Sumber daya panas bumi (Foto : @www.pertamina.com)
Jakarta, goindonesia.co -Wujudkan komitmen pengembangan potensi sumber daya panas bumi serta pengembangan proyek hidrogen hijau di Sumatera Selatan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGE) (IDX: PGEO) dan Chevron New Energies International (Chevron) menandatangani Joint Study Agreement (JSA) untuk menyelidiki potensi tambahan sumber daya panas bumi di beberapa daerah di Sumatera Selatan pada acara pembukaan “Indonesia EBTKE (Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi) Conference and Exhibition 2023” pada Rabu, 12 Juli 2023 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD.
JSA ini bertujuan untuk memanfaatkan kekuatan yang saling melengkapi dari PGE, sebagai perusahaan panas bumi terbesar di Indonesia dan Chevron, sebagai perusahaan energi multinasional yang berkomitmen untuk menyediakan energi yang terjangkau, andal, dan lebih bersih. Chevron yakin dengan keahlian serta teknologinya dalam eksplorasi panas bumi, subsurface studies, pengembangan proyek, dan keunggulan operasional dikombinasikan dengan keahlian PGE yang ekstensif dalam mengelola panas bumi dapat menciptakan nilai serta memberikan manfaat bagi masyarakat luas dalam penyediaan energi terbarukan yang andal dan terjangkau.
Presiden Direktur PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. JulfiHadi menyambut antusias kerja sama Joint Study Agreement antara PGE dan Chevron, “Dengan sumber daya terbarukan yang melimpah dan lokasi geografis yang menguntungkan, Indonesia memiliki semua unsur yang diperlukan untuk menjadi sumber utama hidrogen hijau dan amonia hijau. Menyadari potensi tersebut, PGE melakukan sinergi dengan Chevron yang diharapkan mampu memberi dampak positif secara luas bagi masyarakat, khususnya di wilayah Sumatera Selatan. Kerja sama ini juga merupakan suatu bentuk langkah awal kami untuk menjadi perusahaan 1 GW dalam dua tahun kedepan.”
Indonesia Country Manager Chevron Wahyu Budiarto mengatakan, “Kami memiliki sejarah panjang bekerja di Indonesia dan bekerja sama dengan Pertamina. Indonesia telah menjadi bagian penting dari portofolio Perusahaan kami selama bertahun-tahun. Kami berharap dapat memanfaatkan keahlian dan teknologi baru yang Chevron miliki di bidang panas bumi untuk mengeksplorasi sumber daya energi terbarukan Indonesia bersama PGE.”
JSA ini merupakan kesepakatan keempat yang dihasilkan dari kerja sama awal antara Chevron dan Pertamina yang diumumkan di Washington, D.C., pada Mei 2022 untuk menjajaki potensi peluang bisnis rendah karbon di Indonesia. Yang pertama, telah diumumkan di acara B20 di Bali pada November 2022 antara Chevron New Energies, Pertamina Power Indonesia dan Keppel Infrastructure, dengan tujuan untuk menjajaki pengembangan proyek-proyek hidrogen hijau dan amonia hijau tertentu dengan menggunakan energi terbarukan di Sumatera Selatan, Indonesia. JSA kedua ditandatangani di Houston, Texas pada tanggal 6 Maret 2023, untuk mengkaji kelayakan carbon capture storage and carbon capture utilization and storage (CCS/CCUS) di Kalimantan Timur, Indonesia. Ketiga, PGE dan salah satu afiliasi Chevron di Indonesia, membentuk konsorsium untuk berpartisipasi dan kemudian memenangkan tender wilayah kerja panas bumi Way Ratai di Lampung, Indonesia.
Pada kesempatan terpisah, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menjelaskan bahwa Pertamina akan memperluas kemitraan dengan perusahaan global untuk mendukung bisnis rendah karbon yang diperlukan di era transisi energi.
“Kolaborasi bisnis penting EBT positif untuk mewujudkan Net Zero Emission 2060,” kata Fadjar.Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (***)
*@www.pertamina.com