Foto: Jens Stoltenberg, NATO (AP/Olivier Matthys)
Jakarta, goindonesia.co – NATO menyatakan bakal memperkuat sistem pertahanan kimia, biologis, dan nuklirnya di tengah kekhawatiran bahwa Rusia berencana menggunakan senjata semacam itu untuk melawan rakyat Ukraina.
“Komandan tinggi militer kami, Jenderal Walters telah mengaktifkan elemen pertahanan kimia, biologis, radiologis, dan nuklir NATO,” katanya usai KTT NATO, dikutip dari CNN International, Kamis (24/3/2022).
Kekhawatiran terhadap serangan itu justru timbul dari ‘tudingan’ Rusia bahwa Amerika Serikat dan Ukraina sedang bersiap untuk menggunakan senjata biologis. Pasalnya, hal tersebut dapat dipakai oleh Rusia sebagai pembenaran untuk melancarkan serangannya.
“Kami telah melihat sebelumnya bahwa cara menuduh orang lain ini sebenarnya adalah cara untuk mencoba membuat dalih untuk melakukan hal yang sama,” tutur Stoltenberg.
Para pemimpin aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) diperkirakan bakal setuju untuk menempatkan lebih banyak pasukan di Eropa Timur guna memasok alat pertahanan serangan kimia, biologis, hingga nuklir ke Ukraina.
“Setiap penggunaan senjata kimia akan benar-benar mengubah jalannya perang dan itu menjadi pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan memiliki konsekuensi yang luas,” kata Stoltenberg dikutip Al Jazeera. (***)