Connect with us

Dunia Pendidikan

Empat Siswa Indonesia Torehkan Prestasi di Ajang Olimpiade Biologi Internasional 2023

Published

on

Staf Ahli Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Bidang Manajemen Talenta, Tatang Muttaqin, menyambut kedatangan para siswa yang mengharumkan nama Indonesia tersebut di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta (Dokumentasi : @www.kemdikbud.go.id)

Tangerang, goindonesia.co – Siswa Indonesia kembali menorehkan prestasi di kancah Internasional. Kali ini, sebanyak empat orang siswa Indonesia berhasil meraih dua medali perak dan dua medali perunggu di ajang Olimpiade Biologi Internasional atau International Biology Olympiad (IBO) ke-34 yang diselenggarakan di Al Ain, Uni Emirat Arab.

Ke empat medali tersebut, dua medali perak diraih oleh Calvin Shevchenko dari SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya, dan Nicholas Sidik, siswa SMA Methodist 2 Medan. Sedangkan dua medali perunggu diraih oleh Nakeisha Jovita Purnomo yang berasal dari SMAK PENABUR Gading Serpong dan Mariel Chrysantha Tampubolon, siswa SMAN 2 Kota Tangerang Selatan.

Staf Ahli Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Bidang Manajemen Talenta, Tatang Muttaqin, menyambut kedatangan para siswa yang mengharumkan nama Indonesia tersebut di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta. Di hadapan para siswa berprestasi, Tatang menyampaikan rasa bangga atas raihan yang dicapai.

“Atas nama Kemendikbudristek kami sangat bangga kepada adik-adik yang telah mengikuti Olimpiade Biologi Internasional dan mendapatkan dua medali perak serta dua medali perunggu. Tentu ini menjadi kebanggaan nasional dan akan menjadi inspirasi bagi siswa-siswa lainnya untuk terus berprestasi,” tutur Tatang di Tangerang, Rabu (12/7).

Sebagai bentuk apresiasi pemerintah, Tatang menyampaikan bahwa Kemendikbudristek telah memiliki Sistem Informasi Manajemen Talenta (SIMT). Sistem tersebut akan berisikan informasi tentang siswa berprestasi dan dapat dijadikan referensi untuk dapat mengikuti seleksi Beasiswa Indonesia Maju (BIM) atas prestasi yang telah diraih.

Senada dengan Tatang, pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Hendarman, mengapresiasi para siswa peraih medali dalam IBO. Ia juga berharap agar capaian dari para siswa peraih medali tersebut dapat menginspirasi anak-anak Indonesia lainnya.

Sebagai bentuk dukungan, Hendarman menyampaikan bahwa dari keempat peraih medali, tiga di antaranya sudah termasuk penerima Beasiswa Indonesia Maju. Sedangkan satu siswa yang belum masuk BIM masih berada di kelas XI sehingga belum bisa mengikuti proses BIM, selanjutnya akan mengikuti proses BIM saat di kelas XII.

“Satu di antara mereka yaitu Mariel Chrysantha Tampubolon akan berangkat ke University of California San Diego, Amerika Serikat, pada September tahun ini. Jadi ini merupakan bukti bahwa Kemendikbudristek merekrut siswa berprestasi untuk mendapatkan kesempatan melanjutkan pendidikan tinggi melalui BIM,” tutur Hendarman.

Mariel Chrysantha Tampubolon, siswi SMAN 2 Kota Tangerang Selatan, mengungkapkan kebahagiaannya setelah berhasil meraih medali perunggu dalam IBO. Ia menyampaikan apresiasi kepada Kemendikbudristek yang telah memfasilitasinya hingga berhasil meraih medali dalam ajang IBO hingga mendapatkan beasiswa melanjutkan pendidikan ke University of California San Diego, Amerika Serika. Selain itu, Mariel juga menceritakan proses persiapan yang dilakukannya sebelum berangkat ke Al Ain, Uni Emirat Arab.

“Saya belajar banyak dari membaca buku, latihan soal, dan membiasakan diri memiliki rasa ingin tahu yang besar. Selain itu, saya juga belajar dari tim pembina yang disiapkan oleh Kemendikbudristek hingga bisa mengikuti IBO dan mendapatkan medali perunggu,” ujar Mariel.

