Connect with us

Dunia Pendidikan

Kunjungi Bali, Ibu Negara, Ibu Wury, dan OASE KIM Dukung Gerakan Sekolah Sehat

Published

on

Bermain Bersama Ibu Iriana Joko Widodo dan Ibu Wury Ma’ruf Amin beserta OASE KIM (Foto : @www.kemdikbud.go.id)

Gianyar, goindonesia.co – Pada kunjungan kerja di provinsi Bali pada Jumat (9/6), Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Ibu Wury Ma’ruf Amin beserta para anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) mengawali kegiatan di Sekolah Dasar (SD) Negeri 4 Manukaya, Kabupaten Gianyar. Di sekolah ini, Ibu Negara beserta rombongan bersama 20 anak dari PWP Widya Shanti melakukan demo Cuci Tangan Pakai Sabun yang merupakan program Bidang 2 OASE KIM,  kemudian dilanjutkan dengan program kegiatan Bidang 1 OASE KIM “Bermain Bersama Ibu Iriana Joko Widodo dan Ibu Wury Ma’ruf Amin beserta OASE KIM”.

Bersama 100 peserta didik, Ibu Negara, Ibu Wury, beserta ibu-ibu OASE KIM bermain Ular Naga, dilanjutkan dengan gerak lagu bersama Sekolah Sehat, menyaksikan video rangkuman Festival Permainan Tradisional dan seminar Sehat Gizi, bermain congklak, bekel, dan engklek, serta menyaksikan final pertandingan Sepit-sepitan, permainan tradisional khas Bali. Terdapat 6 PAUD/TK, 12 SD, dan 6 SLB di provinsi Bali mengirimkan perwakilannya untuk bermain bersama. Beberapa di antaranya merupakan para pemenang Festival Permainan Tradisional yang yang dilaksanakan di BPMP Bali, 6 Juni 2023.

Mulai tahun ini, dalam setiap kunjungan kerja bersama Ibu Negara, Ibu Wury, dan OASE KIM, kegiatan Bidang 1 OASE KIM juga bersinergi dengan kampanye Gerakan Sekolah Sehat (GSS) Kemendikbudristek yang diluncurkan sejak tahun lalu. Kampanye GSS berfokus pada revitalisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dengan menerapkan 3S, yaitu Sehat Fisik, Sehat Gizi, dan Sehat Imunisasi. Hal ini selaras dengan fokus Bidang 1 OASE KIM yaitu Pengasuhan dan Pendidikan Karakter.

Kegiatan di Bali yang diadakan oleh Bidang 1 OASE KIM kali ini mengusung 2S, yaitu Sehat Fisik dan Sehat Gizi. Didahului dengan penyelenggaraan Festival Permainan Tradisional dan Seminar Sehat Bergizi di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Bali, Denpasar, pada 6 Juni 2023. Sebanyak 360 anak PAUD/TK, SD, dan SLB berkompetisi pada enam jenis permainan yaitu sepit-sepitan, congklak, engklek, bola bekel, deduplak, dan bakiak.

Ketua Bidang 1 OASE KIM, Franka Makarim mengatakan, “Kegiatan Bidang 1 OASE KIM tahun ini mendukung program pemerintah yaitu kampanye Gerakan Sekolah Sehat. Pada kunjungan kerja di Bali ini, kami mengusung 2S, yaitu Sehat Fisik dan Sehat Bergizi, dari 3S yang menjadi fokus utama kampanye Gerakan Sekolah Sehat untuk mewujudkan anak sehat, cerdas, dan berkarakter,” tutur Franka.

Melalui permainan tradisional, kata Franka, pemerintah mendorong anak-anak untuk aktif bergerak, baik secara individu ataupun kelompok. Dengan demikian, lanjut Franka, fisik, mental, dan karakter dari peserta didik dapat terjaga dengan baik.

“Permainan tradisional ini juga melatih kebugaran, sportivitas, kemampuan berinteraksi, bekerja sama antarpelajar, serta meningkatkan kepercayaan diri anak. Sehingga dari generasi sehat, akan tercipta generasi yang cerdas dan berkarakter,” ujar Franka.

