Kultum

Berhari Raya Bersama Orang-orang Tercinta

Published

on

Ama Hery Herdiana (Foto : Istimewa)

Oleh: Ama Hery Herdiana

Assalamualaikum wrwb Sahabat fillah.

Jakarta, goindonesia.co – Setelah satu bulan kita menunaikan ibadah puasa dan atas karunia-Nya Alhamdulillah kita dapat berhari raya bersama dengan orang-orang yang kita cintai.

Tetapi kebahagiaan ini akan lebih sempurna apabila kita mendapat limpahan rahmat dan maghfiroh-Nya serta maaf dari sesama, baik itu orang-tua, guru, istri/suami anak-cucu, saudara dan teman.

Alloh SWT berfirman dalam sebuah hadits Qudsi, “Apabila mereka berpuasa di bulan Ramadhan kemudian keluar untuk merayakan hari raya kamu sekalian maka Alloh pun berkata: ‘Wahai Malaikat-Ku, setiap orang yang mengerjakan amal kebajikan dan meminta balasannya sesungguhnya Aku telah mengampuni mereka’. Seseorang kemudian berseru: ‘Wahai umat Muhammad, pulanglah ke tempat tinggal kalian. Seluruh keburukan kalian telah diganti dengan kebaikan’. Kemudian Alloh pun berkata, ‘Wahai hamba-Ku, kalian telah berpuasa untuk-Ku dan berbuka untuk-Ku. Maka bangunlah sebagai orang yang telah mendapatkan ampunan.”

Sahabat fillah ketika membaca artikel ini mungkin Anda sedang bersama keluarga besar, kerabat atau teman di kampung halaman.
Perjalanan Ramadhan dan mudik lebaran memerlukan perjuangan, memerlukan energi dan stamina yang prima, memerlukan semangat yang menyala, kesabaran, kebugaran fisik, mental yang baik dan biaya agar dapat sampai ke tujuan akhir yaitu kampung halaman.

Fase perjalanan puasa sudah dilalui dan semoga Alloh mengampuni segala dosa kita. Sebagai individu yang lemah dan banyak kesalahan baik kepada Alloh dan kepada sesama. Bisa jadi diantara kita ada yang belum memaafkan kesalahan orang lain setelah sekian lama. maka di fase selanjutnya di momen Idul fitri ini kita juga minta maaf kepada orang tua, guru, suami/istri, anak-cucu, kakek-nenek, saudara, teman dan disaat yang sama juga memaafkan mereka semua.

Alloh SWT berfirman, ”Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu….” [QS. Ali-Imran 159].

Sekali lagi dalam momen lebaran kali ini janganlah ragu untuk meminta maaf atau memberi maaf duluan, karena orang yang memberi maaf akan dimuliakan, dan yang tawadhu akan ditinggikan derajatnya. Sebagaimana Rosulullah saw bersabda, “Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Alloh menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Alloh melainkan Dia meninggikan derajatnya” [HR. Muslim].

Sahabat fillah, ketika berkumpul kadang juga terjadi salah paham dan menimbulkan pertengkaran, maka bermurah hatilah, jadilah pemaaf, jangan saling mengejek, jangan memulai pertengkaran, dan jangan berjanji bila tidak ingin menepatinya.

Alloh SWT berfirman, ”Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan perbuatan baik, serta berpisahlah dari orang-orang yang bodoh [QS. Al-A’raf 199].

Tinggalkanlah perdebatan atau pertengkaran karena Rosululloh SAW bersabda, “Aku menjamin istana di pinggiran surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan meskipun dia di atas kebenaran” [HR. Abu Dawud].

Jalinlah silaturahmi dan janganlah memutuskannya karena balasan orang yang memutus silaturahmi disegerakan Alloh.

Sahabat fillah, sebagai penutup saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk meminta maaf lahir dan batin kepada Anda semua. Bisa jadi ada ucapan, tulisan ataupun perbuatan yang kurang berkenanan atau menyakiti hati Anda karena mata tak luput dari salah melihat, telinga tak luput dari salah mendengar, mulut tak luput dari salah ucap, tangan tak luput dari salah menulis, hati tak luput dari prasangka.
Semoga Alloh mengampuni kita semua, aamiin yra…

Semoga Alloh menganugerahkan keutamaan dan keberkahan lailatul qodar kepada kita semua.

Semoga Alloh menerima puasa dan amal sholeh kita semua, aamiin yra..

Semoga Alloh memberikan dua kebahagiaan kepada kita semua yaitu ketika berbuka puasa, dan saat berjumpa dengan Tuhannya bahagia dengan puasanya, aamiin yra…

Selamat merayakan dan menikmati kebahagiaan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1444H bersama dengan orang-orang yang dicintai dan mencintai Anda sahabat fillah. (***)

*Penulis adalah Pimpinan Majelis Dzikir Asyiiqi Rosululloh (#15)

Trending

Exit mobile version