Berbagi pengalamannya saat mengikuti IBO, Mariel menyampaikan pesan kepada seluruh siswa di Indonesia yang ingin mengikuti jejaknya agar terus semangat meraih pencapaian yang lebih tinggi. “Terus belajar, semangat untuk membaca buku dan tetap latihan mengerjakan soal-soal dari buku maupun yang ada di laman IBO,” pesan Mariel.

Senada dengan Mariel, Nicholas Sidik, siswa peraih medali perak dalam IBO juga turut bangga dapat berkontribusi mewakili Indonesia dalam ajang internasional. Baginya, mengikuti IBO menjadi salah satu pengalaman yang menyenangkan.  

“Bisa mengikuti IBO itu sangat menyenangkan. Teman-teman di sana sangat beragam dan menyenangkan, semuanya seru,” tutur Nicholas.

Kepada teman-teman yang ingin mengikuti olimpiade, Nicholas berbagi tips agar menguasai tentang konsep dasar biologi. Selain itu, sering berlatih mengerjakan soal dari buku maupun laman juga menjadi salah satu kunci keberhasilan yang diraih Nicholas.

“Biologi itu seru dan menyenangkan. Walaupun terkadang harus menghafal, namun ketika kita mengerti dan menguasai konsepnya maka semua akan menjadi mudah,” ujar Nicholas.

IBO merupakan kompetisi bergengsi tahunan bagi siswa SMA yang berbakat dalam bidang biologi. Tahun ini, IBO diselenggarakan secara luring pada 3–11 Juli 2023 dan diikuti oleh 300 siswa dari 89 negara. Jumlah tersebut menjadi sejarah peserta terbanyak sepanjang pelaksanaan IBO.

Saat mengikuti IBO, para siswa menjalani tes praktikum dan tes teori dengan komposisi penilaian 50:50. Tes praktikum terdiri dari empat topik yaitu molekuler biologi tumbuhan, bioinformatika, ekologi-etologi, dan biokimia. Setiap siswa diberikan waktu selama 90 menit untuk melakukan eksperimen berdasarkan soal dari panitia.

Sedangkan pada tes teori, peserta diberikan waktu selama 3 sampai 3,5 jam untuk menganalisis dan memecahkan masalah dari berbagai aspek biologi mulai dari pemahaman konsep, pengetahuan praktis dan analitik, serta penerapan aplikasi biologi.

Selama mengikuti IBO, para siswa Indonesia juga didampingi oleh lima pendamping yang turut berperan sebagai juri internasional. Mereka adalah Agus Dana Permana, Ahmad Faizal, dan Dian Rosleine dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung (SITH-ITB), serta Titis Setiyobudi dan Fauzi Ramadhani Nasution dari Tim Olimpiade Biologi Indonesia (TOBI).

Dijelaskan Ahmad Faizal, pelaksanaan IBO tahun ini berjalan lancar dan para siswa Indonesia sudah berusaha memberikan yang terbaik. Menurutnya, dari segi kualitas soal, tahun ini UEA melibatkan beberapa juri internasional untuk membantu mereka dalam mendesain soal tes. Hal ini tercermin dengan peningkatan kualitas soal yang diujikan.

“Secara performa, siswa Indonesia di atas rata-rata dari peserta negara lain, walaupun pada kenyataanya belum termasuk dalam 10 persen terbaik yang berhak mendapatkan medali emas,” jelas Ahmad Faisal.

Selanjutnya, Tim Olimpiade Biologi Indonesia akan melakukan evaluasi atas prestasi yang diraih di IBO 2023 serta menyiapkan berbagai strategi agar Indonesia dapat kembali merebut medali emas IBO 2024 yang akan digelar di Astana, Kazakhstan. (***)

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Dunia Pendidikan

Lebih Cepat dan Higienis, Polman Babel Ciptakan Mesin Pengemas untuk Bantu UKM

Published

on

Tim dosen Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung (Polman Babel) menghadirkan mesin sealer atau pengemas kepada mitra UKM pembuatan pentol bakso (Foto : @vokasi.kemdikbud.go.id)

Bangka Belitung, goindonesia.co – Tim dosen Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung (Polman Babel) melakukan pendampingan untuk mitra UKM pembuatan pentol bakso di Desa Air Ruay, Kecamatan Pemali, Kabupaten Bangka, Bangka Belitung untuk meningkatkan produksi dan daya saing produk pentol bakso. 

