Bisnis dan Ekonomi

Omicron Terkonfirmasi “Ramah”, Wall Street Dibuka Menguat

Published

on

Foto: REUTERS/Andrew Kelly

Jakarta, goindonesia.co – Bursa saham Amerika Serikat (AS) melesat pada perdagangan Kamis (23/12/2021), setelah studi menyebutkan bahwa risiko fatalitas Omicron memang kecil sehingga tak memicu gelombang ketiga pandemi.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 200 poin (+0,6%) pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan selang 30 menit menjadi 191,17 poin (+0,53%) ke 35.945,06. S&P 500 bertambah 23,63 poin (+0,5%) ke 4.720,19 dan Nasdaq naik 45,44 poin (+0,29%) ke 15.567,33.

Saham-saham yang diuntungkan dari pembukaan kembali ekonomi memimpin di pembukaan seperti maskapai penerbangan, setelah studi terbaru menunjukkan bahwa Omicron memiliki risiko lebih rendah dari varian Covid lainnya. Saham Delta Air Lines dan American Airlines kompak menguat sebesar 1%, mengekor Alaks Group yang melejit 1,5% di pembukaan.

Pembalikan ke atas (rebound) tersebut berpeluang membawa indeks Wall Street mencetak reli mingguan. Namun, ketiga indeks utama bursa AS tersebut masih dibayangi volatilitas karena volume perdagangan yang mengempis jelang libur Natal pada Jumat nanti.

“Kebanyakan reli pasar saham pekan ini terkait dengan berakhirnya ketakutan pekan lalu dan kelegaan yang tampak jelas yang akhirnya menghentikan aksi jual,” tutur Jim Paulsen, Kepala Perencana Investasi Leuthold Group, seperti dikutip CNBC International.

Kemarin, Balai Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA) AS menyetujui peredaran obat besutan Pfizer untuk menekan tingkat keparahan infeksi Covid-19. Studi menunjukkan bahwa pil tersebut memiliki efektivitas hingga 89% untuk meringankan gejala Covid sehingga penderita tak perlu mondok di rumah sakit. Saham Pfizer pun melesat 1%.

Pada Rabu, Dow Jones menguat 0,7%, menjadi reli hari kedua dengan total kenaikan 800 poin lebih. S&P 500 melompat 1% menjadi 4.696,56 dan kini terpaut 1% dari rekor tertingginya. Sementara itu, Nasdaq melesat 1,2%.

Hari ini, belanja konsumsi personal (personal consumption expenditures/PCE) per November diumumkan menguat 0,6% secara bulanan, sementara secara tahunan tumbuh 4,7% atau sedikit lebih tinggi dari ekspektasi pasar di level 4,5%.

Klaim tunjangan pengangguran per pekan lalu berada di angka 205.000 atau sesuai dengan ekspektasi. Sementara itu, penjualan barang tahan lama per November naik 2,5%, atau lebih tinggi dari estimasi Dow Jones yang memperkirakan angka 1,5%. (***)

Trending

Exit mobile version