Connect with us

Dunia Pendidikan

Wujud Komitmen Kemendikbudristek Majukan Olahraga Indonesia Melalui O2SN 2024

Published

on

O2SN secara resmi dibuka oleh Sekretaris Direktorat Jendral Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen), Praptono, di Gelanggang Olahraga Ciracas, Jakarta (Foto : @www.kemdikbud.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI), Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) terus menggali dan mengembangkan bibit talenta muda Indonesia bidang olahraga melalui Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN). Pada penyelenggaraannya tahun ini, O2SN secara resmi dibuka oleh Sekretaris Direktorat Jendral Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen), Praptono, di Gelanggang Olahraga Ciracas, Jakarta, Senin (12/8).

“Tidak dapat dipungkiri bahwa olahraga dan kesehatan memiliki hubungan yang sangat dekat. Dalam menunjang prestasi olahraga memerlukan kesehatan yang maksimal dan perencanaan matang sejak usia dini. Dan juga penting bagi dunia pendidikan untuk terus menaruh perhatian dalam pengembangan prestasi. Oleh karena itu, O2SN merupakan upaya Kemendikbudristek dalam mengidentifikasi talenta muda Indonesia yang berbakat pada bidang olahraga, sekaligus menjadi kontribusi Kemendikbudristek memajukan olahraga Indonesia untuk bersaing di kancah internasional,” ujar Praptono.

Dalam sambutannya, Praptono menilai pentingnya sarana dan prasarana dalam pengembangan bakat dan prestasi olahraga talenta muda Indonesia. Perihal tersebut, ia mengapresiasi kolaborasi yang kuat antara Kemendikbudristek melalui Puspresnas dengan pemerintah daerah yang sukses menyeleksi para peserta O2SN sampai akhirnya bertanding di level nasional.

“Tentu, bukan hanya karena kompetisinya saja yang kita tonjolkan, melainkan juga bagaimana kolaborasi, kebersamaan, rasa saling menghormati, dan menghargai menjadi sisi lain yang harus dibangun dan dikuatkan melalui ajang O2SN 2024,” ucapnya.

Bicara tentang talenta muda Indonesia dan jumlah penduduk Indonesia, Praptono menilai Kemendikbudristek bersama kementerian/lembaga terkait harus terus menemukan bibit-bibit yang luar biasa pada bidang olahraga. Menurutnya, ajang Olimpiade Paris 2024 membuktikan bahwa ketika bidang olahraga dapat dibina dengan baik, maka akan mendapatkan hasil dan prestasi yang gemilang.

“Semangat juang dan rasa nasionalme diperlihatkan oleh para atlet Indonesia yang berjuang di Olimpiade Paris 2024. Ke depannya sangat terbuka dengan lebar peluang anak-anak Indonesia untuk berprestasi dalam bidang olahraga di kancah internasional. Melalui O2SN ini, saya berharap akan muncul talenta muda Indonesia yang hebat di bidang olahraga dan siap bersaing mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional,” pungkas Praptono.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Puspresnas, Maria Veronica Irene Herdjiono, mengatakan bahwa peserta didik dari jenjang SD hingga SMA/SMK perlu mendapatkan perhatian khusus dalam pembinaan bidang olahraga. Menurutnya, semua peserta O2SN merupakan para juara dan menjadi aset yang berharga untuk Indonesia dalam mengharumkan Indonesia di kancah internasional.

“Dalam grand desain Manajemen Talenta Nasional  2045 diharapkan Indonesia dapat menempati urutan kelima di ajang Olimpiade. Untuk itu, O2SN menjadi upaya Kemendikbudristek dan pihak terkait dalam mewujudkan target tersebut, sekaligus menggali potensi talenta muda bidang olahraga secara berkelanjutan,” ungkap Irene.

Irene menambahkan, penyelenggaran O2SN tahun ini merupakan gelaran yang ketujuh belas kalinya dan berlangsung di Jakarta dan Bogor. Pada jenjang Pendidikan Menengah (Dikmen), pertandingan akan berlangsung pada 11 s.d. 17 Agustus yang meliputi peserta didik SMA dan SMK. Selanjutnya, peserta Pendidikan Dasar (Dikdas) akan bertanding pada 19 s.d 25 Agustus dan pertandingan peserta Pendidikan Khusus (Diksus) akan dimulai pada 20 s.d. 25 Agustus 2024.

