Kultum

Berbagai Kasus Penyimpangan Perilaku Anak, Warning Untuk Para Orang Tua

Published

on

Ama R. Hery Herdiana (Foto : Istimewa)

Oleh: Ama R. Hery Herdiana

Assalamu’alaikum wrwb sahabat fillah.

Jakarta, goindonesia.co – Banyak orang sudah tergantung dengan handphone. Seseorang akan sangat panik ketika ketinggalan handphone dibanding hal lainnya, karena fungsi handphone saat ini lebih dari sekedar untuk berkomunikasi lisan dan tulisan, tetapi juga visual-sharing, untuk meeting, mengontrol rumah, dan tempat-tempat vital lainnya, akses administratif, transaksi (keuangan, saham, kripto, bitcoin), mendengarkan musik, main games, hobi, mencari informasi, belanja, iklan dan lain sebagainya. Kemajuan teknologi, internet, kecerdasan artifisial dan perangkatnya harus dibarengi dengan kemajuan pengetahuan syariah beragama dan prilaku yang taat dan bijak dalam beragama.

Bagai dua sisi mata uang, kemajuan teknologi, internet dan komputer ini akan merubah pengetahuan, prilaku baik atau buruk, kesuksesan atau keterpurukan, bahkan peradaban yang lebih baik atau peradaban yang lebih buruk.

Tantangan yang kita hadapi dengan kemajuan sarana teknologi, internet dan perangkatnya seringkali dimanfaatkan seseorang atau suatu kelompok untuk berbuat fasik dan munkar, mengeruk keuntungan, membuat kekacuan, menyebarkan faham kelompoknya, menutupi kebenaran, pornografi, seks bebas, prostitusi dan seterusnya. Pengguna internet dijadikan target untuk melihat produk yang dibuatnya atau kliennya.

Tidak hanya produk komersial yang baik, yang burukpun dapat dengan mudah diakses bahkan disodorkan.

Akhir-akhir ini kita membaca dan mendengar ratusan pelajar dibawah umur meminta dispensasi untuk melakukan pernikahan dikarenakan mereka hamil duluan. Yang lebih miris kasus perilaku seks bebas juga dilakukan oleh anak-anak, bagaimana tidak miris sorang bocah perempuan TK diruda-paksa oleh teman-teman mainnya.

Bagaimana anak-anak kecil ini bisa berkeinginan melakukan perbuatan yang hanya boleh dilakukan oleh sepasang suami istri sekaligus tega melakukan ruda-paksa kepada temannya?

Seringkali didapati anak-anak balita sudah kecanduan handphone, mereka anteng seharian bermain handphone, dan bisa mencari sendiri apa yang ingin dimainkan dan dilihatnya. Orang tua membiarkan anak-anaknya main handphone dengan alasan supaya mereka tidak rewel tetapi tanpa pengawasan yang ketat dan edukasi yang benar, bahkan anak-anak ini menangis ketika hand phonenya diambil, sehingga orang tua mengalah membiarkan mereka bermain kembali dengan hand phonenya.

Maraknya sikap orang tua seperti ini, di ”warning” dengan menguaknya kasus-kasus diatas untuk bahan pelajaran, renungan dan melakukan tindakan korektif secara pribadi atau bersama agar kasus serupa tidak terjadi lagi. Alloh SWT melarang untuk mendekati apalagi berbuat zina.

Allah SWT berfirman: ”Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk [QS. Al-Isro 32].

Seringkali seorang ibu dan ayah merasa khawatir apabila anak-anak perempuannya bepergian atau jauh dari dirinya karena khawatir akan keselamatan dan kehormatannya. Saat ini punya anak laki-laki sama kekhawatirannya, karena kasus yang menimpa kepada seorang anak perempuan bisa terjadi juga kepada anak lelaki. Apabila mereka pergi agak lama atau melewati batas waktu yang diberikannya orang tua gelisah dan tidak bisa tidur, sementara anaknya asik saja main dengan temannya tanpa memberi informasi kepada keduanya.

Sahabat fillah, kewajiban orang tua untuk mendidik anak-anaknya dengan mengawalinya terlebih dahulu mendidik dirinya sendiri untuk bertakwa kepada Allah SWT baik dengan perbuatan dan perkataan yang baik maupun yang benar menurut hukum agama maupun hukum negara. Pendidikan itu merupakan proses yang panjang, oleh karena itu kita juga harus memohon perlindungan, rahmat dan ridho-Nya agar pendidikan itu mencapai tujuannya bahkan sebelum anak yang diidamkan lahir, sebagaimana yang dicontohkan nabi Ibrahim AS berdoa kepada Allah SWT, ”Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang saleh” [QS As-Saffat 100].

”Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan sholat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur [QS. Ibrohim 37].
Semoga bermanfaat. (***)

*Penulis adalah Pimpinan Majelis Dzikir Asyiiqi Rosulullah

Trending

Exit mobile version