Di samping itu, kata Franka, permainan tradisional ini juga membangun semangat kebersamaan dalam kebinekaan dan mewujudkan karakter profil Pelajar Pancasila. “Memainkan permainan tradisional juga dapat melestarikan warisan nilai-nilai budaya bangsa serta kearifan lokal yang ada di setiap daerah,” ungkapnya.

Dalam kesempatan ini, Direktur Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Muhammad Hasbi mengapresiasi Ibu Negara dan OASE KIM yang terus mendukung kampanye Gerakan Sekolah Sehat pada setiap kunjungan kerjanya di daerah. “Hal-hal yang dikampanyekan oleh Ibu Negara dan OASE KIM ini diharapkan menjadi budaya yang terus dilestarikan di semua sekolah untuk anak-anak Indonesia yang cerdas berkarakter,” ujar Muhammad Hasbi.  

Muhammad Hasbi mengatakan fokus utama dari kampanye Gerakan Sekolah Sehat adalah Sehat Bergizi, Sehat Fisik, dan Sehat Imunisasi. Sehat fisik dapat dilakukan dengan berolahraga dan bermain permainan tradisional. Sementara itu, Sehat Bergizi dapat dilakukan dengan menerapkan pola makan yang sehat dengan mengonsumsi makanan yang memiliki nilai gizi seimbang, serta mengandung nilai gizi esensial tubuh seperti vitamin, mineral, karbohidrat, protein, lemak, kalsium, serat, dan air.

Plt. Kepala SDN 4 Manukaya, I Dewa Ayu Nyoman Sri Susilawati mengaku bangga sekolahnya ditunjuk sebagai tempat kegiatan Ibu Negara dan OASE KIM. Sejak berdiri tahun 1975, katanya, baru kali ini sekolahnya dikunjungi Ibu Negara walaupun letaknya cukup dekat dengan Istana Tampak Siring, Bali.

”Kami mempersiapkan terselenggaranya kegiatan ini dengan penuh semangat dan rasa bangga. Kebahagiaan kami bertambah setelah melihat Ibu Negara, Ibu Wury, dan ibu-ibu OASE KIM riang gembira berinteraksi dengan anak-anak di sini,” katanya.

Seorang peserta didik disabilitas tuna daksa dari SLB Negeri 2 Denpasar, Lanang Fathan Ar Razzaqy mengaku senang bisa bermain dengan Ibu Negara. “Saya sangat senang bisa main dengan Ibu Jokowi dan Ibu-Ibu menteri. Tadi saya bermain congklak dan menang. Terima kasih sudah berkunjung ke sini,” ungkap Lanang dengan bahagia.

Senada dengan itu, Febby juga mengaku senang bisa bertemu dan bermain langsung dengan Ibu Negara, Ibu Wury, dan para Ibu Menteri. “Ini pertama kali bisa ketemu langsung sedekat itu, karena selama ini hanya melihat Ibu Negara di TV,” ujar siswa dari SD Negeri 2 Sanur yang pada kesempatan ini bermain Engklek.   

Kadek Chelsea Gracia yang berhasil meraih juara Sepit-sepitan bercerita betapa gugup bertanding di hadapan Ibu Negara, Ibu Wury, dan para Ibu Menteri. Meski gugup, ia berusaha tetap tenang dan fokus pada permainan dan berhasil meraih juara. ”Senang sekali bisa juara di hadapan Ibu Negara dan mendapat hadiah,” katanya.

Dalam rangkaian kunjungan kerja Ibu Negara, Ibu Wury, dan OASE KIM di Provinsi Bali, Bidang 1 OASE KIM dengan dukungan dari Direktorat PAUD dan Puspeka, serta kolaborasi dengan Kementerian Agama, juga memberikan 26 paket buku ditujukan kepada 13 PAUD/TK dan 13 Raudhatul Athfal (RA), serta memberikan 2 pojok baca ke 2 satuan PAUD/TK di provinsi Bali. (***)

*@www.kemdikbud.go.id

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Dunia Pendidikan

Lebih Cepat dan Higienis, Polman Babel Ciptakan Mesin Pengemas untuk Bantu UKM

Published

on

Tim dosen Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung (Polman Babel) menghadirkan mesin sealer atau pengemas kepada mitra UKM pembuatan pentol bakso (Foto : @vokasi.kemdikbud.go.id)

Bangka Belitung, goindonesia.co – Tim dosen Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung (Polman Babel) melakukan pendampingan untuk mitra UKM pembuatan pentol bakso di Desa Air Ruay, Kecamatan Pemali, Kabupaten Bangka, Bangka Belitung untuk meningkatkan produksi dan daya saing produk pentol bakso. 

