Pertemuan para Menlu ASEAN-Plus Three (Korea Selatan, RRT, Jepang) di Vientiane, Laos (Foto : @kemlu.go.id)
Vientiane, Laos, goindonesia.co – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menghadiri Pertemuan para Menlu ASEAN-Plus Three (Korea Selatan, RRT, Jepang) di Vientiane, Laos, Sabtu (27/7). Dalam pernyataannya, Menlu Retno Marsudi menekankan pentingnya APT untuk terus menjadi jangkar yang kuat guna memastikan perdamaian, stabilitas dan kemakmuran kawasan.
Terdapat dua tujuan utama yang perlu didorong oleh APT.
Pertama, menjadi kontributor positif bagi perdamaian.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil di 4,5 persen, ASEAN berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi global. ASEAN juga miliki populasi terbesar ketiga di dunia, dimana setengahnya merupakan penduduk berusia muda.
“Modalitas ASEAN yang besar ini tidak akan ada artinya, jika perdamaian dan stabilitas tidak dapat dijaga,” ungkap Retno.
Dalam kaitan ini, para Menlu ASEAN mengapresiasi komitmen negara Plus Three pada pertemuan Trilateral untuk terus memupuk dialog dalam menjembatani perbedaan.
Dukungan terhadap ASEAN Outlook on Indo- Pacific (AOIP) juga diungkap negara Plus Three, sebagai platform yang inklusif di kawasan. Para Menlu APT sepakat pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas sebagai prekursor bagi pertumbuhan kawasan yang resilien.
Kedua, menjadi kontributor bagi pertumbuhan ekonomi
Menlu Retno tekankan beberapa area kerja sama yang dapat APT fokuskan, antara lain transisi energi, ekonomi digital, pemanfaatan Mega FTA Regional Comprehesive Economic Partnership (RCEP), dan kerja sama dalam kerangka AOIP”, ujar Menlu Retno.
“Sebagai kelanjutan dari ASEAN Indo-Pacific Forum, yang diselenggarakan pada Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun lalu, saat ini kalangan bisnis Indonesia yang tergabung dalam ASEAN Business Advisory Council tengah mempersiapkan pembentukkan ASEAN-Indo-Pacific Business Network”, tambah Retno.
Pertemuan APT menghasilkan Chairman’s Statement yang memuat pentingnya prinsip saling menghormati dalam upaya menjaga stabilitas dan perdamaian kawasan dan komitmen terus memperkuat ketahanan kawasan, termasuk penguatan rantai pasok kawasan dan kolaborasi di sektor keuangan, ekonomi digital, transisi energi dan pangan. Pertemuan juga sepakat mendorong APT Statement on Strengthening the Connectivity of Regional Industrial and Supply Chains yang akan diadopsi pada pertemuan para Pemimpin APT di KTT bulan Oktober mendatang. (***)
*Sumber: Kementerian Luar Negeri