Foto: Martua Sitorus. (Dok. Forbes.com)
Jakarta, goindonesia.co – Pendiri Grup Wilmar, Martua Sitorus kembali masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Majalah Forbes.
Forbes menuliskan, Martua memiliki kekayaan bersih senilai US$ 2,85 miliar atau setara Rp 40,75 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.300 per US$.
Dengan kekayaan bersih tersebut, Martua Sitorus menjadi orang terkaya ke-14 di Indonesia setelah konglomerat pendiri Grup Emtek, Eddy Kusnadi Sariaatmadja yang memiliki kekayaan bersih US$ 2,9 miliar.
Kekayaan Martua lebih tinggi dari konglomerat pendiri Grup Triputra, Theodore Rachmat dengan kekayaan bersih US$ 2,84 miliar dan pendiri Grup Mayapada, Tahir dengan kekayaan bersih US$ 2,8 miliar.
Martua adalah pengusaha yang juga pendiri dari Wilmar International yang bergerak di bisnis perkebunan dan pengolah minyak sawit mentah (CPO) dan produsen gula.
Pengusaha kelahiran 6 Februari 1960 ini menamatkan Sekolah Menengah Atas (SMA) Budi Mulia Pematangsiantar. Kemudian melanjutkannya pendidikannya di Universitas HKBP Nomensen, Medan.
Sementara itu, Wilmar International, perusahaan yang didirikannya adalah grup perusahaan agribisnis Singapura yang didirikan sejak 1991.
Perusahaan ini masuk dalam perusahaan dengan nilai kapitaliasasi pasar terbesar di Bursa Efek Singapura.
Aktivitas Wilmar meliputi perkebunan kelapa sawit, penyulingan minyak masakan, penggilingan biji minyak, pemrosesan dan pengepakan minyak masakan konsumsi, lemak, oleokimia, biodisesel, serta pemrosesan dan pengepakan gandum.
Wilmar memiliki lebih dari 450 pabrik dan jaringan distribusi di seluruh Cina, India, Indonesia, dan 50 negara lainnya. Grup perusahaan ini memiliki kurang lebih 92.000 karyawan dari berbagai negara.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan Wilmar International, sampai dengan akhir tahun 2020, perseroan membukukan pendapatan sebesar US$ 50,52 miliar dengan laba bersih sebesar US$ 1,53 miliar. (***)