Kegiatan pendampingan ini merupakan  bagian dari pengabdian kepada masyarakat dengan menghadirkan mesin sealer atau pengemas kepada mitra UKM pembuatan pentol bakso. Kehadiran mesin ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas UKM dan memberikan nilai tambah pada produk mereka. 

Tim pengabdian yang diketuai oleh Ariyanto ini secara bersama-sama dengan dosen lainnyanya, yakni Husman dan dan Eko Yudo memberikan pendampingan kepada para pelaku UKM dalam penggunaan mesin teknologi tepat guna ini. Mereka juga melibatkan mahasiswa dalam program ini. 

“Penggunaan mesin sealer sangat penting bagi pengemasan produk pentol bakso yang diproduksi oleh UKM. Dengan mesin ini, proses pengemasan bisa lebih cepat, rapi, dan produk pun menjadi lebih awet,” ujar Ariyanto. 

Selain itu, Ariyanto menuturkan bahwa mesin ini mudah dioperasikan dan dirancang khusus untuk UKM dengan skala produksi menengah ke bawah. 

Menurutnya, kehadiran mesin sealer dapat mengurangi risiko kontaminasi dan menjaga kebersihan produk sehingga mampu meningkatkan daya jual di pasar lokal maupun luar daerah. 

Ia juga berharap dengan adanya bantuan mesin ini, UKM pembuatan pentol bakso di Air Ruay bisa semakin berkembang. 

“Kami ingin melihat para pelaku UKM di daerah ini maju, dan tentunya dapat menghasilkan produk yang berkualitas tinggi,” tambahnya. 

Ariyanto juga berencana melibatkan mahasiswa lebih lanjut untuk membantu dalam pengawasan dan pelatihan berkala. 

Renny selaku Ketua UKM pembuatan pentol bakso, merasa bersyukur atas bantuan mesin ini. Ia menyatakan bahwa dengan adanya mesin sealer, pekerjaan pengemasan yang biasanya memakan waktu lama kini bisa dilakukan lebih cepat dan hasilnya pun lebih rapi. 

“Dulu kami kemas manual, butuh waktu lama. Sekarang, satu kali tekan sudah rapi dan aman,” ungkap Renny penuh semangat. 

Renny juga meyakini bahwa produk mereka kini akan lebih mudah dipasarkan karena pengemasannya yang menarik dan lebih higienis. “Kami bisa berkompetisi dengan produk luar. Terima kasih untuk Polman Babel yang telah membantu,” ujarnya dengan penuh antusias. 

Tak lupa, ia pun berpesan kepada para pelaku UKM lainnya agar tidak ragu memanfaatkan teknologi untuk membantu usaha mereka. “Bagi teman-teman yang masih manual, coba deh beralih ke teknologi. Selain hemat tenaga, hasilnya jauh lebih bagus,” kata Renny. 

Kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan kepedulian Polman Babel dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal melalui penerapan teknologi tepat guna. Diharapkan kolaborasi ini bisa menjadi contoh bagi instansi lain dalam memajukan UKM di daerah-daerah. 

Dengan adanya inovasi dan dukungan seperti ini, UKM pembuatan pentol bakso di Air Ruay diharapkan dapat semakin berkembang dan mampu bersaing dalam industri makanan lokal maupun luar daerah. (***)

*Polman Babel-Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek 2022

Continue Reading

Dunia Pendidikan

Kreasi Cipta Lagu Anak Nusantara: Menguatkan Karakter Anak Indonesia Lewat Lagu Anak

Published

on

Infografis Kreasi Cipta Lagu Anak Nusantara (Foto : @www.kemdikbud.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Pusat Penguatan Karakter memperkenalkan ajang “Kreasi Cipta Lagu Anak Nusantara” atau KELANA, sebagai bagian dari upaya memperkuat karakter anak-anak Indonesia melalui media yang mudah diterima, yaitu lagu anak. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan menciptakan lagu-lagu anak yang menarik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai karakter yang krusial bagi generasi muda. Mengangkat tema “Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat,” KELANA mengajak masyarakat untuk menginspirasi anak-anak agar mengamalkan kebiasaan baik yang diharapkan menjadi fondasi karakter yang akan berdampak positif bagi masa depan mereka.