“Adapun cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan antara lain, Senam untuk jenjang Dikdas; Catur untuk jenjang Diksus; Bocce untuk jenjang Diksus, Tenis Meja untuk jenjang Diksus; Atletik untuk jenjang  Dikdas, Dikmen, dan Diksus; Bulu Tangkis untuk jenjang  Dikdas, Dikmen, dan Diksus; Renang untuk jenjang Dikdas dan Dikmen; Karate untuk jenjang Dikdas dan Dikmen, dan Pencak Silat untuk jenjang Dikdas dan Dikmen,” tutur Irene.

Lebih lanjut, Irene mengungkapkan bahwa peserta seleksi untuk O2SN secara nasional mencapai 227.390 peserta didik di semua jenjang dan cabor Sementara itu, sebanyak 1.614 siswa telah lolos pada tingkat nasional, yang terdiri dari 359 peserta jenjang SD, 310 peserta jenjang SMP, 356 peserta jenjang SMA, 337 peserta jenjang SMK, dan 252 peserta Diksus.

“Selamat bertanding untuk semua peserta, teruslah berjuang untuk menjadi jawara dan menjadi inspirasi bangsa,” pungkas Irene.

Selanjutnya, Anggota Komisi X DPR RI, Himmatul Aliyah, turut memberikan pesan motivasi kepada seluruh peserta O2SN 2024. Dalam sambutannya, ia menilai bahwa ajang O2SN bukan hanya sekadar perlombaan, melainkan harus menjadi ajang pengikat persatuan dan persaudaraan sesama anak bangsa.

“Semua peserta yang hadir di sini merupakan perwakilan anak bangsa dari semua provinsi di Indonesia. Manfaatkan betul kesempatan ini untuk saling berinteraksi positif dengan rekan antardaerah dan membangun relasi untuk masa depan,” imbuhnya.

Himmatul menilai, untuk menjadi generasi yang unggul dan tangguh salah satunya dipengaruhi oleh raga yang kuat melalui olahraga. Sebagai bangsa yang besar, generasi muda Indonesia harus terus berprestasi, mengharumkan nama bangsa melalui bidang olahraga. Untuk itu, ajang O2SN merupakan wadah dan upaya yang harus terus dilakukan guna menggali talenta muda Indonesia bidang olahraga.

“Dengan prestasi olahraga yang dibina, dilatih, dan ditekuni maka ke depan Indonesia akan memiliki banyak atlet yang siap bertanding di kancah internasional dan mengharumkan nama bangsa. Selamat bertanding dan junjung terus sportivitas,” tutup Himmatul.

Semangat Bertanding Peserta O2SN 2024

Sikap sportivitas dan semangat bertanding turut disampaikan oleh peserta O2SN 2024. Salah satunya adalah Amsal Salianggen, peserta didik kelas 12 SMK Negeri 8 TIK Jayapura, Papua. Amsal merasa sangat siap dan tidak sabar untuk bertanding di cabor Atletik. Gelaran ini menjadi kali keduanya bertanding di tingkat nasional dan siap berkompetisi pada lari 100m, 400m, lompat jauh, tolak peluru, dan lempar lembing.

“Menuju O2SN ini saya terus berlatih dan menambah jam latihan saya di Lapangan Macandra, Papua. Saya berharap akan tampil semaksimal mungkin dan membawa medali untuk Papua,” ucap Amsal.

Selain itu, Rindi Zia Najla, peserta asal Provinsi Kalimantan Selatan, merasa bangga untuk pertama kalinya bertanding di cabor karate tingkat nasional. Pada O2SN ini. Ia menaruh ambisi besar menjadi juara mengingat bahwa dirinya sudah berada di kelas 12 SMA, sekaligus menjadi kesempatan terakhir baginya bertanding di O2SN.

“Pertama, saya menargetkan kepada diri saya untuk tampil maksimal di setiap pertandingan, bagi saya jika bertanding dengan maksimal menjadi juara adalah sebuah bonus dan berkah dari tuhan. Menuju O2SN ini saya sudah berlatih dengan maksimal dan siap mengharumkan Kalimantan Selatan di cabor karate dikelas perorangan putri dan di kelas +54kg,” tutur Rindi yang juga merupakan siswi SMA Negeri 1 Martapura, Kalimantan Selatan.

Senada dengan Amsal dan Rindi, Vincent Valerian, peserta dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menilai bahwa O2SN merupakan ajang yang berguna bagi generasi muda seperti dirinya dalam bersaing di tingkal nasional. Bicara soal Karete, ia sudah mengikuti sejak dari TK dan sering menjuarai kompetisi tingkat daerah di Kepulauan Bangka Belitung dan ajang perlombaan karate di tingkat internasional.

