Jakarta, goindoneisa.co – Supermodel hijab pertama Halima Aden pada November 2020 lalu mengejutkan dunia karena keputusannya pensiun menjadi model demi tak lagi menyimpang dari ajaran agamanya sebagai muslim. Kini setelah setahun, Halima memutuskan untuk kembali terjun ke dunia modeling.
Kembalinya model berhijab itu untuk menciptakan perubahan, daripada mengubah dirinya sendiri. Halima mengaku dia hanya akan bekerjasama dengan brand atau perusahaan yang memiliki nilai yang sama dengannya. “Aku ingin kembali melakukan pekerjaan yang aku sukai dengan merek yang memiliki nilai yang sama denganku,” ucap Halima Aden kepada Page Six.
“Sangat penting bagiku untuk kembali dengan caraku sendiri, dan aku sangat bersyukur aku memiliki kesempatan untuk melakukan dengan caraku sendiri,” tambahnya.
Alasan Halima Aden Kembali Menjadi Model
Pekerjaan pertamanya di dunia mode adalah dengan bekerja sama dengan Vita Coco. Halima Aden menjadi brand ambassador untuk merek Vita Coco. Halima setuju bekerja sama karena merek tersebut mendukung komunitas petani kelapa di Filipina dan Sri Lanka.
“Aku menjadi sangat sadar dengan siapa aku bermitra dan alasan aku mendukung mereka,” ucap Halima.
Halima Aden menjelaskan bahwa sebagai seorang muslim dia memiliki pekerjaan untuk menyebarkan tentang keragaman dan inklusi. “Dibutuhkan upaya komunitas untuk mendorong perubahan yang nyata,” ucapnya lagi.
Halima pun menambahkan bahwa untuk bisa eksis tapi tetap menganut nilai-nilai dalam dirinya adalah dengan tidak mengubah diri, namun jadilah orang yang bisa mengubah dunia.
“Jangan harus menyesuaikan diri untuk bisa berbaur, sebaliknya banggalah dengan siapa kamu dan dari mana kamu berasal. Setiap orang dilahirkan untuk menonjol, dan kita semua bisa merangkul perbedaan satu sama lain. Dunia akan menemui di tempat kamu seharusnya,” ungkap Halima dengan bijak.
Tahun lalu, Halima memutuskan setop menjadi model karena ia mengaku bahwa industri modelling sudah tidak sesuai lagi dengan nilai yang dianutnya. Seiring berjalannya waktu dan kariernya sedang memuncak, ia tak kuasa ketika harus menutupi rambutnya dengan cara yang tak sesuai dengan perjanjian awal.
“Saya akhirnya menyimpang dan masuk ke area abu-abu yang membingungkan karena membiarkan tim mengatur gaya jilbab saya,” ucapnya dalam wawancara dengan BBC.
Pada tahun terakhir kariernya, hijabnya semakin mengecil, terkadang menonjolkan leher dan dadanya. Dan, alih-alih jilbab, terkadang dia menutup rambutnya dengan jins, atau pakaian dan kain lain.
Dikutip dari CNN internasional, wanita yang sudah dikontrak oleh IMG Models ini pernah membagikan sejumlah cerita lewat Instagramnya yang menggambarkan tentang kesulitan yang dia hadapi. Ada beberapa hal yang membuatnya mengevaluasi kembali kariernya sebagai model berhijab.
Dalam unggahannya Halima Aden mengaku saat berkarier sebagai model, dia mengenakan pakaian yang tidak nyaman dan harus menata hijabnya dengan cara yang tidak sesuai dengan nilai agama. Halima pun menegaskan dirinya tidak akan pernah lagi ambil bagian dalam pertunjukan mode. Dan dia juga tidak akan terburu-buru untuk kembali ke industri fashion.
Halima yang pernah tinggal di pengungsian Kenya sebelum pindah ke Amerika Serikat itu mengungkapkan dia telah melanggar banyak batasan agama dalam kariernya sebagai model. Dilansir dari Associated Press, semi-finalis dalam kontes kecantikan Miss Minnesota USA itu pun mengaku akhirnya perlahan mendengar permohonan ibunya yang memintanya berhenti dari dunia modelling.
“Ibuku telah memintaku untuk berhenti menjadi model sudah sejak lama. Seandainya saja (dulu-red) aku tidak terlalu bersikap defensif. Berkat COVID-19 dan rehat dari industri ini, akhirnya aku sadar telah melakukan kesalahan dalam perjalanan berhijabku ini,” demikian dia menulis di Instagramnya.
Sejak kemunculannya sebagai finalis berhijab di Miss Minnesota USA, kehadiran Halima Aden menggebrak dunia fashion. Banyak sejarah ditorehkannya. Halima Aden merupakan model hijab pertama yang berjalan di New York Fashion Week, model hijab pertama yang memakai baju renang burkini di majalah Sporst Illustrated dan juga menjadi model hijab pertama yang muncul di sampul Vogue Arabia edisi 2017 Juni. (***)