Siswa SMKN Campaka, Purwakarta, Jawa Barat melalui Konsentrasi Keahlian Teknik Komunikasi dan Jaringan mengambil langkah inisiatif dengan menciptakan alat pendeteksi tanah longsor. (Foto : @vokasi.kemdikbud.go.id)
Purwakarta, goindonesia.co – Siswa SMKN Campaka, Purwakarta, Jawa Barat telah mengembangkan sebuah inovasi untuk mitigasi bencana berupa alat pendeteksi tanah longsor.
Tanah longsor merupakan ancaman serius bagi keamanan dan kehidupan manusia. Antisipasi dan mitigasi risiko bencana alam dirasa sangat penting untuk meminimalisir jatuhnya kerugian materi dan jatuhnya korban jiwa.
Dalam upaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana ini, SMKN Campaka melalui Konsentrasi Keahlian Teknik Komunikasi dan Jaringan mengambil langkah inisiatif dengan menciptakan alat pendeteksi tanah longsor.
Alat ini dirancang dengan mengintegrasikan teknologi sensor terkini berupa sensor tekanan tanah, sensor kelembaban, dan sensor pergerakan yang bekerja secara sinergis untuk mendeteksi potensi terjadinya tanah longsor.
Kepala SMKN Campaka, Trinarti Ekajati, menyampaikan bahwa alat tersebut bekerja dengan memonitor perubahan tekanan tanah dan tingkat kelembaban di area yang rentan terhadap tanah longsor. Sensor pergerakan juga mendeteksi aktivitas tanah yang tidak biasa. Ketika alat mendeteksi perubahan signifikan dalam kondisi tersebut, notifikasi secara otomatis akan dikirimkan kepada warga sekitar melalui aplikasi atau pesan singkat.
“Dengan menggunakan sensor yang peka terhadap pergeseran tanah, alat ini dapat memonitor kondisi tanah secara real-time. Data yang diperoleh dari sensor tersebut kemudian dikirimkan ke pusat pengendalian untuk dianalisis lebih lanjut,” ucap Ekajati.
Sistem peringatan dini ini diharapkan dapat memberikan informasi yang cukup kepada warga dan pihak berwenang untuk mengambil tindakan preventif sebelum longsor terjadi. Salah satu siswa yang terlibat dalam projek ini, Arya Saputra, menjelaskan bahwa mereka terinspirasi untuk menciptakan alat ini setelah melihat dampak destruktif dari longsor di daerah mereka.
“Dengan alat ini, kami berharap dapat membantu mengurangi risiko bencana dan menyelamatkan nyawa. Ini adalah projek yang sangat penting bagi kami, mengingat banyaknya daerah di Indonesia yang rawan terhadap tanah longsor,” ucap Arya.
Projek ini mendapatkan perhatian dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan badan penanggulangan bencana. Mereka melihat potensi besar dalam penggunaan alat ini untuk meminimalisir dampak dari bencana tanah longsor yang kerap terjadi di berbagai wilayah Indonesia.
Ke depan, para siswa berharap dapat menyempurnakan alat ini dan mengembangkan versi yang lebih kompak dan mudah digunakan. Mereka juga berharap bisa bekerja sama dengan pemerintah dan organisasi terkait untuk memperluas implementasi alat pendeteksi ini di daerah-daerah yang berisiko tinggi. (***)
*Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek 2022