“Dalam kesiapan bertanding, saya sudah melakukan training di Karawang, Jawa Barat bersama pelatih Timnas karate selama satu bulan terakhir. Saya berharap, dengan semua persiapan yang telah dilakukan akan menghasilkan penampilan dan hasil yang maksimal, sehingga membawa provinsi saya menjadi salah satu peraih medali emas O2SN,” tutup Vincent. (***)

*Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi – Republik Indonesia 

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Dunia Pendidikan

Lebih Cepat dan Higienis, Polman Babel Ciptakan Mesin Pengemas untuk Bantu UKM

Published

on

Tim dosen Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung (Polman Babel) menghadirkan mesin sealer atau pengemas kepada mitra UKM pembuatan pentol bakso (Foto : @vokasi.kemdikbud.go.id)

Bangka Belitung, goindonesia.co – Tim dosen Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung (Polman Babel) melakukan pendampingan untuk mitra UKM pembuatan pentol bakso di Desa Air Ruay, Kecamatan Pemali, Kabupaten Bangka, Bangka Belitung untuk meningkatkan produksi dan daya saing produk pentol bakso. 

Kegiatan pendampingan ini merupakan  bagian dari pengabdian kepada masyarakat dengan menghadirkan mesin sealer atau pengemas kepada mitra UKM pembuatan pentol bakso. Kehadiran mesin ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas UKM dan memberikan nilai tambah pada produk mereka. 

Tim pengabdian yang diketuai oleh Ariyanto ini secara bersama-sama dengan dosen lainnyanya, yakni Husman dan dan Eko Yudo memberikan pendampingan kepada para pelaku UKM dalam penggunaan mesin teknologi tepat guna ini. Mereka juga melibatkan mahasiswa dalam program ini. 

“Penggunaan mesin sealer sangat penting bagi pengemasan produk pentol bakso yang diproduksi oleh UKM. Dengan mesin ini, proses pengemasan bisa lebih cepat, rapi, dan produk pun menjadi lebih awet,” ujar Ariyanto. 

Selain itu, Ariyanto menuturkan bahwa mesin ini mudah dioperasikan dan dirancang khusus untuk UKM dengan skala produksi menengah ke bawah. 

Menurutnya, kehadiran mesin sealer dapat mengurangi risiko kontaminasi dan menjaga kebersihan produk sehingga mampu meningkatkan daya jual di pasar lokal maupun luar daerah. 

Ia juga berharap dengan adanya bantuan mesin ini, UKM pembuatan pentol bakso di Air Ruay bisa semakin berkembang. 

“Kami ingin melihat para pelaku UKM di daerah ini maju, dan tentunya dapat menghasilkan produk yang berkualitas tinggi,” tambahnya. 

Ariyanto juga berencana melibatkan mahasiswa lebih lanjut untuk membantu dalam pengawasan dan pelatihan berkala. 

Renny selaku Ketua UKM pembuatan pentol bakso, merasa bersyukur atas bantuan mesin ini. Ia menyatakan bahwa dengan adanya mesin sealer, pekerjaan pengemasan yang biasanya memakan waktu lama kini bisa dilakukan lebih cepat dan hasilnya pun lebih rapi. 

“Dulu kami kemas manual, butuh waktu lama. Sekarang, satu kali tekan sudah rapi dan aman,” ungkap Renny penuh semangat. 

Renny juga meyakini bahwa produk mereka kini akan lebih mudah dipasarkan karena pengemasannya yang menarik dan lebih higienis. “Kami bisa berkompetisi dengan produk luar. Terima kasih untuk Polman Babel yang telah membantu,” ujarnya dengan penuh antusias. 

Tak lupa, ia pun berpesan kepada para pelaku UKM lainnya agar tidak ragu memanfaatkan teknologi untuk membantu usaha mereka. “Bagi teman-teman yang masih manual, coba deh beralih ke teknologi. Selain hemat tenaga, hasilnya jauh lebih bagus,” kata Renny. 

Kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan kepedulian Polman Babel dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal melalui penerapan teknologi tepat guna. Diharapkan kolaborasi ini bisa menjadi contoh bagi instansi lain dalam memajukan UKM di daerah-daerah. 

