan pembinaan ProKlim,” ujar Wali Kota Eri.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Dedik Irianto mengungkap salah satu faktor dua kampung di Surabaya berhasil meraih ProKlim Lestari. Salah satu faktor itu karena kedua lokasi ini telah melakukan berbagai inovasi yang berdampak positif pada lingkungan serta meningkatkan kualitas hidup warganya.

“Misalnya Kelurahan Pagesangan yang berhasil memanfaatkan lahan kosong menjadi lahan produktif, seperti Getol (Gesang Bawah Tol) yang semula tempat pembuangan sampah liar, sekarang menjadi ruang terbuka hijau yang ditanami sayuran untuk ketahanan pangan warga,” kata Dedik.

Selain itu, Dedik menyebut, konsep Gerakan Balik Kanan (Geblak) di Pagesangan juga menjadi salah satu aksi adaptasi. Rumah-rumah penduduk di sana yang sebelumnya membelakangi sungai kini menghadap sungai. “Sehingga warga bantaran sungai menjadi lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan,” katanya.

Tidak hanya itu, Kelurahan Pagesangan bahkan telah menjadi laboratorium pengelolaan lingkungan. Kampung ini sering menjadi tujuan studi banding bagi siswa, mahasiswa, dan masyarakat yang ingin belajar tentang IPAL dan pengelolaan sampah.

Inovasi lain di Pagesangan adalah kolam retensi yang multifungsi. Selain sebagai resapan air dan pencegah banjir, kolam ini juga dijadikan tempat memancing oleh warga setempat. “Kolam ini tidak hanya berfungsi ekologis, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi warga sekitar,” tambah Dedik.

Sedangkan RW 1 Banjar Sugihan Surabaya, berhasil mengubah wilayahnya menjadi kampung tematik yang inovatif. Warga di sana memanfaatkan lahan kosong untuk menanam sayuran. “Hasil dari pertanian itu kemudian digunakan memenuhi kebutuhan pangan dan gizi, sekaligus berkontribusi dalam upaya mencapai nol stunting,” ungkap Dedik.

Menurut Dedik, berbagai aksi adaptasi dan mitigasi yang dilakukan RW 1 Banjar Sugihan telah berhasil menciptakan ekonomi sirkuler. “Side effect dari inovasi ini sangat positif. Tidak hanya lingkungan yang terjaga, tetapi juga ekonomi warga semakin meningkat,” jelasnya.

Selain dua lokasi tersebut, 21 kampung Surabaya peraih ProKlim Utama juga dinilai berhasil memanfaatkan lahan yang ada menjadi ketahanan pangan, seperti menanam sayuran, budidaya ikan. Selain itu mereka juga peduli terhadap pengelolaan sampah serta konservasi energi dan air melalui penggunaan Solar Cell, IPAL dan lampu LED.

“Warga juga berhasil mengatasi kerentanan yang ada di masing-masing lokasi dengan membuat lubang biopori dan saluran pengelola air yang baik sehingga terhindar dari banjir,” ujar Dedik.

Dedi menambahkan bahwa pemerintah kota berharap ke depan jumlah kampung ProKlim Lestari Surabaya bisa terus bertambah. “Terhadap 23 kampung yang sudah mendapatkan penghargaan kami harapkan bisa menularkan ke kampung-kampung yang lain dan diharapkan juga bisa berkelanjutan serta meningkatkan lagi inovasinya,” tutupnya. (***)

*Pemerintah Kota Surabaya

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita Kota

Bangun Kemandirian dan Akses Kerja Inklusif, Disnaker Gelar Pelatihan Barber Bagi Penyandang Disabilitas

Published

on

Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Bandung mengadakan pelatihan keterampilan barber (Foto : @www.bandung.go.id)

Bandung, goindonesia.co – Sebagai upaya menciptakan lapangan kerja yang inklusif dan mendorong kemandirian ekonomi bagi penyandang disabilitas, Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Bandung mengadakan pelatihan keterampilan barber.

Program ini diikuti 20 peserta, berlangsung dari 29 Oktober hingga 11 November 2024 di Kantor Disnaker Bandung dan bekerja sama dengan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Putri.

