Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Rektor IPB Arif Satria mencoba mencium kopi ekspor asal Garut, di salah satu sentra koperasi kopi Garut. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)
Garut, goindonesia.co – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau kang Emil, punya mimpi besar menjadikan kopi ‘Jabarano’ caffe kopi khas Jawa Barat, menapaki pasar global internasional ke depan.
“Kita telah buka di Australia, Oktober ini akan kita buka di Swiss,” ujarnya di sela-sela pelepasan perdana ekspor kopi Garut di Kecamatan Cikajang, Garut, Rabu (3/3/2022).
Menurutnya, kiriman perdana kopi Garut ke negeri kincir angin Belanda, membuka jaringan untuk mengenalkan potensi kopi lokal Jawa Barat agar dinikmati kalangan pecinta kopi di luar negeri.
“Suatu hari di seluruh kota-kota dunia akan hadir kopi-kopi Indonesia khususnya dari Jawa barat sebagai unggulan diplomasi kopi kira-kira begitu,” kata dia.
Untuk mendukung rencana itu, Kang Emil panggilan akrab Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terus berupaya meningkatkan kualitas kopi lokal Jawa Barat, agar sesuai degan permintaan kualitas pasar kopi dunia.
“Strategi pertama tentu ilmunya, dari mulai benihnya dipilah, teknik menanamnya pupuknya di sini sudah organik, hingga proses pengolahannya kalau gak salah hingga 12 urutan proses,” kata dia.
Kedua, suntikan pendam untuk membangkitkan sekaligus menggairahkan pasar kopi domestik di Jawa Barat agar berlomba menghasilkan kualitas kopi terbaik.
“Jawa Barat beruntung punya bank BJB yang sudah kita kuatkan untuk menguatkan kredit-kredit kepada petani dengan KUR,” kata dia.
Ketiga, masuknya sentuhan teknologi digital diharapkan mampu dioptimalkan seluruh petani kopi untuk memudahkan mereka mengolah seluruh produksi kopi.
“Kami juga tiap tahun memberikan bibit gratis dari APBD Provinsi Jawa Barat ke petani kapi di seluruh Jawa Barat,” ujar dia.
Pamor Kopi Jabar Meningkat
Bahkan melalui forum yang telah dibentuk, Pemprov Jabar membantu membuka jalur calon pembeli yang mampu menyerap kopi yang berasal dari Jawa Barat.
“Kami memiliki program ‘Raosan’ di Gadung Sate, karena covid-19 kita tunda dulu, Agustus kita buka lagi,” ujar dia.
Saat ini pamor biji kopi terutama Arabika dan Robusta dari dataran tatar Sunda di wilayah Jawa Barat, terus diminati konsumen kopi dunia dengan tujuan ekspor yang semakin luas.
“Kopi Jawa Barat banyak sekali ke Asutralia, Belanda, Taiwan, Arab Saudi, Amerika tidak terbatas, karena kopi itu selera dunia,” kata dia bangga.
Bahkan beberapa negara di wilayah Skandinavia dengan cuaca dingin ujar dia, menjadikan konsumsi kopi sebagai menu favorit keseharian minuman mereka.
“Jadi kita bisa ekspor ke sana, jadi cafe Jabarano bisa menyesuaikan lokasi ekspor, kalau ekspornya ke Belanda kita ikuti, jadi nanti one hundred percent (100 persen) kopi Jawa Barat,” papar dia.
Data Pusat Data dan Sistem Informasi (PDSI) Kementerian Perdagangan Tahun 2020 dan 2021 mencatat, total ekspor biji kopi Jawa Barat, mencapai US 16 juta dolar atau sekitar Rp 200 miliar (Kurs Rp14.300). “Mudah-mudahan kita terus tingkatkan sampai triliun,” kata dia. (***)