Dengan adanya inovasi dan dukungan seperti ini, UKM pembuatan pentol bakso di Air Ruay diharapkan dapat semakin berkembang dan mampu bersaing dalam industri makanan lokal maupun luar daerah. (***)

*Polman Babel-Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek 2022

Continue Reading

Dunia Pendidikan

Kreasi Cipta Lagu Anak Nusantara: Menguatkan Karakter Anak Indonesia Lewat Lagu Anak

Published

on

Infografis Kreasi Cipta Lagu Anak Nusantara (Foto : @www.kemdikbud.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Pusat Penguatan Karakter memperkenalkan ajang “Kreasi Cipta Lagu Anak Nusantara” atau KELANA, sebagai bagian dari upaya memperkuat karakter anak-anak Indonesia melalui media yang mudah diterima, yaitu lagu anak. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan menciptakan lagu-lagu anak yang menarik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai karakter yang krusial bagi generasi muda. Mengangkat tema “Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat,” KELANA mengajak masyarakat untuk menginspirasi anak-anak agar mengamalkan kebiasaan baik yang diharapkan menjadi fondasi karakter yang akan berdampak positif bagi masa depan mereka.

Lagu Anak sebagai Media Edukasi

Musik, terutama lagu anak, memiliki peran besar dalam pembentukan karakter karena mampu memengaruhi emosi dan perilaku, terutama pada anak-anak. Lagu dengan pesan-pesan positif dapat menjadi sarana edukasi yang efektif, memperkuat nilai-nilai moral dan kebiasaan baik secara menyenangkan. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menyampaikan bahwa lagu anak dengan pesan edukatif yang kuat masih sangat dibutuhkan, terutama untuk pendidikan karakter anak. Selain itu, harapannya anak-anak Indonesia menyanyikan lagu sesuai dengan umur dan tumbuh kembangnya.

Kepala Pusat Penguatan Karakter, Rusprita Putri Utami, menyatakan, “Lagu tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga media edukatif yang efektif. Melalui KELANA, kami berharap dapat menghadirkan lagu-lagu inspiratif yang membangun kebiasaan baik pada anak-anak.”

KELANA mengangkat tujuh nilai utama sebagai kebiasaan positif, yaitu bangun pagi, taat beribadah, rajin berolahraga, makan makanan sehat dan bergizi, gemar belajar, aktif bermasyarakat, dan istirahat yang cukup. Tujuh kebiasaan ini diharapkan menjadi fondasi kuat bagi anak-anak Indonesia untuk tumbuh menjadi pribadi yang sehat, cerdas, dan berkarakter.

Tema, Ketentuan Peserta, dan Penghargaan

KELANA dibagi ke dalam delapan kategori, yang mewakili tujuh kebiasaan baik, serta satu kategori tambahan yang mencakup semua kebiasaan tersebut dalam satu lagu. Kategori-kategori ini memberi keleluasaan bagi peserta untuk memilih satu kebiasaan atau menggabungkan beberapa kebiasaan dalam sebuah lagu. Setiap peserta hanya boleh mengirimkan satu karya lagu yang sesuai dengan tema dan ketentuan KELANA. Lagu yang diikutsertakan harus berdurasi 1 hingga 2,5 menit dalam bahasa Indonesia dan disampaikan dalam bentuk audio dan video.

Karya lagu harus orisinil, tidak mengandung unsur plagiat, dan bebas dari konten politik, pornografi, atau unsur negatif lainnya. Panitia akan mendiskualifikasi peserta yang melanggar ketentuan ini, dan keputusan juri bersifat final.

Pendaftaran dan pengiriman karya berlangsung pada 9 s.d. 30 November 2024. Setelah pengumpulan karya, dewan juri yang kompeten di bidang musik dan pendidikan akan menilai setiap karya berdasarkan kesesuaian lirik dengan tema, musikalitas, dan kekuatan pesan edukatif. Pengumuman pemenang dilakukan pada 13 Desember 2024. Sebanyak 24 pemenang dari delapan kategori akan menerima sertifikat elektronik dan hadiah uang pembinaan dengan total hadiah senilai Rp 280 juta. Semua karya pemenang akan menjadi bagian dari koleksi lagu anak-anak Indonesia.

KELANA sebagai Inspirasi Karakter Bangsa

KELANA bukan sekadar kompetisi, tetapi juga wadah bagi para pencipta lagu untuk berkontribusi dalam membentuk karakter bangsa. Melalui ajang ini, diharapkan muncul lebih banyak lagu anak yang tak hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan memotivasi anak-anak menjalani kebiasaan baik. Selain itu, KELANA mengajak orang tua, guru, dan masyarakat untuk bersama-sama mendukung pembentukan karakter sejak usia dini.

