Berita

TNI Siapkan Rencana Pengamanan Terpadu untuk World Water Forum ke-10

Published

on

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto saat memberikan arahan kepada jajarannya di Wisma Ahmad Yani, Menteng, Jakarta Pusat. Kamis (29/4/2024), terkait pengamanan acara World Water Forum ke-10 Bali. (Foto : Puspen TNI, @kemenparekraf.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto meminta jajarannya mengantisipasi segala risiko ancaman yang bisa mengganggu rangkaian penyelenggaraan World Water Forum ke-10 yang digelar 18—25 Mei 2024 di Nusa Dua, Bali. Termasuk di antaranya adalah ancaman bencana alam, dengan menyiapkan rencana pengamanan terpadu.

Berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Panglima berharap risiko-risiko gangguan akibat bencana alam bisa diminamilisir.

“Karena memprediksi cuaca pun sangat berpengaruh terhadap kondisi tamu yang hadir maupun anggota yang melaksanakan tugas agar terjamin keamanannya,” ujar Panglima TNI dalam keterangannya, Selasa (30/4/2024).

Langkah sigap dan terpadu TNI dikatakan Panglima sudah menjadi standar pihaknya dalam berbagai acara internasional. Hal itu tidak terlepas dari dedikasi dan profesionalisme TNI dalam melaksanakan tugas selama kegiatan berlangsung.

Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI pun diminta Panglima turut memitigasi setiap kemungkinan ancaman yang timbul sebelum, saat, maupun setelah acara berakhir. “Antisipasi segala ancaman yang ada, ancaman dari sembilan komponen strategi dibaca benar-benar, dimitigasi sehingga dapat diatasi sebelum terjadi,” tegas Panglima TNI.

Sebagai informasi World Water Forum ke-10 di Bali nanti akan fokus membahas empat hal, yakni konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security), serta mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters).

Sebanyak 244 sesi dalam forum tersebut diharapkan dapat memberikan hasil konkret mengenai pengarusutamaan pengelolaan air terpadu untuk pulau-pulau kecil atau Integrated Water Resources Management (IWRM) on Small Islands, pembentukan pusat keunggulan atau praktik terbaik untuk ketahanan air dan iklim atau Centre of Excellence on Water and Climate Resilience (COE), serta penetapan Hari Danau Sedunia.

Pemerintah Indonesia mengundang 43 duta besar dan 4 organisasi internasional untuk turut berpartisipasi dan menyukseskan World Water Forum ke-10. (***)

*Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf RI – Puspen TNI

Trending

Exit mobile version