Internasional

Menlu RI – Rwanda Bertemu di Jakarta Bahas Kerja Sama Bilateral & Isu Global

Published

on

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Rwanda, Vincent Biruta (Foto : Credit: Lusinta&Abi – Infomed Kemlu, @kemlu.go.id)

Jakarta, Indonesia, goindonesia.co – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menerima kunjungan resmi Menteri Luar Negeri Rwanda Vincent Biruta di Jakarta (6/6). Dalam pertemuan tersebut, kedua Menlu membahas penguatan kerja sama bilateral dan isu-isu global.

“Rwanda adalah salah satu rekan dekat Indonesia di Afrika. Pemimpin kedua negara telah meneguhkan komitmen mereka untuk memperkuat kerja sama bilateral,” kata Menlu Retno dalam pernyataan pers usai pertemuan.

Dalam pertemuan, Menlu Retno m​engangkat tiga isu. Pertama, kerja sama politik dan keamanan. Kedua Menlu menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) Konsultasi Politik yang akan menjadi dasar pembahasan berbagai aspek kerja sama bilateral dan saling tukar gagasan mengenai isu-isu internasional.

“Indonesia dan Rwanda juga telah meningkatkan kerja sama keamanan selama beberapa tahun terakhir. Saat ini kedua negara tengah memfinalisasi MoU antara-Kepolisian kedua negara terkait penanganan kejahatan transnasional terorganisir dan penguatan pengembangan kapasitas,” kata Menlu Retno.

Kedua, kerja sama ekonomi. Nilai perdagangan kedua negara terus terus meningkat sejak pandemi Covid-19. Tahun lalu peningkatannya mencapai 100%, dan kuarter pertama tahun ini mencapai 32%.

“Kami percaya peluang untuk terus tumbuh masih terbuka lebar. Untuk mendorong kerja sama ekonomi, hari ini kami menandatangani MoU tentang Kerja Sama Umum yang mencakup antara lain perdagangan, pertanian, industri, energi, dan tambang,” ujar Menlu Retno.

Kedua Menlu juga membahas rencana pembentukan preferential trade agreement (PTA) Indonesia-Rwanda dan menjajaki pembentukan PTA Indonesia dengan Komunitas Afrika Timur (EAC).

Ketiga, hubungan antar-masyarakat. Kedua negara telah menandatangani Perjanjian Bebas Visa untuk Pemegang Paspor Diplomatik dan Dinas. Sementara Rwanda telah masuk ke dalam daftar Visa Kedatangan (VoA) Indonesia sejak Februari 2023. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan intensitas hubungan masyarakat kedua negara, termasuk kalangan bisnis.

Selain isu bilateral, kedua Menlu juga membahas isu global, yaitu Palestina. Indonesia dan Rwanda memiliki kesamaan pandangan untuk terus memperkuat dukungan bagi Palestina, guna mewujudkan kemerdekaan Palestian berdasarkan solusi dua-negara.

Kedua Menlu juga sepakat mendorong persatuan dan peran Global South dalam menentukan agenda global. Dalam kaitan ini, Menlu menyampaikan apresiasi atas konfirmasi partisipasi Rwanda di Forum Indonesia Afrika ke-2 yang akan dilaksanakan bulan September 2024 di Bali.

Selain pertemuan bilateral, Menlu Retno juga telah menghadiri peresmian Kedutaan Besar Rwanda di Jakarta.

“Rwanda dan Indonesia adalah sama-sama anggota Gerakan Non-Blok, G-77, dan negara pengirim pasukan perdamaian terbesar. Pembukaan Kedutaan Besar Rwanda di Jakarta, selain akan memperkuat kerja sama bilateral juga akan memperkuat kerja sama Indonesia dengan Afrika secara umum”, ujar Retno dalam sambutannya di Kedutaan Besar Rwanda. (***)

*Sumber: Kementerian Luar Negeri

Trending

Exit mobile version