Internasional

Implementasi FIR dan Ekstradisi Menjadi Komitmen Penguatan Kerja Sama Bilateral Presiden RI dan Perdana Menteri Singapura pada Leaders’ Retreat ke-7

Published

on

Leaders’ Retreat ke-7 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat (Foto : @kemlu.go.id)

Bogor, Indonesia, goindonesia.co – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), dan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, mengadakan Leaders’ Retreat ke-7 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat (29/4). Pertemuan ini menjadi momentum penting bagi kedua pemimpin untuk membahas berbagai isu strategis baik di tingkat bilateral maupun global.

Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan produktif, Presiden Jokowi dan PM Lee menyuarakan komitmen mereka untuk memperkuat kerja sama antara kedua negara, dari bidang politik hingga ekonomi, serta isu-isu terkini yang mempengaruhi kawasan dan dunia.

Di sektor politik, pertahanan, dan keamanan, kedua pemimpin menyambut baik implementasi dari perjanjian Re-alignment Flight Information Region (FIR), perjanjian pertahanan, serta perjanjian ekstradisi antara Indonesia dengan Singapura. Presiden Jokowi menegaskan pentingnya implementasi penuh dari perjanjian-perjanjian tersebut guna memastikan keberhasilan kerja sama di bidang politik dan pertahanan.

Terkait dengan kerja sama ekonomi, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia telah menawarkan berbagai peluang investasi kepada Singapura, termasuk investasi di sektor manufaktur tekstil, ekonomi hijau, dan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Dia juga mengapresiasi antusiasme perusahaan-perusahaan Singapura dalam berinvestasi di IKN dan berharap dukungan dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di IKN Nusantara.

Dalam hal ketahanan pangan, kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama transfer teknologi dan pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam pengolahan pangan. Indonesia juga mengundang Singapura untuk berperan sebagai pengembang tiga kawasan industri halal di Bintan, Serang, dan Sidoarjo.

Di bidang sosial budaya, Presiden Jokowi menyatakan bahwa diskusi meliputi penguatan transformasi kesehatan melalui investasi pembangunan rumah sakit dan klinik, pengembangan kapasitas tenaga medis, digitalisasi kesehatan, dan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) kesehatan di Bali.

Terakhir, terkait dengan pendidikan, Presiden Jokowi menyoroti pentingnya reaktivasi kelompok kerja bersama. Dia juga mengundang Singapura untuk berpartisipasi dalam World Water Forum ke-10 yang akan diselenggarakan di Bali.

Kedua pemimpin juga berdiskusi mengenai isu-isu kawasan dan global, termasuk upaya untuk mendorong perdamaian di Timur Tengah dan memperkuat sentralitas ASEAN.

Pertemuan ini menandai langkah maju dalam hubungan bilateral antara Indonesia dan Singapura, serta menggarisbawahi tekad kedua pemimpin untuk bekerja sama dalam menghadapi tantangan-tantangan global yang kompleks.​ (***)

Sumber: Biro Pers Media Istan​a

Trending

Exit mobile version