Connect with us

Dunia Hiburan

Wajahnya Terpampang di Times Square New York, Rossa: Ini Sebuah Penghargaan

Published

on

Wajah Rossa terpasang di Times Square New York(Instagram @itsrossa910)

Jakarta, goindonesia.co – Wajah penyanyi Rossa terpampang di Times Square New York, Amerika Serikat. Wajah Rossa terpampang dalam salah satu LED bilboard bersama dua penyanyi internasional lain. Mereka adalah penyanyi Billie Eilish dan penyanyi asal Hong Kong Sammi Cheng. Pelantun lagu “Wanita” itu rupanya menjadi bagian dari Spotify Equal Artist.

Spotify Equal adalah sebuah inisiatif dalam merayakan kesetaraan musik oleh musisi wanita dari penjuru dunia. Kampanye ini pernah mengangkat karya dari berbagai musisi dunia seperti Saweetie, Tkay Maidza, dan Natalia Lafourcade. Rossa mengaku bangga wajahnya terpampang di Times Square New York. Sebab figurnya disejajarkan dengan penyanyi-penyanyi kenamaan internasional lainnya.

“Apalagi bisa terpilih dari beribu-ribu penyanyi wanita bertalenta lainnya. Ini sebuah penghargaan untuk saya sebagai penyanyi. Terima kasih untuk Spotify Asia dan Indonesia,” ujar Rossa dalam keterangan tertulis, Rabu (18/8/2021). Meski demikian, Rossa mengatakan bahwa musik bukanlah tentang pencapaian sesuatu. “Tapi bagaimana bisa mengekspresikan talenta yang diberi Tuhan kepada saya dan bisa menghibur banyak orang. Dan kalau bisa membanggakan bagi Indonesia, itu nilai plus buat saya,” ujarnya.

Rossa kini menjadi representasi bahwa musik bisa membuka pintu dan membawa wanita ke tempat yang memberi ruang apresiasi yang sangat besar. “Kita harus memperingati pencapaian yang dibuat oleh wanita hebat lain dalam hidup kita, dengan merayakan wanita lain artinya kita menambahkan percaya diri bagi kita dan wanita lain,” ujar Rossa. (***)

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Dunia Hiburan

Dukung Swasembada Pangan, PNK kumpulkan Ahli Bahas Potensi Internet of Things (IoT) untuk Pertanian Berkelanjutan di NTT

Published

on

Politeknik Negeri Kupang (PNK) menggelar seminar nasional dengan tema “Internet of Things (IoT) dan Energi untuk Swasembada Pangan” (Foto : @vokasi.kemdikbud.go.id)

Kupang, goindonesia.co – Dalam rangka mendukung ketahanan pangan, Politeknik Negeri Kupang (PNK) menggelar seminar nasional dengan tema “Internet of Things (IoT) dan Energi untuk Swasembada Pangan”. Seminar ini menghadirkan beragam pemangku kepentingan, termasuk akademisi, praktisi industri, dan mahasiswa. 

Acara yang digelar di Audiotorium PNK pada Jumat (8-11-2024) ini bertujuan  mengeksplorasi dan mendiskusikan penerapan teknologi IoT dalam pengelolaan energi terbarukan. Dengan menghadirkan para ahli di bidang energi terbarukan dan teknologi informasi, peserta diberikan kesempatan untuk memahami bagaimana IoT dapat berfungsi sebagai sistem pendukung yang efisien dalam sektor pertanian. 

Acara ini menghadirkan sejumlah pembicara terkemuka seperti Sam Heridian dari di Institut Pertanian Bogor sekaligus Staf Khusus Menteri Pertanian RI dan Hanggar Cahya K. dari PT Efortach Solusi Integrasi. Peserta seminar mencakup ratusan mahasiswa, dosen, dan tamu undangan dari berbagai institusi, seperti Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Nusa Tenggara Timur. 

Plh. Direktur Politeknik Negeri Kupang, Melchior Bria, dalam sambutannya mengatakan bahwa krisis pangan global yang sedang melanda saat ini memerlukan solusi inovatif dan kolaboratif. Penggunaan teknologi IoT dalam pengelolaan energi terbarukan, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem pertanian, serta memberikan kontribusi signifikan terhadap keberlanjutan lingkungan. 

“Dengan IoT kita dapat menciptakan solusi inovatif yang sangat dibutuhkan untuk mencapai swasembada pangan melalui peningkatan produktivitas pertanian  serta mendukung pembangunan berkelanjutan di Nusa Tenggara Timur dan Indonesia secara keseluruhan,” kata Melchior Bria 

Melchior Bria berharap, seminar ini tidak hanya menjadi ajang berbagi pengetahuan, tetapi juga mendorong kolaborasi yang lebih kuat antara perguruan tinggi dan industri. Menurutnya keterlibatan semua pihak, terutama mahasiswa, sangat penting untuk mewujudkan inovasi yang dapat menjawab tantangan ketahanan pangan dan keberlanjutan energi di masa depan. 

