Berita

Wamenkes Prof. Dante Minta Saka Bakti Husada Ikut Serta Mencegah Stunting hingga Kebencanaan

Published

on

Pramuka Saka Bhakti Husada telah mewarnai gerak langkah kaum muda dalam menyehatkan bangsa dimulai dengan menjadi kader kesehatan dalam keluarganya. (Foto : @sehatnegeriku.kemkes.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Wakil Menteri Kesehatan Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono meminta anggota Saka Bakti Husada ikut berperan dalam mensukseskan transformasi kesehatan khususnya di bidang pelayanan primer.

Hal itu ia sampaikan dalam peringatan Hari Saka Bakti Husada ke-38 di gedung Kemenkes, Jakarta, Senin (17/7).

“Saya ingin menitipkan dua amanat bagi Saka Bakti Husada sejalan dengan transformasi kesehatan yang pertama adalah pelayanan primer. Saka Bakti Husada dapat secara nyata ikut mencegah dan memberi edukasi teman sebaya untuk berhenti merokok,” ujar Prof. Dante.

Ia menuturkan 3 dari 4 orang mulai merokok di usia kurang dari 20 tahun. Saat ini perokok anak mencapai 10%, artinya 1 dari 10 anak sudah merokok.

Jika tidak dicegah atau dikurangi jumlah perokok anak akan mencapai 16% di tahun 2030. Selain rokok, Saka Bakti Husada juga dapat membantu program lain seperti deteksi dan pemberian protein hewani bagi penderita stunting, edukasi imunisasi, atau pencegahan obesitas bagi teman sebaya.

“Titipan saya kedua adalah di ketahanan kesehatan. Saka Bakti Husada dilatih untuk menjadi tenaga kesehatan cadangan yang siap membantu saat terjadi bencana,” ucap Prof. Dante.

Pada 17 Agustus 2022, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah meluncurkan program tenaga cadangan kesehatan di Jambore Nasional. Terdapat 3 ribu anggota Saka Bakti Husada Penegak dan 25 ribu Saka Bakti Husada Pandega.

“Para Saka Bakti Husada harus dilatih agar siap membantu saat bencana. Keterlibatan jajaran kesehatan dalam optimalisasi dan pengembangan Saka Bakti Husada hendaknya terus dilakukan dan dikembangkan oleh semua pihak, yakni Dinas Kesehatan, unit pelaksana teknis bidang kesehatan, dan masyarakat secara luas,” katanya.

Berbagai kecakapan khusus yang terhimpun dalam krida – krida perlu terus diperbarui untuk dapat menyesuaikan dengan perubahan zaman dan perkembangan program kesehatan yang sedang berjalan.

Berbekal 6 krida dari 32 kecakapan khusus, Saka Bakti Husada diharapkan dapat terus menyehatkan masyarakat dan berperan penting menjadi agen perubahan, penyambung informasi, edukator, dan pendamping masyarakat dalam pencegahan penyakit dan penerapan perilaku hidup sehat.

Sejak 1985, kiprah Saka Bakti Husada dalam pembangunan kesehatan telah bertransformasi sebagai kader kesehatan bangsa. Pramuka Saka Bhakti Husada telah mewarnai gerak langkah kaum muda dalam menyehatkan bangsa dimulai dengan menjadi kader kesehatan dalam keluarganya.

Saka Bakti Husada hadir sebagai kader penggerak pembangunan kesehatan melalui kegiatan kreatif dan inovatif yang mendorong peningkatan kesehatan masyarakat.

Peringatan Hari Saka Bakti Husada

Tema peringatan Hari Saka Bakti Husada ke-38 yaitu ‘Saka Bakti Husada Tumbuh dan Tangguh Membangun Kesehatan Bangsa,’

“Diharapkan tidak sekadar menjadi slogan tapi juga menjadi peningkat motivasi untuk mengambil peran dalam mewujudkan Indonesia sehat,” ungkap Prof. Dante. (***)

*Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI.

Trending

Exit mobile version