Lagu Anak sebagai Media Edukasi

Musik, terutama lagu anak, memiliki peran besar dalam pembentukan karakter karena mampu memengaruhi emosi dan perilaku, terutama pada anak-anak. Lagu dengan pesan-pesan positif dapat menjadi sarana edukasi yang efektif, memperkuat nilai-nilai moral dan kebiasaan baik secara menyenangkan. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menyampaikan bahwa lagu anak dengan pesan edukatif yang kuat masih sangat dibutuhkan, terutama untuk pendidikan karakter anak. Selain itu, harapannya anak-anak Indonesia menyanyikan lagu sesuai dengan umur dan tumbuh kembangnya.

Kepala Pusat Penguatan Karakter, Rusprita Putri Utami, menyatakan, “Lagu tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga media edukatif yang efektif. Melalui KELANA, kami berharap dapat menghadirkan lagu-lagu inspiratif yang membangun kebiasaan baik pada anak-anak.”

KELANA mengangkat tujuh nilai utama sebagai kebiasaan positif, yaitu bangun pagi, taat beribadah, rajin berolahraga, makan makanan sehat dan bergizi, gemar belajar, aktif bermasyarakat, dan istirahat yang cukup. Tujuh kebiasaan ini diharapkan menjadi fondasi kuat bagi anak-anak Indonesia untuk tumbuh menjadi pribadi yang sehat, cerdas, dan berkarakter.

Tema, Ketentuan Peserta, dan Penghargaan

KELANA dibagi ke dalam delapan kategori, yang mewakili tujuh kebiasaan baik, serta satu kategori tambahan yang mencakup semua kebiasaan tersebut dalam satu lagu. Kategori-kategori ini memberi keleluasaan bagi peserta untuk memilih satu kebiasaan atau menggabungkan beberapa kebiasaan dalam sebuah lagu. Setiap peserta hanya boleh mengirimkan satu karya lagu yang sesuai dengan tema dan ketentuan KELANA. Lagu yang diikutsertakan harus berdurasi 1 hingga 2,5 menit dalam bahasa Indonesia dan disampaikan dalam bentuk audio dan video.

Karya lagu harus orisinil, tidak mengandung unsur plagiat, dan bebas dari konten politik, pornografi, atau unsur negatif lainnya. Panitia akan mendiskualifikasi peserta yang melanggar ketentuan ini, dan keputusan juri bersifat final.

Pendaftaran dan pengiriman karya berlangsung pada 9 s.d. 30 November 2024. Setelah pengumpulan karya, dewan juri yang kompeten di bidang musik dan pendidikan akan menilai setiap karya berdasarkan kesesuaian lirik dengan tema, musikalitas, dan kekuatan pesan edukatif. Pengumuman pemenang dilakukan pada 13 Desember 2024. Sebanyak 24 pemenang dari delapan kategori akan menerima sertifikat elektronik dan hadiah uang pembinaan dengan total hadiah senilai Rp 280 juta. Semua karya pemenang akan menjadi bagian dari koleksi lagu anak-anak Indonesia.

KELANA sebagai Inspirasi Karakter Bangsa

KELANA bukan sekadar kompetisi, tetapi juga wadah bagi para pencipta lagu untuk berkontribusi dalam membentuk karakter bangsa. Melalui ajang ini, diharapkan muncul lebih banyak lagu anak yang tak hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan memotivasi anak-anak menjalani kebiasaan baik. Selain itu, KELANA mengajak orang tua, guru, dan masyarakat untuk bersama-sama mendukung pembentukan karakter sejak usia dini.