Kepala Disnaker Kota Bandung, Andri Darusman mengungkapkan, pelatihan ini bertujuan untuk memberikan peluang yang lebih besar bagi penyandang disabilitas agar mampu bekerja secara mandiri atau menciptakan lapangan kerja sendiri.

“Pelatihan barber ini diharapkan dapat membekali mereka dengan keterampilan yang bisa langsung diterapkan untuk berwirausaha,” kata Andri saat pembukaan kegiatan pelatihan di Kantor Disnaker Kota Bandung, Selasa 29 Oktober 2024.

Selain keterampilan, Andri berharap program ini membangun rasa percaya diri dan meningkatkan partisipasi penyandang disabilitas dalam masyarakat.

Saat ini, terdapat 214 pekerja disabilitas di 66 perusahaan di Bandung. Disnaker Kota Bandung berupaya memperluas kesempatan kerja melalui program pelatihan mandiri dan rencana job fair khusus bagi penyandang disabilitas yang akan segera digelar.

Andri menyebut, Disnaker Bandung secara keseluruhan telah melatih lebih dari 9.000 orang tahun ini melalui 13 jenis pelatihan.

Selain itu, ada pula program padat karya yang melibatkan 50 orang di setiap lokasi untuk membersihkan lingkungan sebagai bagian dari inisiatif pengendalian inflasi dan ketahanan ekonomi, dengan total anggaran mencapai Rp15 miliar.

Ia berharap, berbagai program pelatihan ini dapat turut menurunkan tingkat pengangguran terbuka yang saat ini berada pada angka 8,83 persen atau sekitar 116 ribu jiwa di Kota Bandung.

Sementara itu, Ketua Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (RBM) Kota Bandung, Mintarsih Koswara mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, pelatihan ini memberikan dukungan berkelanjutan bagi penyandang disabilitas.

“Program ini adalah langkah besar dalam pemberdayaan penyandang disabilitas agar lebih berdaya dan mandiri. Melalui pelatihan ini, kami berharap para peserta dapat memperkuat peran mereka dalam keluarga maupun lingkungan sosialnya,” ujarnya.

Mintarsih juga menyampaikan penghargaan kepada para orang tua yang telah mendukung anak-anak mereka mengikuti pelatihan ini. Menurutnya, peran orang tua dan lingkungan sangat penting dalam proses adaptasi dan kemandirian penyandang disabilitas di tengah masyarakat.

“Para orang tua memiliki peran luar biasa, mereka mendampingi anak-anak mereka dengan penuh kasih sayang dan pengorbanan. Kehadiran mereka di sini menunjukkan dukungan moral yang sangat berarti bagi anak-anak mereka agar semakin berdaya dan mandiri,” katanya. (***)


*Diskominfo Kota Bandung

Continue Reading

Berita Kota

Wali Kota Depok Serahkan Penghargaan Imbal Prestasi Bagi Atlet PON Aceh-Sumut 2024

Published

on

Wali Kota Depok, Mohammad Idris foto bersama atlet yang berhasil meraih medali pada ajang PON XXI. (Foto : JD01/Diskominfo, @berita.depok.go.id)

Depok, goindonesia.co – Wali Kota Depok, Mohammad Idris menyerahkan penghargaan imbal prestasi kepada puluhan atlet yang berhasil meraih medali pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumut) Tahun 2024 di Aula Teratai, Gedung Balai Kota, Senin (28/10/24).

Dalam momen tersebut, Kiai Idris, sapaan akrab Wali Kota Depok berpesan kepada seluruh pegiat olahraga, Pekan Olahraga Nasional (PON) dan pekan olahraga lainnya jangan hanya dipandang sebagai kemerdekaan bagi atletnya.

Namun, juga harus dilihat sebagai perjuangan membela bangsa dan negara.

“PON dan pekan olahraga lainnya yang terkait dengan olahraga jangan hanya dipandang sebuah kemerdekaan atlet itu sendiri, tetapi juga sebagai perjuangan bela bangsa dan negara yang harus kita tanamkan,” jelas Kiai Idris.

Dia menuturkan, bagi para atlet yang harus ditanamkan dan dikedepankan adalah loyalitas, profesionalitas, dan kapabilitas.

