Berita

Waspada – Akun Wartawan Jadi Sasaran Hacker Bjorka

Published

on

Ilustrasi Hacker Bjorka (Istimewa)

Jakarta, goindonesia.co : Semua pihak khususnya institusi terkait diharapkan bertindak nyata. Kini  akun wartawan  menjadi sasaran peretasan hacker bjorka.

Di sisi lain manajemen perlindungan data pribadi lemah di Indonesia. Ini masalah bagi warga Indonesia ke depan.

Karena itu Pemerintah khususnya pihak yang berkepentingan dengan masalah ini agar segera bertindak  tegas.

Peretasan akun itu dialamai  wartawan Narasi, sebuah media yang kini merasakan serangan hacker tersebut.

Pemimpin Redaksi Narasi Zen RS membenarkan kabar peretasan terhadap akun media sosial belasan awak redaksinya.

Menurut informasi yang diterima Zen, usaha peretasan itu terjadi secara serentak sejak Sabtu 24 September 2022 melalui berbagai platform.

“Usaha peretasan itu menyasar beragam platform yang digunakan, dari Facebook dan Instagram hingga Telegram dan Whatsapp,” kata Zen.

Zen menjelaskan, usaha peretasan pertama terjadi menyasar akun Whatsapp milik Akbar Wijaya atau Jay, salah seorang

Zen enggan berspekulatif, terkait penyebab dugaan peretasan apakah terkait kerja-kerja jurnalistik yang dilakukan oleh Redaksi Narasi.

Namun yang pasti, usaha terkait dilakukan secara serentak sehingga berpola dan berasal dari pelaku yang kemungkinan besar sama.

“Mayoritas usaha peretasan berasal dari IP Adress dan perangkat yang identik. Hasil pemeriksaan internal yang kami lakukan menemukan IP Adress tersebut menggunakan salah satu ISP lokal,” kata Zen.

Zen mengingatkan kepada para pihak lain yang merasa dihubungi oleh awak redaksi Narasi dan meminta hal-hal yang tidak berkaitan dengan kerja-kerja jurnalistik,

Infografis Buntut Aksi Hacker Bjorka & Prioritas RUU Perlindungan Data Pribadi.

Atau hal mencurigakan lainnya untuk diabaikan. Bahkan, bila perlu melaporkan kepada Redakai Narasi.
 
“Langkah-langkah pencegahan dan respons lainnya yang relevan sudah, sedang dan akan kami lakukan. Kami meminta pihak-pihak terkait, termasuk provider dan platform, bersedia membantu kami untuk menelisik rentetan kejadian ini,” tandas Zen.

@narasinewsroom. Jay mengaku menerima pesan singkat melalui Whatsapp sekitar pukul 15.29 WIB yang berisi sejumlah tautan. Namun, Jay tidak mengklik satu pun tautan dalam pesan singkat tersebut, tetapi hampir seketika itu juga (sekitar 10 detik setelah pesan singkat itu dibaca), ia telah kehilangan kendali atas akun/nomor Whatsapp-nya.

“Hingga kini, bukan hanya akun Whatsapp yang belum bisa diakses oleh Jay, bahkan nomor teleponnya sendiri belum bisa dikuasai pemiliknya,” tutur Zen.

“Sejak saat itu, hingga 2 jam berikutnya, satu per satu usaha meretas akun-akun media sosial awak redaksi terjadi,” tambah Zen.

Berdasarkan penelusuran secara total, fakta terkuak bahwa usaha peretasan ternyata sudah berlangsung sejak Jumat sore 23 September 2022. Hal itu dimulai dari 3 akun Telegram awak redaksi Narasi, dua di antaranya produser dan manajer Mata Najwa yang sudah berusaha diretas dan salah satu di antaranya berhasil masuk.

“Sejauh yang tercatat hingga pernyataan ini dibuat, usaha peretasan berlangsung terhadap 11 awak redaksi yang berasal dari berbagai level, dari pemimpin redaksi, manajer, produser hingga reporter,” urai Zen.

Dia memastikan, platform Telegram dan Facebook menjadi dua platform yang paling banyak mengalami usaha peretasan, beberapa berhasil masuk ke akun Telegram dan Facebook. Namun kini, pihak Narasi sudah berhasil menguasainya kembali. (***)

Trending

Exit mobile version