Kegiatan pendampingan ini merupakan  bagian dari pengabdian kepada masyarakat dengan menghadirkan mesin sealer atau pengemas kepada mitra UKM pembuatan pentol bakso. Kehadiran mesin ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas UKM dan memberikan nilai tambah pada produk mereka. 

Tim pengabdian yang diketuai oleh Ariyanto ini secara bersama-sama dengan dosen lainnyanya, yakni Husman dan dan Eko Yudo memberikan pendampingan kepada para pelaku UKM dalam penggunaan mesin teknologi tepat guna ini. Mereka juga melibatkan mahasiswa dalam program ini. 

“Penggunaan mesin sealer sangat penting bagi pengemasan produk pentol bakso yang diproduksi oleh UKM. Dengan mesin ini, proses pengemasan bisa lebih cepat, rapi, dan produk pun menjadi lebih awet,” ujar Ariyanto. 

Selain itu, Ariyanto menuturkan bahwa mesin ini mudah dioperasikan dan dirancang khusus untuk UKM dengan skala produksi menengah ke bawah. 

Menurutnya, kehadiran mesin sealer dapat mengurangi risiko kontaminasi dan menjaga kebersihan produk sehingga mampu meningkatkan daya jual di pasar lokal maupun luar daerah. 

Ia juga berharap dengan adanya bantuan mesin ini, UKM pembuatan pentol bakso di Air Ruay bisa semakin berkembang. 

“Kami ingin melihat para pelaku UKM di daerah ini maju, dan tentunya dapat menghasilkan produk yang berkualitas tinggi,” tambahnya. 

Ariyanto juga berencana melibatkan mahasiswa lebih lanjut untuk membantu dalam pengawasan dan pelatihan berkala. 

Renny selaku Ketua UKM pembuatan pentol bakso, merasa bersyukur atas bantuan mesin ini. Ia menyatakan bahwa dengan adanya mesin sealer, pekerjaan pengemasan yang biasanya memakan waktu lama kini bisa dilakukan lebih cepat dan hasilnya pun lebih rapi. 

“Dulu kami kemas manual, butuh waktu lama. Sekarang, satu kali tekan sudah rapi dan aman,” ungkap Renny penuh semangat. 

Renny juga meyakini bahwa produk mereka kini akan lebih mudah dipasarkan karena pengemasannya yang menarik dan lebih higienis. “Kami bisa berkompetisi dengan produk luar. Terima kasih untuk Polman Babel yang telah membantu,” ujarnya dengan penuh antusias. 

Tak lupa, ia pun berpesan kepada para pelaku UKM lainnya agar tidak ragu memanfaatkan teknologi untuk membantu usaha mereka. “Bagi teman-teman yang masih manual, coba deh beralih ke teknologi. Selain hemat tenaga, hasilnya jauh lebih bagus,” kata Renny. 

Kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan kepedulian Polman Babel dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal melalui penerapan teknologi tepat guna. Diharapkan kolaborasi ini bisa menjadi contoh bagi instansi lain dalam memajukan UKM di daerah-daerah. 

Dengan adanya inovasi dan dukungan seperti ini, UKM pembuatan pentol bakso di Air Ruay diharapkan dapat semakin berkembang dan mampu bersaing dalam industri makanan lokal maupun luar daerah. (***)

*Polman Babel-Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek 2022

Continue Reading

Dunia Pendidikan

Kreasi Cipta Lagu Anak Nusantara: Menguatkan Karakter Anak Indonesia Lewat Lagu Anak

Published

on

Infografis Kreasi Cipta Lagu Anak Nusantara (Foto : @www.kemdikbud.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Pusat Penguatan Karakter memperkenalkan ajang “Kreasi Cipta Lagu Anak Nusantara” atau KELANA, sebagai bagian dari upaya memperkuat karakter anak-anak Indonesia melalui media yang mudah diterima, yaitu lagu anak. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan menciptakan lagu-lagu anak yang menarik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai karakter yang krusial bagi generasi muda. Mengangkat tema “Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat,” KELANA mengajak masyarakat untuk menginspirasi anak-anak agar mengamalkan kebiasaan baik yang diharapkan menjadi fondasi karakter yang akan berdampak positif bagi masa depan mereka.

