Internasional

Dari Mana Rusia Bakal Menyerang Ukraina? Simak Kisi-kisi Ini

Published

on

Foto: Suasana latihan bersama militer Rusia dan Belarusia di Grodno, Belarusia, 12 Februari 2022. (Ramil Nasibulin/BelTA/Handout via REUTERS)

Jakarta, goindonesia.co – Rusia telah mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina dalam beberapa pekan terakhir. Kendati demikian, belum jelas apakah Rusia akan benar-benar menyerang Ukraina hingga memicu perang.

Pun lokasi serangan tersebut belum jelas akan terjadi di mana. Namun satu yang pasti, Rusia telah menciptakan titik-titik tekanan di tiga sisi Ukraina, yakni di Krimea (bagian selatan Ukraina), di Ukraina Timur (sisi Rusia dari perbatasan kedua negara), dan di Belarusia (bagian utara Ukraina).

Ukraina Timur

Adanya tekanan oleh Rusia di Ukraina Timur dibuktikan oleh direktur senior di perusahaan citra satelit Maxar Stephen Wood. Ia mengatakan sejumlah besar kendaraan (tank, artileri self-propelled dan kendaraan pendukung lainnya) milik Rusia telah berangkat dari arah timur laut Ukraina.

Sementara itu, ada juga aktivitas militer yang meningkat di wilayah Oblast Kursk dan Belgorod, di mana kedua wilayah tersebut berbatasan dengan bagian timur laut Ukraina.

“Kami melihat gelombang besar kendaraan dan personel di Kursk,” ujar Ahli Lacak Gerakan Militer Konrad Muzyka dikutip dari CNN Internasional, Minggu (13/2/2022)

Belarusia

Penumpukan pasukan juga terjadi di Belarusia, sebuah negara yang bersekutu erat dengan Rusia, yang dapat memberikan jalan lain ke Ukraina. Militer Rusia dan Belarusia juga telah memulai 10 hari latihan militer bersama sejak beberapa hari yang lalu. Diperkirakan total ada 30.000 pasukan tempur lengkap dengan jet dan rudal berkemampuan tinggi atas kerja sama ini.

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim tujuan dari latihan yang bernama Allied Resolve-2022 itu untuk memukul mundur agresi eksternal. Beberapa orang khawatir peningkatan itu mengarah pada rencana Rusia untuk bergerak menuju Kyiv dari utara.

Meski begitu, jika Rusia ingin menggunakan wilayah Belarusia untuk masuk ke Ukraina bagian utara, maka Rusia harus terlebih dahulu bersusah payah melewati Pripet Marshes, salah satu lahan basah terbesar di Eropa. Lahan itu melintasi perbatasan antara Belarusia dan Ukraina, yakni sebuah medan yang padat, tergenang air, dan berhutan lebat yang membentang.

Wilayah tersebut menghalangi pasukan Nazi selama Operasi Barbarossa, invasi Jerman ke Uni Soviet, pada tahun 1941.

Krimea

Satelit Maxar juga telah mengamati bahwa sudah terdapat lebih dari 550 tenda pasukan dan ratusan kendaraan Rusia yang telah tiba di utara ibu kota Krimea, Simferopol.

Analis CSIS mengatakan pasukan Rusia dapat mencoba kudeta di Odessa, kota pelabuhan Ukraina di barat laut Krimea, dengan menglayarkan kapal amfibinya langsung ke pelabuhan Odessa dan bergerak langsung ke kota.

Atas hal ini, Angkatan Laut Ukraina berpendapat Rusia terus melakukan militerisasi Wilayah Laut Hitam, mentransfer kapal pendarat tambahan untuk menekan Ukraina dan dunia.

Pasukan Angkatan Laut Ukraina mengaku siap untuk mengembangkan skenario dan provokasi apa pun, untuk mempertahankan negara dari serangan lewat laut. (***)

Trending

Exit mobile version