Suasana desa yang terendam banjir akibat hujan deras di Gongju, Korea Selatan, 15 Juli 2023. Hujan deras selama tiga hari berturut-turut menyebabkan tanah longsor dan meluapnya bendungan memicu banjir. (Foto : Yonhap via REUTERS, @dunia.tempo.co)
Seoul, Korea Selatan, goindonesia.co – Hujan lebat selama lebih dari 1 minggu terakhir melanda Korea Selatan dan mengakibatkan banjir besar dan tanah longsor. Wilayah terdampak paling parah berada di beberapa kota di provinsi North Gyeongsang, North Chungcheong dan South Jeolla.
Hingga Minggu (16 Juli 2023) tercatat terdapat 35 korban meninggal, 10 orang dinyatakan hilang dan 7.866 orang dari 13 kota diungsikan ke tempat-tempat penampungan sementara. Pemerintah Korea masih mengeluarkan peringatan nasional terkait hujan lebat dan bahaya banjir di lebih 50 kota di seluruh Korea.
KBRI Seoul terus berkoordinasi dengan otoritas setempat dan kelompok komunitas Indonesia melalui Tim Gerak Cepat (Gercep) yang ada di setiap kantung-kantung WNI. Hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya WNI yang menjadi korban meninggal, hilang ataupun diungsikan.
KBRI Seoul juga telah menyampaikan imbauan agar para WNI di Korea Selatan meningkatkan kewaspadaan, selalu memantau situasi melalui informasi resmi otoritas setempat dan media, serta segera menghubungi hotline KBRI Seoul jika mengalami situasi kedaruratan. Imbauan yang sama juga disampaikan melalui aplikasi Safe Travel Kemlu.
Berdasarkan data Imigrasi Korea per 31 Mei 2023, WNI dg visa tinggal di Korsel yg lebih dr 1 tahun tercatat mencapai 47.304 orang, terdiri dr para pekerja migran, pelajar/makasiswa, profesional, dan yg menikah dg warga lokal/Korea. (***)
Hotline KBRI Seoul:010-5394-2546
*Sumber: KBRI Seoul