“Mari kita bersama-sama berkontribusi dalam menciptakan solusi yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan,” tambahnya. (***)

*Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek 2022

Continue Reading

Dunia Hiburan

Daftar Lengkap Pemenang Oscar 2023, Everything Everywhere All at Once Dominasi Tujuh Piala Oscar 2023

Published

on

Everything Everywhere All at OnCe , Film Peraih Piala Oscar 2023 (A24)

Jakarta, goindonesia.co – Academy Awards ke-95 atau Oscar 2023 sukses diselenggarakan pada Minggu, 12 Maret di Dolby Theater, Ovation Hollywood Los Angeles, Amerika Serikat. Beberapa judul film seperti All Quiet on the Western Front dan Everything Everywhere All at Once berhasil memperoleh lebih dari satu penghargaan. Di ajang bergengsi ini juga, Michelle Yeoh dinobatkan sebagai artis asia pertama yang menang Piala Oscar.

Ini daftar lengkap pemenang Piala Oscar 2023. Berikut informasi lengkapnya :

Best Picture :

Everything Everywhere All at Once 

Best Director :

Daniel Kwan and Daniel Scheinert – Everything Everywhere All at Once

Best Actress :

Michelle Yeoh – Everything Everywhere All at Once

Best Actor :

Brendan Fraser – The Whale

Best Supporting Actress :

Jamie Lee Curtis – Everything Everywhere All at Once

Best Supporting Actor :

Ke Huy Quan – Everything Everywhere All at Once

Original Screenplay :

Everything Everywhere All at Once – Daniel Kwan and Daniel Scheinert

Adapted Screenplay :

Women Talking – Sarah Polley

Best Editing :

Everything Everywhere All at Once – Paul Roger

Original Song :

Naatu Naatu (Naacho Naacho) by M.M. Keeravaani and Chandrabose – RRR

Original Score :

All Quiet on the Western Front – Volker Bertelmann 

Animated Short :

The Boy, the Mole, the Fox and the Horse – Charlie Mackesy and Matthew Freud

Costume Design :

Black Panther: Wakanda Forever – Ruth E. Carter

Makeup and Hairstyling :

The Whale – Adrien Morot, Judy Chin and Annemarie Bradley

All Quiet on the Western Front – James Friend

Live-Action Short

An Irish Goodbye – Tom Berkeley and Ross White

Visual Effects :

Avatar: The Way of Water – Joe Letteri, Richard Baneham, Eric Saindon and Daniel Barrett

International Feature :

All Quiet on the Western Front – Germany (Edward Berger)

Sound :

Top Gun: Maverick – Mark Weingarten, James Mather, Al Nelson, Chris Burdon and Mark Taylor

Production Design :

All Quiet on the Western Front – Christian M. Goldbeck and Ernestine Hipper

Documentary Feature :

Navalny – Daniel Roher, Odessa Rae, Diane Becker, Melanie Miller and Shane Boris

Documentary Short :

The Elephant Whisperers – Kartiki Gonsalves and Guneet Monga

Animated Feature :

Guillermo del Toro’s Pinocchio (***)

*@voi.id

Continue Reading

Dunia Hiburan

Konten Kreator Agi Sugianto Bikin Anak Petani Asal Lampung, Maulana Ardiansyah Viral Lewat Lagu ‘Duri-Duri’

Published

on

Foto : Istimewa

Jakarta, goindonesia.co : Peristiwa musik di Indonesia memiliki catatan sejarahnya sendiri. Tiap dekade ditandai oleh ciri khas dan tonggak sejarah yang dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Sejak di era baru kebebasan bermusik di masa Orde Baru, disusul munculnya acara pencarian bakat, hingga perkembangan media Radio, dan TV Swasta.

Disusul kemudian persebaran musik dengan dukungan teknologi abad ini, dengan kepopuleran platform streaming musik dengan berbagai aplikasinya.

“Semua semakin membuka luas referensi dan pasar musik tanah air,” ujar Produser Musik, Agi Sugianto, saat ditemui di kantor TAPro di Cibubur Point, Harjamukti Depok, Selasa (01/03/2022).

Belakangan, industri musik Indonesia dan dunia telah berubah ke digital. Bentuk unduhan digital mendominasi sumber pendapatan industri musik global. Menggeser sumber penampilan langsung atau konser yang sebelumnya selalu mendominasi pemasukan ke industri.

