Bisnis dan Ekonomi

Airlangga, Soal Geliat Pasar Modal, PEN, Presidensi G20 hingga Urgensi RCEP

Published

on

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto Foto istimewa

Jakarta, goindonesia.co : Salah satu perusahaan yang tahun 2021 berhasil melakukan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) adalah  PT Bukalapak. Perusahaan unicorn teknologi pertama di Indonesia ini memperoleh fund rise sebesar Rp 21,9 triliun.

Demikian disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartato dalam  laporannya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada acara Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (03/02/2022).

“Pertama, kami laporkan bahwa bursa ke depan diharapkan lebih optimis. Kemudian yang kedua, terkait dengan teknologi, kita sudah bisa me-launch IPO Bukalapak, salah satu yang terbesar di Asia, sebesar 21,9 triliun rupiah. Ini perlu dilanjutkan,” kata Menko Airlangga.

Menurut Airlangga, respon cepat dalam memitigasi risiko varian Delta Covid-19 dan terus membaiknya fundamental ekonomi nasional di tahun 2021 telah berdampak positif terhadap pasar modal Indonesia yang ditutup pada level 6.581 pada 30 Desember 2021. Hal tersebut juga didukung arus modal asing yang masuk ke pasar saham Indonesia senilai 2,7 miliar dolar AS (ytd) per 30 Desember 2021 yang mendorong perbaikan indeks saham pada periode akhir tahun 2021.

Program PEN Berlanjut

Secara khusus Menko Airlangga  menegaskan bahwa Program Pemulihan Ekonomi Nasioal (PEN) akan dilanjutkan di tahun 2022. Pemerintah pun telah mempersiapkan strategi untuk meraih peluang dan menjawab tantangan di tahun 2022 melalui kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), percepatan vaksinasi secara masif, dan Program PEN menjadi instrumen utama di tahun 2022.

Program PEN di tahun 2022 akan didorong untuk front loading dan akan membantu untuk mengamankan 
trajectory pemulihan ekonomi nasional.

G20 dan Confident Investor

Sebagai Presidensi G20, Indonesia  berkesempatan menampilkan keberhasilan reformasi struktural di tengah pandemi. Antara lain, terkait keberadaan Undang-Undang Cipta Kerja dan Indonesia Investment Authority (Sovereign Wealth Fund) sehingga akan meningkatkan confidence Investor Global.

“Keuangan berkelanjutan dan arsitektur keuangan internasional juga telah menjadi bagian dari agenda prioritas yang akan memberikan kontribusi positif terhadap sektor keuangan, termasuk pasar modal Indonesia,” ungkap Airlangga Hartarto.

Urgensi RCEP

Lebih jauh Menko Airlangga melaporkan, sepanjang 2022 juga bergulir  Perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang ditargetkan selesai diratifikasi pada kuartal I tahun 2022. Menurut Airlangga, moment ini semakin penting di tengah guncangan ekonomi global yang diakibatkan perang dagang dan pandemi Covid-19.

Saat ini, sudah ada 7 Negara ASEAN (Brunei, Kamboja, Laos, Thailand, Singapura, Vietnam, dan Myanmar) dan 5 Negara Mitra ASEAN (RRT, Jepang, Australia, Selandia Baru, dan Korea Selatan) yang telah merampungkan ratifikasi. Ratifikasi oleh Pemerintah Indonesia menjadi syarat utama pemanfaatan Perjanjian RCEP di Indonesia.

RCEP memiliki arti yang signifikan bagi ekonomi Indonesia. Sebesar 72% aliran investasi asing yang masuk ke Indonesia berasal dari negara anggota RCEP. Melalui RCEP, Indonesia akan mendapatkan akses pasar tambahan dari China, Korea dan Jepang untuk produk-produk di sektor perkebunan, pertanian, otomotif, elektronik, kimia, makanan, minuman, mesin dan kehutanan.

“Berlakunya RCEP, perdagangan terbesar di regional terbesar, diharapkan ini memberikan dukungan terhadap pasar modal,” kata Menko Airlangga.

Apresiasi Presiden

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi pencapaian perekonomian Indonesia, yang terus menunjukkan trend peningkatan. Khususnya, terkait kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI dan perkembangan investor yang masuk ke Tanah Air hingga penghujung akhir tahun 2021. Presiden pun mengajak semua pihak untuk mensyukurinya.

“Kita patut bersyukur bahwa di bursa sekarang ini ada kenaikan IHSG di 2021 dan return 10,1%. Ini sebuah angka yang lumayan tinggi dan Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022  juga patut kita syukuri,” ujar Kepala Negara.

Presiden juga menyambut baik jumlah orang yang masuk ke bursa, investor pasar modal, yang juga naik signifikan.  “Tahun 2017 disampaikan Ketua OJK sebanyak 1,1 juta, dan hari ini 7,4 juta investor utama. Investor retail yang banyak dari anak-anak muda, milenial. Dan, kita harapkan ini akan terus membesar dan akan memberikan dorongan kepada pertumbuhan ekonomi negara kita,” ungkapnya.

Turut hadir dalam acara Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022, yakni Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet (Setkab) Pramono Anung, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso serta Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (***)

Trending

Exit mobile version