Photo : Istimewa
Bandung, goindonesia.co — Pada Maret silam Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Riswinandi, mengatakan ketersediaan modal adalah masalah klasik yang dihadapi oleh pemilik usaha di Mikro, Kecil, dan Menengah Sektor Usaha (UMKM).
Akibat masalah tersebut, tak heran jika rasio wirausaha Indonesia terbilang rendah. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), rasio wirausaha di Indonesia hanya 3,1 persen dari jumlah penduduk. Bandingkan dengan negara tetanggga seperti Malaysia dengan rasio 5 persen, Singapura (7%), China (10%), Jepang (11%), dan Amerika Serikat (12%). Data lainnya menyebutkan, berdasarkan riset Ease of Doing Business 2020, Indonesia menempati peringkat ke-48 atau sejajar dengan Thailand dalam hal kemudahan mendapatkan kredit bagi UMKM.
Padahal di sisi lain, UMKM memiliki kontribusi signifikan terhadap PDB Indonesia yaitu sebesar 61,07 persen atau senilai dengan Rp8.573,89 triliun. Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia meliputi kemampuan menyerap 97 persen dari total tenaga kerja yang ada, serta menghimpun hingga 60,4 persen dari total investasi. Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Mei 2021. Dia menekankan betapa pentingnya peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam memajukan perekonomian Indonesia.
Sebagai perbankan mitra pemerintah, bank bjb siap memberikan dorongan penuh terhadap upaya menyokong dunia UMKM melalui stimulasi kredit.
bank bjb memiliki sejumlah produk kredit yang sangat cocok dijadikan sarana memperkuat permodalan usaha. Salah satunya adalah Kredit Mikro Utama (KMU) yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan permodalan di berbagai jenjang dan skala usaha.
Calon nasabah yang dapat menikmati fasilitas Kredit Mikro Utama dari bjb adalah Para pelaku usaha perorangan, kelompok usaha dan Badan Usaha (PT atau CV) dalam sektor ekonomi produktif yang termasuk kategori usaha mikro seperti pengusaha kecil, pedagang, wirausaha, wiraswasta produktif yang saat ini telah aktif menjalankan usahanya minimal selama 2 tahun.
Tujuan pengajuan kredit dapat digunakan sebagai modal kerja yang dapat digunakan untuk membeli bahan baku, membiayai produksi dan pemasaran, serta modal kerja untuk kebutuhan operasional lainnya. Tujuan lainnya adalah sebagai modal investasi untuk membeli barang modal beserta jasa yang diperlukan untuk rehabilitasi, pembelian mesin-mesin produksi, perbaikan tempat usaha, dan pengembangan proyek yang sedang berjalan atau yang akan datang.
Besar plafon kredit yang diberikan minimal Rp5 juta hingga Rp500 juta, dengan jangka waktu pinjaman plafon kurang dari Rp5 juta minimal 12 bulan dan maksimal 36 bulan. Sedangkan untuk plafon lebih dari Rp50 juta, jangka waktu kredit maksimal 60 bulan.
Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb Widi Hartoto mengatakan bank bjb berada dalam posisi siap sedia memberikan permodalan kepada para pelaku UMKM yang membutuhkan dana segar untuk memperkuat permodalan.
Merujuk data perseroan, Bank bjb mencatatkan kredit UMKM tumbuh sebesar Rp5,89 triliun pada kuartal I/2021. Angka tersebut tumbuh 1,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp5,82 triliun. Dari total kredit Bank bjb sebesar Rp90,81 triliun, kredit UMKM menyumbang porsi 6,5 persen. Sedangkan rasio kredit bermasalah (NPL) di segmen tersebut berada di level 2,4 persen, membaik dari tahun sebelumnya di level 2,7 persen.
“Sedari mula, bank bjb selalu memberikan stimulasi dan kemudahan kepada para pelaku usaha agar mereka dapat tetap mempertahankan dan mengembangkan skala usahanya. Kami berharap berbagai langkah jemput bola yang dilakukan bank bjb dapat menggedor pemanfaatan fasilitas perbankan dari bank bjb yang sangat dibutuhkan sebagai kebutuhan dasar dalam memperkuat usaha,” kata Widi.
Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap soal cara dan persyaratan untuk mendapatkan bjb Kredit Mikro Utama, dapat mengakses situs resmi bjb.
Guna mendukung kemudahan mendapatkan fasilitas kredit, bank bjb telah meluncurkan Layanan Akses Kredit UMKM atau disebut juga bjb LAKU.
bjb LAKU adalah salah satu strategi untuk mengakselerasi pertumbuhan kredit UMKM bank bjb dengan cara cepat, mudah dan terjangkau. Selain itu, aplikasi ini juga merupakan wujud inovasi bank bjb sebagai bank yang senantiasa mengikuti keinginan masyarakat dalam menghadirkan kemudahan layanan perbankan berbasis digital.
bjb LAKU yang berbasis android berfungsi mempermudah calon nasabah untuk mendapat akses pembiayaan dari seluruh Segmen Kredit UMKM bank bjb. Program ini diperuntukkan bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama para pelaku UMKM yang tengah membutuhkan akses pembiayaan kredit. bjb LAKU dapat berperan meningkatkan kapasitas usaha para pelaku UMKM. (***)