Lagu Anak sebagai Media Edukasi

Musik, terutama lagu anak, memiliki peran besar dalam pembentukan karakter karena mampu memengaruhi emosi dan perilaku, terutama pada anak-anak. Lagu dengan pesan-pesan positif dapat menjadi sarana edukasi yang efektif, memperkuat nilai-nilai moral dan kebiasaan baik secara menyenangkan. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menyampaikan bahwa lagu anak dengan pesan edukatif yang kuat masih sangat dibutuhkan, terutama untuk pendidikan karakter anak. Selain itu, harapannya anak-anak Indonesia menyanyikan lagu sesuai dengan umur dan tumbuh kembangnya.

Kepala Pusat Penguatan Karakter, Rusprita Putri Utami, menyatakan, “Lagu tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga media edukatif yang efektif. Melalui KELANA, kami berharap dapat menghadirkan lagu-lagu inspiratif yang membangun kebiasaan baik pada anak-anak.”

KELANA mengangkat tujuh nilai utama sebagai kebiasaan positif, yaitu bangun pagi, taat beribadah, rajin berolahraga, makan makanan sehat dan bergizi, gemar belajar, aktif bermasyarakat, dan istirahat yang cukup. Tujuh kebiasaan ini diharapkan menjadi fondasi kuat bagi anak-anak Indonesia untuk tumbuh menjadi pribadi yang sehat, cerdas, dan berkarakter.

Tema, Ketentuan Peserta, dan Penghargaan

KELANA dibagi ke dalam delapan kategori, yang mewakili tujuh kebiasaan baik, serta satu kategori tambahan yang mencakup semua kebiasaan tersebut dalam satu lagu. Kategori-kategori ini memberi keleluasaan bagi peserta untuk memilih satu kebiasaan atau menggabungkan beberapa kebiasaan dalam sebuah lagu. Setiap peserta hanya boleh mengirimkan satu karya lagu yang sesuai dengan tema dan ketentuan KELANA. Lagu yang diikutsertakan harus berdurasi 1 hingga 2,5 menit dalam bahasa Indonesia dan disampaikan dalam bentuk audio dan video.

Karya lagu harus orisinil, tidak mengandung unsur plagiat, dan bebas dari konten politik, pornografi, atau unsur negatif lainnya. Panitia akan mendiskualifikasi peserta yang melanggar ketentuan ini, dan keputusan juri bersifat final.

Pendaftaran dan pengiriman karya berlangsung pada 9 s.d. 30 November 2024. Setelah pengumpulan karya, dewan juri yang kompeten di bidang musik dan pendidikan akan menilai setiap karya berdasarkan kesesuaian lirik dengan tema, musikalitas, dan kekuatan pesan edukatif. Pengumuman pemenang dilakukan pada 13 Desember 2024. Sebanyak 24 pemenang dari delapan kategori akan menerima sertifikat elektronik dan hadiah uang pembinaan dengan total hadiah senilai Rp 280 juta. Semua karya pemenang akan menjadi bagian dari koleksi lagu anak-anak Indonesia.

KELANA sebagai Inspirasi Karakter Bangsa

KELANA bukan sekadar kompetisi, tetapi juga wadah bagi para pencipta lagu untuk berkontribusi dalam membentuk karakter bangsa. Melalui ajang ini, diharapkan muncul lebih banyak lagu anak yang tak hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan memotivasi anak-anak menjalani kebiasaan baik. Selain itu, KELANA mengajak orang tua, guru, dan masyarakat untuk bersama-sama mendukung pembentukan karakter sejak usia dini.

