Dunia Pendidikan

Sukses di Teknologi Kereta Api, Duo Alumni Vokasi Raih Medali Emas Ekshibisi di WSC 2024

Published

on

Pasangan Cahyo Dwi Prayogo dan Mohamad As’ari yang beradu kompetensi di bidang Rail Vehicle Technology (Foto : @www.vokasi.kemdikbud.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Alumni vokasi kembali mengharumkan nama bangsa, dua pemuda yang berhasil mengantongi medali emas pada ekshibisi WorldSkills Competition (WSC) 2024 di Lyon, Prancis yang berlangsung pada 5 s.d. 14 September 2024 lalu. Alumni berbakat tersebut adalah pasangan Cahyo Dwi Prayogo dan Mohamad As’ari yang beradu kompetensi di bidang Rail Vehicle Technology. 

Cahyo merupakan alumnus SMKN 8 Jember, Jawa Timur, yang saat ini sudah bekerja di PT Kereta Api Indonesia (KAI), sedangkan As’ari merupakan alumnus SMKN 2 Sragen, Jawa Tengah, yang juga sudah bekerja di PT Kereta Commuter Indonesia (KCI).

Berjaya di bidang teknologi perkeretaapian tentu tak mudah. Kedua alumni vokasi tersebut mendapatkan bekal yang cukup selama SMK. Tak hanya itu, mereka juga melakukan persiapan perlombaan yang menghabiskan waktu sekitar 4 bulan.

“Kami punya dasar-dasar selama di SMK, lalu untuk persiapan lomba kami juga terbantu dari KAI Group,” ungkap Cahyo.

Kompetisi di bidang Rail Vehicle Technology menuntut para peserta untuk memiliki pengetahuan yang luas dan keterampilan teknis tinggi dalam merancang, merawat, dan memperbaiki sistem kereta api. Melalui rangkaian ujian dan tantangan teknis yang ketat, Cahyo dan As’ari mampu menunjukkan kemahiran mereka, mengungguli peserta lain dari berbagai negara.

“Pada kompetisi tersebut, lebih ke arah praktik dalam penggunaan alat dan menguasai perintah sesuai alur instruksi (SOP) task project yang diberikan,” ungkap As’ari menjelaskan detail lomba. 

Bekal di SMK Raih Prestasi di Ajang Internasional

Duo alumni vokasi yang kini berkarier di KAI Group menjadi bukti bahwa pendidikan vokasi menjembatani alumninya untuk berprestasi. Cahyo yang merupakan alumni SMK di Program Keahlian Teknik Otomotif berkolaborasi dengan As’ari yang merupakan alumni SMK bidang Teknik Instalasi Listrik saling melengkapi di ajang WSC 2024. 

As’ari bercerita, “Di SMK saya dilatih untuk cara problem solving, baik itu tentang mekanik maupun listrik. Saya juga dibimbing untuk mempelajari pembacaan wiring dan menemukan akar permasalahan di Instalasi tersebut.”

Menurut As’ari, SMK telah membekali basic skill dalam penggunaan alat kerja maupun pengetahuan tentang komponen yang familiar digunakan dalam equipment di railway. Hal itulah yang sangat berperan dalam kariernya di KAI Group.  Dari basic skill tersebut, ia perdalam dengan training ataupun pengalaman yang diberikan teman-teman senior.

Keseruan menjadi anak SMK pun sangat terasa oleh Cahyo. Sebagai siswa yang menekuni teknik otomotif, ia merasa bakatnya sangat tersalurkan dengan berbagai pembelajaran berbasis projek atau project based learning (PBL). 

“Yang benar-benar menjadi bekal dan selalu terpakai saat bekerja adalah dasar-dasar kelistrikan, pneumatic, dan juga permesinan,” tambah Cahyo.

Bekerja di KAI Group

Perjalanan Cahyo dan As’ari meraih medali emas di ajang WSC pun tak terlepas dari perjuangannya masuk ke KAI Group. Sebagai industri perkeretaapian terbesar di Indonesia, KAI Group pun melihat talenta-talenta muda vokasi, lulusan SMK. 

Berdasarkan cerita As’ari, seleksi untuk bekerja di KAI Group pun tak mudah, terdapat beberapa tahapan seleksi, mulai dari administrasi sampai dengan wawancara. Hingga di tahun 2019, ia berhasil menjadi bagian dari KAI Group sebagai Asisten Teknisi dan di 2024 ia turut serta dalam ajang bergengsi WSC.

“Tentu saja ini titik yang sangat berharga bagi saya. Bahkan, di awal 2024 saya sudah mendapat posisi baru sebagai Final Test Junior Specialist,” ungkap As’ari.

Cerita yang hampir mirip pun dirasakan oleh Cahyo. Memiliki latar belakang di bidang otomotif membuatnya dapat bergabung di KAI Group pada tahun 2017. Ia pun berkesempatan untuk bergabung dalam kompetisi WSC 2024 dan berpasangan dengan As’sari.

“Senang dan bangga karena di satu sisi beliau orangnya sangat pintar dan juga friendly. Jadi, saya merasa terbantu dan termotivasi untuk menjadi satu tim dengan Kak As’ari,” tutur Cahyo.

Selain medali emas ekshibisi, mereka juga berkesempatan menjalin hubungan dengan para profesional global dan membuka peluang untuk karier yang lebih gemilang di masa depan. Dengan pencapaian ini, Indonesia semakin diperhitungkan sebagai negara yang mampu melahirkan ahli-ahli muda di bidang teknologi kereta api. (***)

*Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek 2022

Trending

Exit mobile version