Fenomena ini yang juga dimanfaatkan Agi Sugianto untuk mengkreasikan gagasannya. Banyak penyanyi, dan musisi kondang maupun pendatang baru bergabung di bawah creative designer-nya.

Nama Agi Sugianto tidak asing lagi di Industri musik Indonesia. Mantan wartawan ini tidak saja seorang manajer artis sukses, tapi juga seorang konten kreator YouTube trampil kreatif.

Tak heran jika pemandu bakat yang juga CEO perusahaan rekaman ProAktif ini, membuat ‘Trio Macan’ bisa meramaikan industri musik Indonesia hingga tiga generasi.

Salah satu penyanyi pendatang baru yang gabung di TAPro, adalah Maulana Ardiansyah, yang saat ini sedang trending di channel youtube lewat lagu, ‘Duri-Duri’ (Live Reggae), karya composer, songwriter, Tri Suaka.

“Maulana Ardiansyah sekarang ini lagi trending. Hari ke-5 sejak lagunya diunggah, ia trending di 11 besar. Dari 29 besar terus naik ke posisi 11 besar dengan raihan mencapai 900 ribu penonton. Mudah mudahan akan terus naik,” harap Agi.

Lagu ‘Duri-Duri’ terang Agi, memang pas dibawakan Maulana. Konsepnya lebih ke live reggae, karena untuk musik interatif genre ini lebih hidup.

“Kami konsepkan bagaimana audio dan visualnya lebih kreatif dan menarik. Spontanitas, dan interaktif. Ada joget-jogetnya, serta melibatkan partisipasi pemusik dan penonton,” terang Agi.

Agi kembali menjelaskan perihal strategi dan konsepnya mengapa lagu ini bisa trending. Padahal lagu tersebut juga pernah dibawakan oleh banyak penyanyi lain. “Kita memang pikirkan betul konsep visualnya. Itu kuncinya,” kata dia.

Saat ini, kata Agi, eranya live interaktif. Penyanyi harus mampu berinteraksi dengan pemusik maupun penonton. Dibutuhkan kreativitas dan spontanitas yang tinggi dari seorang penyanyi.

“Di lagu ini ada salah satu part menarik ketika Maulana mengajak audience nyanyi bareng dan joget-joget. Lagu ini juga terasa pas buat orang yang merana. Mengisahkan tentang percintaan yang gagal,” tutur Agi.

Mengenai latar belakang penyanyi berusia 19 tahun tersebut, Agi menjelaskan, bahwa Maulana Ardiansyah bergabung di manajemen labelnya sudah sejak kecil.

“Dia ikut saya di PT 278 Music (TAPro) dari dia masih kecil. Waktu itu dia juga sempat viral di media sosial bawain lagu ‘Ayah.’ Sampai sekarang dia masih ikut saya,” papar Agi.

Maulana Ardiansyah sendiri mengaku tidak menyangka jika single ‘Duri-Duri’ akhirnya menjadi trending dengan jutaan penonton. “Mungkin konsepnya berbeda dari single sebelumnya. Saya berterima kasih kepada Allah, kepada pak Agi, dan kepada semua pihak,” ujarnya.

Sebelumnya Maulana sudah merilis sejumlah single, antara lain; ‘Rembulan Malam’, ‘Haruskah Aku Mati’, ‘Tetap Disini’, ‘Tak Sedalam Ini’, dan ‘Tujuh Samudera’.

Meski industri musik Indonesia saat ini tren pada pangsa pasar digital, dan mencari keberuntungan lewat single, namun Maulana tetap bermimpi bisa memproduksi album. Untuk rencana produksi album musik tersebut, Maulana sudah menyiapkan 12 lagu.

“Kayaknya kalau memiliki album ada kepuasaan dan kebanggaan tersendiri. Sekarang kita tinggal nunggu lampu hijau dari pak Agi selaku produser,” tukasnya.

Maulana Ardiansyah, pemuda asal Lampung. Lahir dari keluarga yang sederhana. Bapak dan ibunya petani. Sejak kecil sudah menunjukkan bakatnya di dunia musik, dengan spesifikasi musik akustik.

Di ujung perbincangan, Agi Sugianto, menjelaskan, setelah single lagu ‘Duri-Duri’ pihaknya akan mengupload lagu Maulana Ardiansyah, yang juga tak kalah menarik. Judulnya ‘Sia-sia Berjuang’.

“Lagu ini lebih heboh juga dan memiliki daya tarik. Mudah-mudahan direspon lebih heboh, serta tidak kalah trending,” harapnya. (***)

/* Eddie Karsito

Continue Reading

Trending