Ama Hery R. Herdiana (Foto : Istimewa)
Oleh: Ama R. Hery Herdiana
Assalamualaikum wrwb sahabat fillah..
Di pagi hari minggu yang cerah secerah langit dan sinar matahari yang menerangi kehidupan kita hendaknya kita semua memperbanyak rasa syukur kepada Alloh SWT.
Alloh SWT berfirman,”Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. [QS. Al-Baqoroh 152]
Senada dengan ayat sebelumnya Allah berfirman dalam hadits qudsi-Nya: “Wahai anak Adam, bahwa selama engkau mengingat Aku, berarti engkau mensyukuri Aku, dan apabila engkau melupakan Aku, berarti engkau telah mendurhakai Aku!” [HR. Thabrani].
Nikmat dapat digolongkan menjadi tiga macam:
(1) Nikmat yang diperoleh dan diketahui oleh hamba.
Dalam kondisi seperti ini banyak hamba yang bersyukur, dan sungguh keterlaluan bila ia tidak bersyukur sehingga ia termasuk orang yang kufur nikmat.
(2) Nikmat yang ditunggu dan diharapkan oleh hamba.
Ketika apa yang diharapkan dan ditunggu terkabul maka ia bersyukur, bahkan banyak sebelumnya yang bernazar dan kemudian melaksanakan nazarnya.
Tetapi bisa saja ada orang yang kufur karena nikmat yang diharapkannya tertahan, padahal ia sedang menggunakan nikmat-nikmat lain yang Alloh berikan.
(3) Nikmat yang sedang dipergunakan hamba, tetapi ia tidak menyadarinya.
Seringkali kita mendapati kebanyakan orang dalam kondisi ini tidak bersyukur karena menganggap apa yang diperolehnya sudah menjadi haknya. Salah satu contohnya Nabi saw bersabda, “Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, yaitu kesehatan dan waktu [HR Bukhari].
Apakah kita termasuk orang yang tidak menyadari nikmat yang Alloh berikan lalu lalai dalam bersyukur? Atau malah termasuk orang yang menunggu nikmat yang sesuai dengan keinginan sehingga tidak bersyukur karena nikmat itu tertahan?
Apakah kita termasuk yang tidak menyadari sedang mempergunakan nikmat tetapi tidak menyadarinya? Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? [QS. Ar-Rahman 16].
Kenalilah nikmat, akuilah nikma-nikmat yang Alloh berikan kepada kita, lalu mohonlah perlindungan dan memuji Alloh atas nikmat-nikmat itu sambil berdoa; Allahumma ashbaha bii min ni’matin awbiahadin min kholqika faminka wahdaka laa syariikalaka falakal hamdu walakasy- syukru.” (Ya Allah, atas nikmat yang Engkau berikan kepada ku hari ini atau yang Engkau berikan kepada salah seorang dari makhluk-Mu, maka sungguh nikmat itu hanya dari-Mu dan tidak ada sekutu bagi-Mu. Segala pujian dan ucap syukur hanya untuk-Mu). Hal ini hendaknya kita lakukan setiap hari agar kita termasuk orang yang bersyukur, dan diberi tambahan nikmat-nikmat-Nya.
Pengungkapan rasa syukur selain dengan berdoa tersebut akan lebih sempurna dengan melakukan sujud syukur, mendawamkan alhamdulillah, sholat dhuha serta berbuat taat.
Semoga bermanfaat… (***)
( Penulis : Ama R. Hery Herdiana, Pimpinan Majelis Dzikir Asyiiqi Rosulillah)