Dunia

Uang yang Dibawa Lari Mantan Presiden Afghanistan Ashraf Gani Rp 2,4 Triliun

Published

on

  • Ashraf Gani ditolak di Tajikistan, singgah di Oman, dan kini ditampung di Dubai.
  • Dalam perjalanan dia menulis di Facebook bahwa terpaksa pergi untuk menghindari pertumpahan darah.

Jakarta, goindonesia.co  — Berapa uang tunai yang dibawa mantan presiden Afghanistan Ashraf Gani saat lari dari istananya?

“Sekitar 169 juta dolar AS, atau Rp 2,4 triliun,” kata Nikita Ishchenko, juru bicara Kedubes Rusia di Kabul, seperti dikutip RIA Novosti.

Uang itu dimasukan ke dalam sejumlah koper yang dibawa empat mobil ke Bandara Hamid Karzai, Kabul. Seluruh koper berisi uang berusaha dimasukan ke dalam helikopter, tapi tidak muat.

Beberapa koper ditinggalkan di bandara dan tidak diketahui nasibnya.

Ghani singgah sejenak di Tashkent, itu kota Uzbek. Seluruh uang dipindah dari helikopter ke pesawat yang membawanya ke Dushanbe ibu kota Tajikistan.

Ashraf Ghani adalah orang Afghanistan dari etnis Tajik, sehingga memilih lari ke kampung halaman nenek moyangnya di Tajikistan. Namun, pejabat di Bandara Dushanbe menolak permohonan ijin mendaratnya.

Pesawat yang membawa Ghani mengalihkan penerbangan ke Oman. Di negara ini, Ghani mencoba minta suaka ka Dubai dan dikabulkan. Otoritas Dubai mengatakan mengabulkan permintaan Ghani dengan alasan kemanusiaan.

Tak Bisa Dikonfirmasi

Soal jumlah uang yang coba dibawa Ghani benar-benar tidak bisa dikonfirmasi. Zamir Kabulov, perwakilan khusus Persiden Rusia Vladimir Putin di Afghanistan, mengatakan tidak jelas berapa uang dibawa lari Ghani.

“Saya berharap pemerintah yang melarikan diri tidak mengambil semua uang dari APBN,” kata Kabulov kepada stasiun radio Ekho Moskvy di Moskwa.

Dalam postingan Facebook, Ghani mengatakan meninggalkan Kabul untuk menghindari bentrokan yang membahayakan jutaan penduduk ibu kota.

“Rekan sebangsa yang terhormat, hari ini saya menemukan pilihan sulit. Saya harus berdiri menghadapi Taliban bersenjata yang ingin memasuki istana, atau meninggalkan negara tercinta untuk melindungi rakyat,” tulis Ghani.

“Taliban datang untuk menyerang orang-orang Kabul. Saya menghindari banjir darah, dan yang terbaik adalah keluar,” lanjutnya.

“Taliban telah menang dengan pedang dan senjata mereka. Sekarang, mereka yang bertanggung jawab atas kehormatan, harta benda, dan pertahanan diri warga negara,” Ghani.

Tidak diketahui di mana Ghani menulis pesan terakhir itu. (***)

Trending

Exit mobile version