Bisnis dan Ekonomi

Tesla Bakal Stock Split, Ini Alasannya

Published

on

Kendaraan Tesla Model 3 yang diproduksi di China (made in China) di gigafactory Tesla yang terletak di Shanghai, China pada 26 Oktober 2020. Tesla, pabrikan mobil AS, mengumumkan akan mengekspor 7.000 kendaraan Model 3 yang diproduksi di China ke Eropa pada Selasa (27/10). (Xinhua/Ding Ting)

Jakarta, goindonesia.co – Tesla ingin melakukan stock split atau pemecahan nominal saham sehingga dapat membayar dividen saham kepada pemegang saham. Hal itu berdasarkan pengajuan yang disampaikan pada Senin, 28 Maret 2022.

The Securities and Exchange Commission mengatakan, pembuat mobil listrik akan meminta persetujuan pemegang saham pada Rapat  Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)  untuk peningkatan jumlah saham resmi dari saham biasa, untuk memungkinkan stock split atas saham biasa Perseroan dalam bentuk dividen saham.

Dividen saham merupakan dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk tambahan saham perusahaan, bukan uang tunai. 

Kemudian, dividen ini tidak memberikan pengaruh terhadap nilai perusahaan, tetapi melemahkan harga sahamnya.

Saham naik 4,5 persen dalam perdagangan premarket menjadi sekitar USD 1.055,99. Pada Senin waktu setempat, saham Tesla naik lebih dari 6 persen sekitar US 1.075.

Tesla terakhir kali melakukan stock split pada Agustus 2020. Sahamnya naik lebih dari dua kali lipat sejak stock split dengan rasio 5:1 itu berlaku pada 31 Agustus 2020.

Berita itu muncul ketika saham Tesla telah berjuang tahun ini, tergelincir 4,4 persen untuk 2022 hingga penutupan Jumat, 25 Maret 2022.

Saham Tesla melonjak 49,8 persen pada 2021 dan melonjak 743,4 persen pada 2020. Saham Tesla juga meningkat pada masing-masing dari lima tahun terakhir.

Tesla Bikin Restoran yang Bakal Terima Dogecoin

Ilustrasi dogecoin (Photo by Executium on Unsplash)

Sebelumnya, Elon Musk telah mengungkapkan restoran futuristik dan teater drive-in Tesla yang akan datang, di area Hollywood, akan menerima meme coin Dogecoin sebagai opsi pembayaran. 

Sampai saat ini, perusahaan mobil listrik itu hanya menerima DOGE untuk beberapa barang dagangan di situs webnya.

Sebelumnya, CEO Tesla dan Spacex itu membuat cuitan tentang penerimaan pembayaran Dogecoin di masa depan pada Jumat. Cuitannya bertujuan sebagai balasan atas tweet oleh pengembang Ryan Zohoury, yang mengatakan stasiun supercharger Tesla baru di Santa Monica, California, hampir penuh 10 menit setelah dibuka.

“Dan restoran futuristik / teater drive-in yang direncanakan untuk area Hollywood,” tulis Musk dalam cuitan Twitternya, seperti dikutip dari Bitcoin.com, Senin, 28 Maret 2022.

“Dan, tentu saja, Anda dapat membayar di Doge,” lanjut cuitan Musk. 

Dari cuitan tersebut, Musk mengisyaratkan, Dogecoin dapat digunakan di restoran futuristik Tesla dan teater drive-in yang sedang dikembangkan oleh Tesla.

Meskipun begitu, harga dogecoin tidak terpengaruh oleh cuitan Musk itu. Pada saat Musk membuat cuitan, DOGE diperdagangkan pada USD 0,1417 atau sekitar Rp 2.030 berdasarkan data dari Bitcoin.com Markets. Sementara harga kemudian naik sedikit menjadi USD 0,1450, kemudian turun kembali menjadi USD 0,1411.

Pada Januari, Tesla mulai menerima dogecoin untuk beberapa produknya. Musk kemudian mencoba membuat McDonalds menerima DOGE dengan menawarkan makan Happy Meal di televisi. Namun, restoran cepat saji yang terkenal itu menjawab, “hanya jika Tesla menerima grimacecoin.”

Musk, merupakan seorang pendukung lama Dogecoin, ia juga dikenal di komunitas kripto sebagai Dogefather. Bos Tesla percaya DOGE adalah kripto rakyat dan sebelumnya mengungkapkan banyak orang yang dia ajak bicara di Tesla dan Spacex memiliki Dogecoin. 

Musk juga mengatakan, dogecoin adalah kripto terbaik untuk transaksi, sementara bitcoin lebih cocok sebagai penyimpan nilai. (***)

Trending

Exit mobile version