Menteri Kemenparerkaf/Baparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno saat Pelantikan Perhimpunan PPHI & Talkshow Pariwisata Halal, Kawasan Kota Lama, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (16/3/2023) (Dokumentasi : *Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf RI, @kemenparekraf.go.id)
Semarang, goindonesia.co – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparerkaf/Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno melihat peluang untuk menggali potensi pengembangan wisata halal di Semarang, Jawa Tengah.
Menparekraf Sandiaga saat Pelantikan Perhimpunan PPHI & Talkshow Pariwisata Halal, Kawasan Kota Lama, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (16/3/2023) menjelaskan peluang dan fokus pemerintah atas peningkatan sektor ekonomi kreatif dan bukan berarti mensyariahkan destinasi, terlebih konsep tersebut diyakini akan mendorong peningkatan ekonomi kreatif di Tanah Air.
“Banyak sekali spot pariwisata yang bisa dikembangkan dalam konsep wisata religi, wisata ziarah, wisata budaya, wisata alam, hingga wisata buatan yang bisa berlanjut ke sektor ekonomi kreatif sebagai produk halal seperti kosmetik hingga paket-paket wisata baik sebelum maupun sesudah umroh,” ujar Menparekraf Sandiaga.
Kemenparekraf mengembangkan konsep wisata halal dengan tiga layanan tambahan dasar. Pertama, need to have ini merupakan suatu keharusan. Need to have ini merupakan layanan makanan halal dan fasilitas untuk mendirikan shalat.
“Yang dimaksud need to have artinya menyajikan aneka kuliner halal. Restoran mana saja yang menyediakan makanan halal. Sehingga wisatawan merasa aman mengonsumsi makanan halal,” katanya.
Selanjutnya, yang kedua adalah good to have. Yakni misalnya akan lebih baik jika di tempat wisata dihadirkan toilet yang ramah bagi muslim dan muslimah.
Terakhir adalah nice to have. Jadi, akan lebih baik jika ada fasilitas rekreasi yang ramah dengan keluarga muslim. Sandiaga Uno juga bersama-sama mengajak untuk mengembangkan peta industri halal melalui strategi adaptasi pemulihan pariwisata, inovasi, diversifikasi, dan digitalisasi
“Promosi dengan pola digitalisasi dengan algoritma sosial media yang atraktif edukatif dan informatif dengan melibatkan diaspora dan komunitas-komunitas yang ada di sana,” ujarnya.
Jika konsep wisata halal dikembangkan kata Menparekraf Sandiaga, maka pemasukan untuk sektor ekonomi kreatif di Indonesia akan semakin besar karena didukung dengan semakin ramahnya layanan dan fasilitas yang berbasis halal.
“Ini akan menjadi hal yang positif bagi upaya peningkatkan sektor ekonomi kreatif,’ katanya. (***)
*Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf RI, @kemenparekraf.go.id