Jakarta, goindonesia – Setelah Gojek dan Tokopedia merger, valuasi kedua perusahaan setelah bergabung pun jadi pertanyaan. CEO GoTo Group, Andre Soelistyo menjelaskan jika grup tersebut memiliki valuasi US$18 miliar berdasarkan putaran pendanaan terakhir masing-masing perusahaan.
“Ya jadi kami menggunakan kembali valuasi terakhir saat menaikkan putaran terakhir masing-masing perushaan dan jika digabung menjadi US$18 miliar,” kata Andre dikutip dari CNBC International, Senin (31/5/2021).
Andre mengharapkan nilai perusahaannya bisa lebih besar daripada jumlah itu. Sebab GoTo Group sedang mempertimbangkan untuk mencatatkan saham perdana atau inital public offering (IPO).
Namun dia menambahkan jumlahnya bergantung pada prosesnya. Ini akan diselesaikan dalam beberapa bulan waktu ke depan. “Namun berapa jumlahnya akan tergantung dari proses dan itu akan kami selesaikan dalam beberapa bulan ke depan,” ungkapnya.
Soal rencana IPO juga sudah digaungkan pihak Gojek sejak mengumumkan kelahiran GoTo Group pertengahan bulan lalu. Dalam keterangannya beberapa waktu lalu, Chief Corporate Affair Gojek, Nila Marita mengatakan IPO jadi salah satu tujuan untuk mendukung pertumbuhan perusahaan ke tahap selanjutnya.
“IPO memang menjadi salah satu tujuan kami untuk dapat mendukung pertumbuhan perusahaan ke tahap selanjutnya dan kombinasi bisnis ini akan mempercepat rencana tersebut,” kata Nila.
Soal tujuan GoTo Group dalam jangka pendek, dia mengatakan adalah untuk memanfaatkan aset dan infrastruktur yang ada. Selain itu juga menciptakan inovasi baru untuk membuat pengalaman bagi konsumen, driver dan merchant.
Andre mengatakan seluruh teknologi dan sistem bisa dikembangkan secara internasional. Namun dia tak mengungkap kapan ekspansi pasar itu akan terjadi.
“Jadi saya pikir pembuatan ekosistem yang kami lakukan di Indonesia akan dilakukan di pasar internasional,” kata dia.
Sebagai informasi, hingga saat ini Tokopedia hanya beroperasi di Indonesia saja. Sementara itu dalam beberapa tahun terakhir Gojek sudah merambah pasar Singapura, Vietnam dan Thailand selain juga telah beroperasi di dalam negeri. (***)