Sebagai penutup, Kepala Pusat Penguatan Karakter menekankan pentingnya kolaborasi masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung karakter anak-anak. “Melalui KELANA, kami berharap masyarakat terlibat dalam pendidikan karakter anak-anak, sehingga nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air tertanam kuat dalam diri generasi muda,” ujarnya.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai syarat, pendaftaran, dan ketentuan lengkap KELANA, masyarakat dapat mengunjungi laman resmi di cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id /kelana2024.  (***)

(Tim Puspeka / Editor: Stephanie, Azis)

Continue Reading

Dunia Pendidikan

Manfaatkan Potensi Lokal, Tim Dosen Polinema Ajari Warga Warga Desa Duwet Ubah Sayur menjadi Es Krim

Published

on

Program pelatihan kewirausahaan untuk masyarakat yang dibantu oleh tim dosen dari Politeknik Negeri Malang untuk memanfaatkan sayur mayur menjadi produk es krim yang sehat (Foto : @vokasi.kemdikbud.go.id)

Malang, goindonesia.co – Perguruan tinggi vokasi didorong untuk memberikan manfaat bagi masyarakat melalui penguasaan keilmuannya. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh tim dosen dari Politeknik Negeri Malang (Polinema) dengan membantu warga desa di Malang untuk memanfaatkan sayuran mayur menjadi produk es krim yang sehat melalui program pelatihan kewirausahaan. 

Pengembangan es krim sayuran ini merupakan salah satu diversifikasi dari produk sayur mayur yang banyak di produksi oleh warga Desa Duwet, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kegiatan ini sekaligus menjadi praktik baik dari program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari Jurusan Administrasi Niaga, Polinema. Sementara itu, pengembangan es krim sayuran ini dilakukan melalui Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Polinema. 

Ketua tim PKM Polinema dalam program ini, Ellyn Eka Wahyu, mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan salah satu pilar penting dalam pengembangan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, Polinema berkomitmen untuk membantu masyarakat dalam mengembangkan praktik-praktik kewirausahaan, utamanya yang berbasis dengan potensi lokal.

Menurut Ellyn, di tengah tantangan perekonomian yang kian kompetitif, masyarakat perlu diberdayakan untuk memiliki keterampilan dan pengetahuan yang memadai dalam berwirausaha. 

“Pelatihan kewirausahaan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan  dalam menciptakan dan mengelola usaha, sehingga dapat berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi,” kata Ellyn Eka. 

Pemilihan es krim sayuran, lanjut Ellyn, bukan hanya sekadar inovasi kuliner, tetapi juga merupakan solusi kreatif untuk meningkatkan kesadaran dan konsumsi sayuran di masyarakat. Produk ini dapat menjadi tren baru yang menarik dengan memadukan kesehatan dan kesenangan dalam satu produk. 

Beberapa materi dalam pelatihan yang diajarkan oleh tim dosen dari Polinema ini diantaranya adalah pengantar kewirausahaan yang meliputi definisi kewirausahaan, peran wirausaha dalam perekonomian, serta karakteristik seorang wirausaha. Tim Polinema juga mengajak warga untuk mengidentifikasi peluang usaha serta membahas teknik menemukan ide bisnis, analisis pasar dan kebutuhan konsumen, studi kasus contoh ide usaha yang berhasil. 

Ellyn menyampaikan bahwa berbagai pelatihan yang dilaksanakan tersebut bertujuan agar hasil pertanian sayur mayur Desa Duwet khususnya Sawi dan Tomat dapat dimaksimalkan pengolahannya menjadi produk lain agar lebih bervariasi, sehat, halal, lezat, digemari dan dapat dinikmati semua golongan usia. 

“Pelatihan ini mendapatkan antusias, perhatian yang seksama dan sangat baik dari ibu-ibu dan remaja putri dari Desa Duwet dan berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan kembali di tahun-tahun berikutnya dengan tema/topik yang berbeda,” ujarnya. 

Ellyn berharap, kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi peserta untuk mengembangkan perekonomian di Desa Duwet. Keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan ini nantinya dapat menjadi modal untuk dapat mengembangkan dan berinovasi dalam pemasaran hasil pertanian. 

Sebagai informasi, selain Ellyn, kegiatan ini juga melibatkan sejumlah dosen lainnya, yaitu Yekie Senja Oktora, Halid Hasan, Achmad Suyono, Eny Widiyowati, dan Siti Nurbaya. Program ini juga melibatkan tenaga laboran/PLP Jurusan Administrasi Niaga, Winda Rachmawati. (***)

* Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek 2022

Continue Reading

Trending