“Jadi dalam lagu Mars Patriot ini sudah mengandung makna dan nilai yang sangat luar biasa buat kita semua,” katanya.

Kiai Idris pun mengucapkan terima kasih kepada para atlet yang telah berhasil mengharumkan Kota Depok dengan berhasil meraih 16 medali emas, dua perak dan delapan perunggu. 

Atas raihan tersebut, membantu Provinsi Jawa Barat (Jabar) dalam meraih juara umum secara beruntun selama tiga kali, yakni tahun 2024, 2021 dan 2016.

“Saya sangat bangga dan mengucapkan terima kasih kepada pemangku jabatan dinas olahraga, KONI dan seluruhnya serta para pelatih dan atlet dengan raihan 16 emas 2 perak 8 perunggu,” jelas Kiai Idris.

“Ini bukan sesuatu yang mudah bagi para atlet di ajang PON ke XXI, mudah-mudahan ini dapat dijadikan sebagai karya-karya kita untuk bangsa dan negara,” tambahnya.

“Terima kasih kepada adik-adik atlet yang sudah ikut serta mengharumkan nama Jawa Barat dan khususnya Kota Depok,” tutup Kiai Idris. (***)

*Website Berita Resmi Pemerintah Kota Depok

Continue Reading

Berita Kota

Festival Larung Kali Mensyukuri Sungai Gajah Wong Sebagai Sumber Kehidupan

Published

on

Gunungan yang berisi hasil bumi pada Festival Larung Kali Gajah Wong 2024 (Foto : @warta.jogjakota.go.id)

Umbulharjo-Warga Kampung Balirejo, Muja Muju, Umbulharjo menggelar Festival Larung Kali Gajahwong. Festival yang telah digelar empat kalinya ini adalah sebuah bentuk rasa syukur warga atas adanya Sungai Gajah Wong yang telah memberikan banyak manfaat.

Ketua Panitya Larung Kali, Nugroho Rusdianto mengungkapkan Sungai Gajah Wong telah memberikan peran penting bagi warga sekitar. Salah satunya sebagai sumber pendapatan bagi beberapa warga.

“Sungai ini banyak dijadikan sumber mata pencaharian bagi warga. Misalnya sebagian warga memanfaatkan tanah subur dialiran sungai ini untuk bertani,” katanya di Pendopo Balirejo, Muja Muju, Minggu (27/10/2024).

Selain itu, lanjutnya, sungai ini juga sebagai sumber makanan bagi warga karena banyak menghasilkan berbagai satwa seperti ikan ataupun belut serta keong yang dapat dikonsumsi warga.

“Banyak warga yang kerap memancing di sungai ini dan hasilnya dapat di bawa pulang lalu dimakan oleh keluarga,” ujarnya.

Dalam festival ini tiga buah gunungan yang berisi hasil bumi diarak mengelilingi Kampung Balirejo. Warga yang mengaraknya pun kompak menggunakan surjan untuk pria dan kebaya untuk wanita.

Usai diarak gunungan ini lalu dibagikan sebagai simbol persatuan dan berkah bagi seluruh warga. “Gunungan ini berisi hasil bumi yang merupakan simbol anugerah yang perlu dijaga dan dirawat,” jelasnya.

Selain gunungan, terdapat belasan tumpeng. Berbeda dari gunungan yang dibagikan untuk warga. Tumpemg-tumpeng ini dihanyutkan atau dilarung di sungai tersebut sebagai simbol pengharapan agar segala hal buruk dapat tersingkir dari kampung.

Sementara untuk menghibur para pengunjung, beberapa pertujukkan keseniaaan digelar dalam festival ini seperti tarian tradisonal dan jathilan.

Nugroho berharap dengan adanya festival tersebut dapat menyadarkan masyarakat agar turut berpartisipasi dalam menjaga kelestarian lingkungan.

“Dengan sinergi dari semua masyarakat semoga aliran Sungai Gajah Wong ini terhidar dari berbagai bencana seperti pencemaran limbah sehingga tetap lestari dan menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat,” ujarnya. (***)

*Portal Berita Pemerintah Kota Yogyakarta 

Continue Reading

Trending