Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dosen Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) (Foto : @vokasi.kemdikbud.go.id)
Makassar, goindonesia.co – Memanfaatkan limbah kulit singkong yang berlimpah di masyarakat, tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dosen Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) berhasil mengembangkan teknologi pengolahan kulit singkong menjadi gula cair. Gula cair yang dihasilkan memiliki kadar glukosa yang rendah sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes.
Selain menjadi pemanis alternatif bagi penderita diabetes, pengolahan kulit singkong menjadi gula cair juga diharapkan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menambah nilai jual dari kulit singkong yang selama ini hanya menjadi limbah saja.
Ketua Tim PKM PNUP, Herman Bangngalino, mengatakan bahwa gula cair dari bahan kulit singkong tersebut memiliki tingkat kemanisan sekitar 30—35 brix. Oleh karena itu, gula cair dari kulit singkong ini bisa menjadi alternatif dan aman dikonsumsi bagi para penderita diabetes.
“Kalo sesuai prosedur yang kami gunakan, tingkat kemanisannya itu sekitar 30—35 brix. Tapi kalo diuapkan kembali tingkat kemanisannya bisa lebih tinggi lagi,” kata Herman.
Masih menurut Herman, inovasi gula cair dari kulit singkong ini telah diuji coba dan diimplementasikan di Perumahan Bumi Salam Sejahtera 2, Moncongloe Bulu, Maros, Sulawesi Selatan pada 20 Juli 2024 lalu. Kegiatan tersebut melibatkan masyarakat secara aktif.
“Inisiatif ini bertujuan mengurangi limbah kulit singkong dan memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat setempat dengan menciptakan produk yang bermanfaat dan sehat,” tambah Herman.
Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat menjadi lebih sadar akan pemanfaatan limbah menjadi produk bernilai guna, serta memberikan dampak positif bagi lingkungan dan kesehatan.
“Kami di Jurusan Teknik Kimia PNUP berkomitmen terus berinovasi dan berkontribusi dalam pengembangan teknologi ramah lingkungan dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Sebagai informasi, hasil riset Nur Richana dari Balai Besar Pascapanen Pertanian menjelaskan bahwa gula cair mudah dibuat dari hidrolisis pati. Sumber pati pun melimpah seperti singkong. Sumber pati tidak hanya terdapat pada daging singkongnya saja, tetapi juga ada dalam kulit singkong yang selama ini kerap hanya menjadi limbah.
Kulit singkong memiliki kandungan karbohidrat tinggi yang dapat dikonsumsi pula oleh manusia. Persentase jumlah limbah kulit singkong sendiri untuk bagian luar sebesar 0,5—2% dari berat total singkong segar dan limbah kulit bagian dalam sebesar 8—15%. Kulit bagian dalam inilah yang digunakan untuk dijadikan gula cair. Limbah kulit singkong ini dapat menjadi alternatif lain sehingga produksi singkong tidak hanya difokuskan pada isinya saja sedangkan kulitnya hanya terbuang percuma.
Selain Herman, tim PKM ini juga melibatkan sejumlah dosen lainnya dari Jurusan Teknik Kimia, yakni Mimin Septiani, Zakiyah Dajat, dan Muhammad Arham Yunus. Program ini juga menyertakan dua mahasiswa, yaitu Muh. Riswan Iwan dan Indri Maftuhatul Khair. (***)
*Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek 2022