Ilustrasi Pasar Swalayan (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Jakarta, goindonesia.co – Dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Apa yang mendorong pertumbuhan impresif itu?
Margo Yuwono, Kepala Badan Pusat Statistik, menyebut seluruh komponen pembentuk Produk Domestik Bruto (PDB) dari sisi pengeluaran tumbuh positif. Tertinggi dialami ekspor yang tumbuh 31,78% yoy.
Konsumsi rumah tangga, tulang punggung perekonomian Tanah Air, tumbuh 5,93% yoy. Sejumlah indikator memberi konfirmasi bahwa konsumsi memang pulih.
“Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) adalah 104,42 pada triwulan II, konsumen meyakini bahwa ekonomi membaik. Indikasi lain adalah penjualan eceran yang tumbuh 11,62%. Penjualan whole sale mobil dan sepeda motor juga naik masing-masing 904,32% dan 268,64%,” jelas Margo dalam jumpa pers, Kamis (5/8/2021).
Kemudian investasi, lanjut Margo, tumbuh 7,54%. Ini karena dukungan belanja modal dari APBN yang pada kuartal II-2021 naik 45,56% yoy.
“Kemudian data realisasi investasi dari BKPM menunjukkan pertumbuhan 19,21%,” ujar Margo.
Sementara konsumsi pemerintah tumbuh 8,06%. Ini didorong oleh belanja barang dan jasa yang naik 82,1% dan belanja pegawai dengan pertumbuhan 19,79%.
“Kalau ekonomi lesu, biasanya yang menjadi stimulus memang belanja pemerintah,” kata Margo. (***)