Sebagai penutup, Kepala Pusat Penguatan Karakter menekankan pentingnya kolaborasi masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung karakter anak-anak. “Melalui KELANA, kami berharap masyarakat terlibat dalam pendidikan karakter anak-anak, sehingga nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air tertanam kuat dalam diri generasi muda,” ujarnya.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai syarat, pendaftaran, dan ketentuan lengkap KELANA, masyarakat dapat mengunjungi laman resmi di cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id /kelana2024.  (***)

(Tim Puspeka / Editor: Stephanie, Azis)

Continue Reading

Dunia Pendidikan

Manfaatkan Potensi Lokal, Tim Dosen Polinema Ajari Warga Warga Desa Duwet Ubah Sayur menjadi Es Krim

Published

on

Program pelatihan kewirausahaan untuk masyarakat yang dibantu oleh tim dosen dari Politeknik Negeri Malang untuk memanfaatkan sayur mayur menjadi produk es krim yang sehat (Foto : @vokasi.kemdikbud.go.id)

Malang, goindonesia.co – Perguruan tinggi vokasi didorong untuk memberikan manfaat bagi masyarakat melalui penguasaan keilmuannya. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh tim dosen dari Politeknik Negeri Malang (Polinema) dengan membantu warga desa di Malang untuk memanfaatkan sayuran mayur menjadi produk es krim yang sehat melalui program pelatihan kewirausahaan. 

Pengembangan es krim sayuran ini merupakan salah satu diversifikasi dari produk sayur mayur yang banyak di produksi oleh warga Desa Duwet, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kegiatan ini sekaligus menjadi praktik baik dari program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari Jurusan Administrasi Niaga, Polinema. Sementara itu, pengembangan es krim sayuran ini dilakukan melalui Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Polinema. 

Ketua tim PKM Polinema dalam program ini, Ellyn Eka Wahyu, mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan salah satu pilar penting dalam pengembangan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, Polinema berkomitmen untuk membantu masyarakat dalam mengembangkan praktik-praktik kewirausahaan, utamanya yang berbasis dengan potensi lokal.

Menurut Ellyn, di tengah tantangan perekonomian yang kian kompetitif, masyarakat perlu diberdayakan untuk memiliki keterampilan dan pengetahuan yang memadai dalam berwirausaha. 

“Pelatihan kewirausahaan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan  dalam menciptakan dan mengelola usaha, sehingga dapat berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi,” kata Ellyn Eka. 

Pemilihan es krim sayuran, lanjut Ellyn, bukan hanya sekadar inovasi kuliner, tetapi juga merupakan solusi kreatif untuk meningkatkan kesadaran dan konsumsi sayuran di masyarakat. Produk ini dapat menjadi tren baru yang menarik dengan memadukan kesehatan dan kesenangan dalam satu produk. 

Beberapa materi dalam pelatihan yang diajarkan oleh tim dosen dari Polinema ini diantaranya adalah pengantar kewirausahaan yang meliputi definisi kewirausahaan, peran wirausaha dalam perekonomian, serta karakteristik seorang wirausaha. Tim Polinema juga mengajak warga untuk mengidentifikasi peluang usaha serta membahas teknik menemukan ide bisnis, analisis pasar dan kebutuhan konsumen, studi kasus contoh ide usaha yang berhasil. 

Ellyn menyampaikan bahwa berbagai pelatihan yang dilaksanakan tersebut bertujuan agar hasil pertanian sayur mayur Desa Duwet khususnya Sawi dan Tomat dapat dimaksimalkan pengolahannya menjadi produk lain agar lebih bervariasi, sehat, halal, lezat, digemari dan dapat dinikmati semua golongan usia. 

“Pelatihan ini mendapatkan antusias, perhatian yang seksama dan sangat baik dari ibu-ibu dan remaja putri dari Desa Duwet dan berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan kembali di tahun-tahun berikutnya dengan tema/topik yang berbeda,” ujarnya. 

Ellyn berharap, kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi peserta untuk mengembangkan perekonomian di Desa Duwet. Keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan ini nantinya dapat menjadi modal untuk dapat mengembangkan dan berinovasi dalam pemasaran hasil pertanian. 

Sebagai informasi, selain Ellyn, kegiatan ini juga melibatkan sejumlah dosen lainnya, yaitu Yekie Senja Oktora, Halid Hasan, Achmad Suyono, Eny Widiyowati, dan Siti Nurbaya. Program ini juga melibatkan tenaga laboran/PLP Jurusan Administrasi Niaga, Winda Rachmawati. (***)

* Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek 2022

Continue Reading

Trending