Berita

“Tidak Hanya di Jakarta, Kepemimpinan Lokal dan Manajemen Aparatur Harus Disemai”, Menteri Anas

Published

on

Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas saat paparan pada acara Seminar Tantangan dan Strategi Kepemimpinan Menuju Indonesia Maju di Kampus PPM School of Management, Jakarta, Sabtu (14/01). (Dokumentasi : HUMAS MENPANRB @menpan.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas berbagi pengalaman pada Seminar Tantangan dan Strategi Kepemimpinan Menuju Indonesia Maju yang diselenggarakan PPM School of Management. Baginya, kepemimpinan lokal atau daerah dan manajemen aparatur adalah hal yang harus disemai ke seluruh Indonesia, tidak hanya terpusat di Jakarta.

Menurutnya, pemuda yang sudah mendapat ilmu dari PPM School of Management sebaiknya membangun daerah, tidak hanya fokus di Jakarta. “Anak-anak ini sudah hebat terkait manajemen kepemimpinan yang menurut saya harus disemai ke berbagai tempat, tidak hanya di Jakarta,” ujar Menteri Anas di Kampus PPM School of Management, Jakarta, Sabtu (14/01).

Mantan Bupati Banyuwangi ini mengingatkan bahwa ekonomi Indonesia dibangun dari daerah. Local leadership atau kepemimpinan lokal menjadi kunci penting bangkitnya ekonomi daerah, yang tentu mendorong pembangunan ekonomi nasional.

Ditengah guncangan ekonomi dunia, perekonomian Indonesia merupakan salah satu yang terbaik diantara negara peserta G20. Bahkan, Probabilitas terjadinya resesi Indonesia salah satu yang terbaik di kawasan Asia, dengan angka kisaran 3 persen.

Menteri Anas kembali menjelaskan terkait pentingnya adaptasi dalam berbagai bidang, termasuk pemerintahan dan ekonomi. “Kami juga mendorong bagaimana manajemen kepemimpinan lokal ini terus adaptif terhadap perkembangan,” tegas Menteri Anas.

Pada instansi yang kini dipimpinnya, Menteri Anas fokus pada pemerintahan digital dengan pembangunan arsitektur Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik atau SPBE. Adanya arsitektur SPBE diharapkan mampu menopang reformasi birokrasi tematik, yaitu reformasi birokrasi penanggulangan kemiskinan, peningkatan investasi, serta percepatan prioritas aktual presiden.

Adanya benang merah yang menghubungkan antara transformasi digital pemerintahan dan dunia ekonomi ini harus menjadi dasar seluruh komponen bangsa untuk mewujudkan Indonesia maju. “Kita membangun kesadaran kolektif bahwa manajemen aparatur dan local leadership menjadi bagian penting yang harus juga kita bangun bersama,” ungkap mantan Kepala LKPP ini.

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Dalam kesempatan itu, ia menjabarkan banyak hal terkait potensi ekonomi Indonesia hingga dunia industri nasional dan global.

Kontribusi ekonomi digital Indonesia diproyeksikan menjadi Rp4.531 triliun pada tahun 2030. Menurutnya, transformasi digital dan inovasi berkelanjutan menjadi parameter kunci bisnis berkelanjutan. “Kita perlu memanfaatkan potensi ekonomi digital Indonesia yang sangat besar,” tegasnya.  (***)

(HUMAS MENPANRB)

Trending

Exit mobile version