Gaya Hidup

Edukasi dan Literasi Cegah Hoaks di Masa Pandemi

Published

on

Jakarta, 8 April 2021 – Di tengah upaya Indonesia untuk menanggulangi pandemi COVID-19, hoaks menjadi salah satu gangguan yang berpotensi untuk memperlambat proses. Tidak sedikit masyarakat yang tertipu dengan info palsu maupun tidak benar. Hoaks di masa pandemi dinilai amat berbahaya.

Rizky Ika Syafitri, Communication for Development Specialist UNICEF mengatakan, “Pandemi COVID-19 telah berdampak pada semua orang. Lebih dari 40 ribu orang meninggal dunia di Indonesia. Itu bukan sekadar angka dan statistik,”

“Itu adalah keluarga kita, mungkin ayah Ibu kita, anak-anak kita, para dokter perawat yang bekerja merawat orang sakit,” kata Rizky dalam Dialog Rabu Utama di Media Center KPCPEN yang ditayangkan FMB9ID_IKP, Rabu (7/4).

Dia juga mengingatkan kembali bahwa akibat pandemi banyak orang kehilangan pekerjaan, usaha tutup, dan orang jatuh miskin sehingga orang-orang mengalami kesulitan dan berakibat pada anak-anak yang kekurangan gizi di masa pandemi ini.

Namun dalam kondisi saat ini, Rizky menyayangkan justru banyak bermunculan hoaks atau berita bohong. Padahal hoaks bisa berdampak amat berbahaya di masa pandemi seperti saat ini. “Hoaks ini dampaknya nyawa, orang kehilangan haknya atas imunisasi, atas perlindungan diri. Kita bisa tidak mencapai herd immunity karena hoaks,” kata Rizky.

Menurutnya dengan edukasi secara terus-menerus, hoaks bisa dicegah karena orang-orang telah memiliki pemahaman yang cukup dari hasil edukasi. Rizky yakin, peran seluruh komponen masyarakat dan pemerintah bisa mengubah situasi ini. Tidak bisa satu dua pihak bekerja sementara yang lain tidak melakukan. “Semua dari kita punya kemampuan untuk berkontribusi dalam kapasitasnya masing-masing. Kalau media beritakanlah berita yang benar, yang berimbang, yang akurat. Jika remaja, edukasi lah orang tua anda,” ujarnya.

drg. Widiyawati, MKM., Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan mengatakan, pihaknya sudah melakukan usaha untuk mencegah peredaran hoaks terkait kesehatan secara meluas, di antaranya penguatan literasi digital yang terkait dengan kesehatan. Dia tidak bosan mengingatkan, kepada masyarakat tidaklah bijaksana dalam menerima suatu informasi tanpa disaring terlebih dahulu. Apalagi lantas informasi tersebut ikut disebar.

***

Tentang Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) – Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dibentuk dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 serta pemulihan perekonomian dan transformasi ekonomi nasional. Prioritas KPCPEN secara berurutan adalah: Indonesia Sehat, mewujudkan rakyat aman dari COVID-19 dan reformasi pelayanan kesehatan; Indonesia Bekerja, mewujudkan pemberdayaan dan percepatan penyerapan tenaga kerja; dan Indonesia Tumbuh, mewujudkan pemulihan dan transformasi ekonomi nasional. Dalam pelaksanaannya, KPCPEN dibantu oleh Satuan Tugas Penanganan COVID-19 dan Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional.

Tim Komunikasi Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional

Narahubung: Lalu Hamdani

No HP : 081284519595

Trending

Exit mobile version