Ilustrasi hamper berisi kue kering khas lebaran (Shutterstock/Charisma Maya @kemenparekraf.go.id)
Jakarta, goindonesia.co – Bisnis kuliner memang tidak pernah padam. Dari tahun ke tahun bisnis di subsektor kuliner terus menunjukan peningkatan. Hal ini bisa dilihat dari data Outlook Ekonomi Kreatif 2022, subsektor kuliner memiliki kontribusi besar terhadap tenaga kerja sektor ekonomi kreatif nasional, yakni sebesar 55,03%, dan memiliki pertumbuhan sebesar 10,5% pada 2020.
Peningkatan tersebut jelas menjadi angin segar bagi para pelaku ekonomi kreatif (ekraf) untuk terus berinovasi, atau bahkan baru mau mulai terjun ke bisnis kuliner. Terlebih lagi menjelang Hari Raya Idulfitri, kebutuhan akan kuliner khas Lebaran tentu meningkat. Salah satu ide bisnis menjelang Lebaran yang cukup moncer adalah bisnis kue kering lebaran.
Bisa dibilang bisnis kue kering lebaran jadi bisnis musiman yang cukup menggiurkan. Sebab, menjelang Hari Raya Idulfitri, banyak orang mencari kue kering lebaran untuk diberikan pada keluarga, kerabat terdekat, atau bahkan dikonsumsi pribadi.
Namun, agar bisnis kue kering lebaran tetap kompetitif di tengah ketatnya persaingan di subsektor kuliner, Sobat Parekraf harus memberikan ide-ide segar pada kue kering yang akan kita jalani.
Inovasi Kue Kering Khas Nusantara
Perlu diingat, salah satu kunci bertahan di bisnis sektor kuliner adalah inovasi. Kalau biasanya kue kering lebaran identik dengan kue yang itu-itu saja, seperti putri salju, nastar, kastengel, hingga kue lidah kucing. Sobat Parekraf bisa berikan pilihan lain pada kue kering lebaran kreasi kita sendiri.
Ide bisnis kue kering lebaran yang cukup menarik dicoba adalah kreasi kue khas nusantara. Seperti yang kita tahu, Indonesia memilih beragam kue khas dari setiap daerah. Hal ini bisa menjadi peluang bisnis kuliner yang menjanjikan.
Misalnya, kembang goyang khas Betawi, kue sagon khas Yogyakarta, kue blinjo khas Surabaya, kue bangkit khas Riau, putu cangkir khas Makassar, atau grubi khas Wonosobo. Semua kue khas nusantara tersebut bisa kita jadikan ide bisnis kue kering lebaran yang menguntungkan.
Biar lebih menarik, Sobat Parekraf bisa mengkreasikan kue-kue kering khas nusantara agar terlihat lebih kekinian. Sehingga menarik perhatian calon konsumen untuk membeli kue kering kreasi kita.
Contohnya kreasi kue bangkit khas Riau. Kue ini identik dengan bentuk bunga dan daun, kita bisa berkreasi dengan bentuk lainnya. Misal berbentuk bintang atau hewan, sehingga menarik perhatian para ibu rumah tangga yang mencari kue kering untuk keluarga, khususnya anak-anak.
Atau bisa juga kreasi kue kering lebaran yang terinspirasi dari kue putu cangkir khas Makassar. Biasanya, putu cangkir terbuat dari beras ketan putih, agar lebih menarik Sobat Parekraf bisa menggantinya jadi beras ketan hitam. Selain itu, kita juga bisa berkreasi pada isian dan bentuk cetakan dari putu cangkir.
Kreasi Hamper Kue Kering Lebaran
Setelah menentukan kue kering lebaran yang akan diproduksi. Selanjutnya Sobat Parekraf harus memikirkan kemasan dan cara penjualannya. Sekadar tip, daripada menjualnya per toples, akan lebih baik kalau dikemas dalam paket hamper kue kering lebaran khas Nusantara.
Secara tak langsung, satu paket hamper lebaran berisi kue khas Nusantara terlihat lebih menarik, dibandingkan hanya menjualnya per toples. Ditambah lagi, jika kita membuat hiasan atau kemasan hamper yang menarik, seperti dalam kemasan rotan, kotak kayu, atau besek yang estetik. Nilai jual produk kue kering pun jadi makin tinggi.
Terakhir, kita juga harus memikirkan strategi pemasaran. Paling mudah dengan memasarkan ke tetangga terdekat terlebih dulu. Namun kalau mau pasar yang lebih luas bisa melalui media sosial maupun jualan di marketplace. Baik itu dengan menggunakan sistem pre-order maupun ready stock.
Jadi, sudah siap mendapat penghasilan tambahan dari bisnis hamper kue kering lebaran, Sob? (***)
*Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf RI, @kemenparekraf.go.id