Sebagai penutup, Kepala Pusat Penguatan Karakter menekankan pentingnya kolaborasi masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung karakter anak-anak. “Melalui KELANA, kami berharap masyarakat terlibat dalam pendidikan karakter anak-anak, sehingga nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air tertanam kuat dalam diri generasi muda,” ujarnya.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai syarat, pendaftaran, dan ketentuan lengkap KELANA, masyarakat dapat mengunjungi laman resmi di cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id /kelana2024.  (***)

(Tim Puspeka / Editor: Stephanie, Azis)

Continue Reading

Dunia Pendidikan

Manfaatkan Potensi Lokal, Tim Dosen Polinema Ajari Warga Warga Desa Duwet Ubah Sayur menjadi Es Krim

Published

on

Program pelatihan kewirausahaan untuk masyarakat yang dibantu oleh tim dosen dari Politeknik Negeri Malang untuk memanfaatkan sayur mayur menjadi produk es krim yang sehat (Foto : @vokasi.kemdikbud.go.id)

Malang, goindonesia.co – Perguruan tinggi vokasi didorong untuk memberikan manfaat bagi masyarakat melalui penguasaan keilmuannya. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh tim dosen dari Politeknik Negeri Malang (Polinema) dengan membantu warga desa di Malang untuk memanfaatkan sayuran mayur menjadi produk es krim yang sehat melalui program pelatihan kewirausahaan. 

Pengembangan es krim sayuran ini merupakan salah satu diversifikasi dari produk sayur mayur yang banyak di produksi oleh warga Desa Duwet, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kegiatan ini sekaligus menjadi praktik baik dari program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari Jurusan Administrasi Niaga, Polinema. Sementara itu, pengembangan es krim sayuran ini dilakukan melalui Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Polinema. 

Ketua tim PKM Polinema dalam program ini, Ellyn Eka Wahyu, mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan salah satu pilar penting dalam pengembangan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, Polinema berkomitmen untuk membantu masyarakat dalam mengembangkan praktik-praktik kewirausahaan, utamanya yang berbasis dengan potensi lokal.

Menurut Ellyn, di tengah tantangan perekonomian yang kian kompetitif, masyarakat perlu diberdayakan untuk memiliki keterampilan dan pengetahuan yang memadai dalam berwirausaha. 

“Pelatihan kewirausahaan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan  dalam menciptakan dan mengelola usaha, sehingga dapat berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi,” kata Ellyn Eka. 

Pemilihan es krim sayuran, lanjut Ellyn, bukan hanya sekadar inovasi kuliner, tetapi juga merupakan solusi kreatif untuk meningkatkan kesadaran dan konsumsi sayuran di masyarakat. Produk ini dapat menjadi tren baru yang menarik dengan memadukan kesehatan dan kesenangan dalam satu produk. 

Beberapa materi dalam pelatihan yang diajarkan oleh tim dosen dari Polinema ini diantaranya adalah pengantar kewirausahaan yang meliputi definisi kewirausahaan, peran wirausaha dalam perekonomian, serta karakteristik seorang wirausaha. Tim Polinema juga mengajak warga untuk mengidentifikasi peluang usaha serta membahas teknik menemukan ide bisnis, analisis pasar dan kebutuhan konsumen, studi kasus contoh ide usaha yang berhasil. 

Ellyn menyampaikan bahwa berbagai pelatihan yang dilaksanakan tersebut bertujuan agar hasil pertanian sayur mayur Desa Duwet khususnya Sawi dan Tomat dapat dimaksimalkan pengolahannya menjadi produk lain agar lebih bervariasi, sehat, halal, lezat, digemari dan dapat dinikmati semua golongan usia. 

“Pelatihan ini mendapatkan antusias, perhatian yang seksama dan sangat baik dari ibu-ibu dan remaja putri dari Desa Duwet dan berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan kembali di tahun-tahun berikutnya dengan tema/topik yang berbeda,” ujarnya. 

Ellyn berharap, kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi peserta untuk mengembangkan perekonomian di Desa Duwet. Keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan ini nantinya dapat menjadi modal untuk dapat mengembangkan dan berinovasi dalam pemasaran hasil pertanian. 

Sebagai informasi, selain Ellyn, kegiatan ini juga melibatkan sejumlah dosen lainnya, yaitu Yekie Senja Oktora, Halid Hasan, Achmad Suyono, Eny Widiyowati, dan Siti Nurbaya. Program ini juga melibatkan tenaga laboran/PLP Jurusan Administrasi Niaga, Winda Rachmawati. (***)

* Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek 2022

Continue Reading

Trending