Ekonomi

Stok Melimpah, Harga Cabai Rawit Anjlok Jadi Rp 10 Ribu per Kg

Published

on

MANINJAU , goindonesia.co  — Harga sejumlah bahan bahan pokok di pasar tradisional di Kabupaten Agam mengalami penurunan pasca lebaran Idul Fitri 1442 H kemarin.

Salah satunya adalah harga cabai rawit hijau yang turun secara drastis.

Saat ini harga “lado kutu” itu dijual pedagang berkisar Rp 12 ribu per kilogram. Padahal harga sebelumnya berkisar Rp 30 ribu per kilogram.

Menurut seorang pedagang bahan pokok di Pasar Bayur, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Nuraini (53), harga cabai rawit hijau itu mulai turun secara bertahap sejak bulan Ramadhan lalu.

Ia juga menyebut, turunnya harga disebabkan oleh banyaknya stok di tingkat petani.

“Cabai rawit sekarang harganya anjlok. Sebelum puasa saya menjual Rp 30 ribu per kilogram. Setelah lebaran ini, harganya turun drastis menjadi Rp 12 ribu per kilogram,” ujar Nuraini kepada kaba12.com , Jumat (28/5/2021).

Ia menambahkan, stok cabai rawit itu didapat dari petani lokal atau masih berada di daerah Kabupaten Agam.

Namun melimpahnya pasokan, menyebabkan harga menjadi turun.

“Harga cabai rawit di bawah Rp 20 ribu, terjadi semenjak sepekan pasca lebaran Idul Fitri,” katanya.

Ia juga mengakui, anjloknya harga cabai rawit hijau tidak hanya terjadi di daerah Kabupaten Agam, melainkan juga di sejumlah pasar tradisional di Pasaman Barat.

“Di Simpang Ampek (Pasaman Barat) harganya jauh lebih anjlok lagi. Bahkan dijual hanya Rp 10 ribu per kilogram,” ujarnya.

Ia berharap, harga cabai rawit ini segera stabil, sehingga mampu meningkatkan perekonomian para petani dan pedagang. (***)

Trending

Exit mobile version